Peperangan Penerapan Pengetahuan Sosiologi dalam Mengatasi Masalah Sosial

170 Sosiologi SMAMA Kelas X Perang sebagai bentuk konflik antarmasyarakat dapat dikaji sebab dan pros- esnya secara sosiologis. Mengapa suatu masyarakat terjadi konflik; faktor apa yang mendorong konflik tersebut; kemungkinan-kemungkinan apa saja yang dapat ditempuh untuk menyelesaikan masalah itu; bagaimana pula cara men- gatasi dampak yang diakibatkan? Semua itu memerlukan kajian sosiologi. Sete- lah pengetahuan mengenai hal itu diperoleh, barulah langkah mengatasinya dapat dilakukan.

d. Pelanggaran Norma

Norma-norma masyarakat mengatur perilaku setiap orang agar tidak merugikan diri sendiri atau pihak lain. Setiap norma atau peraturan didasarkan pada nilai-nilai sosial tertentu yang dijunjung tinggi oleh masyarakat. Namun, sering terjadi warga masyarakat tidak mampu memenuhi tuntutan moral yang ada dan melakukan pelanggaran. Masalah sosial sebagai wujud pelanggaran norma-norma masyarakat antara lain berupa pelacuran, kenakalan anak, penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif NAZA, dan homoseksualitas. Pelacuran merupakan bentuk pelanggaran norma susila dan norma agama. Orang melacurkan diri karena beberapa sebab. Secara kejiwaan, orang yang melacurkan diri mungkin memiliki latar belakang masa kanak-kanak yang tidak cukup kasih sayang. Secara ekonomi, mungkin mereka terjepit oleh kebutuhan hidup, sementara tidak memiliki mata pencaharian lain yang lebih baik. Adapun secara sosial, mungkin mereka dikecewakan oleh suami atau keluarganya. Selain melanggar kesusilaan dan ajaran agama, pelacuran juga menyebabkan penularan penyakit kelamin dan AIDS Acquired Immune Deficiency Syndrome yang sangat membahayakan. Penyakit kelamin dapat menyebabkan kerusakan fungsi reproduksi, dan penyakit AIDS menyebabkan kerusakan sistem kekebalan tubuh. Delinkuen atau kenakalan anak-anak bentuknya berupa pencurian, perampokan, pencopetan, penganiayaan, tindak asusila, penggunaan obat- obat terlarang, dan kebut-kebutan di jalan raya. Kenakalan anak timbul karena berbagai sebab yang umumnya merupakan bentuk pelarian diri dari kondisi keluarga dan lingkungan yang tidak memuaskan. Anak-anak dari semua golongan atau kelas sosial sama-sama berpotensi berperilaku nakal. Kebutuhan ekonomi yang tidak terpenuhi menjadi sebab kenakalan anak-anak dari kelas sosial bawah, sedangkan kurangnya kasih sayang dan perhatian orang tua menjadi penyebab kenakalan anak-anak dari kelas sosial ekonomi atas. Narkotika dan Zat Adiktif NAZA merupakan bahan-bahan yang bila dikonsumsi secara salah diluar aturan kedokteran dapat menimbulkan gangguan sistem syaraf. Bahan-bahan itu meliputi opium, kodein, morfin, dan heroin, serta turunannya. Dalam praktik kedokteran, narkotika digunakan untuk menghilangkan rasa sakit atau untuk membius pasien. Akan tetapi, penggunaan narkotika secara berlebihan sehingga membuat orang berperilaku menyimpang termasuk pelanggaran norma. Demikian juga, mengonsumsi alkohol secara berlebihan sehingga membuat seseorang mabuk dan lupa diri juga pelanggaran 171 Penerapan Sosiologi dalam Kehidupan Masyarakat norma. Apabila seseorang ketagihan alkohol alkoholisme, maka perilakunya akan menyimpang dari norma-norma sosial. Mereka tidak saja merugikan diri sendiri, tetapi juga membahayakan orang lain. Seorang pria diharapkan menjalani peran sebagai pria atau ayah apabila dia berumah tangga. Wanita diharapkan menjalani peran sebagai wanita, ibu, atau istri apabila berumah tangga. Inilah pembagian peran yang lazim di dalam masyarakat. Oleh karena itu, apabila seseorang menjalani peran sebagai homoseks, maka dia dianggap telah melanggar norma-norma yang berhubungan dengan perilaku seksual. Sebab, homoseksual berarti perilaku yang mengutama- kan sesama jenis kelamin sebagai mitra seks. Pria yang memilih sesama pria sebagai pasangannya disebut homoseks atau gay, sedangkan wanita yang mencintai wanita disebut lesbian. Masalah-masalah yang timbul sebagai akibat pelanggaran nilai dan norma sosial seperti yang dijelaskan di atas juga perlu ditangani. Semakin banyak masalah sosial terjadi, berarti semakin buruk kondisi masyarakat. Pengetahuan sosiologi sangat diperlukan dalam upaya-upaya ini.

e. Kependudukan

Suatu masyarakat dengan laju pertumbuhan terlalu cepat dan per- sebaran tidak merata atau kualitas kesehatan dan pendidikan rendah merupakan masalah sosial. Jumlah penduduk besar merupakan sumber daya pembangunan. Namun, bila persebarannya menumpuk pada suatu lokasi tertentu saja akan men- gakibatkan berbagai persoalan sosial. Kesejahteraan penduduk menurun karena lingkungan padat, kumuh, kurang sarana dan prasarana kehidu- pan, dan persaingan hidup terlalu tinggi. Untuk itu, berbagai upaya pengendalian pertumbuhan dilakukan. Upa- ya tersebut dapat berupa program keluarga berencana, transmigrasi, dan pen- ingkatan kesehatan serta mutu pendidikan. Semua usaha itu memerlukan pengetahuan sosiologi sebelum dilaksanakan. Tidak mungkin pemerintah dapat menyelenggarakan transmigrasi secara baik jika tidak memiliki pengetahuan sosiologis yang cukup, seperti pengetahuan tentang berapa target jumlah penduduk yang harus dipindahkan dalam setahun, daerah mana yang dapat menerimanya tanpa menimbulkan reaksi negatif dari penduduk setempat, bagaimana cara terbaik agar tidak menimbulkan reaksi negatif itu, dan jenis usaha apa yang dapat dikembangkan agar transmigran betah di lokasi. Di samping itu, membanjirnya penduduk dari desa ke kota juga Gambar 6.6 Mengapa penduduk cenderung menumpuk di kota? Bagaimana agar kehidupan desa menarik bagi para pemuda? Pengetahuan sosiologi dapat menjawabnya. rumah kumuh padat Sumber: Haryana