Proses Penambangan dan Pengolahan Batu Kapur

RESTRIKSI NORMAL RESTRIKSI OBSTRUKSI OBSTRUKSI 80 KVP Bagan 2.1. Klafikasi Penilaian Fungsi Paru

2.8. Aktivitas Penambangan dan Pengolahan Batu Kapur

Batu kapur adalah batuan sedimen berjenis khusus yang terbentuk dari kerangka hewan-hewan kecil lautan. Penggunaan batu kapur sudah beragam diantaranya untuk bahan kaptan, bahan campuran bangunan, industri karet dan ban, kertas, dan lain-lain. Batuan kapur ini sangat penting artinya sebagai bahan dasar dalam industri. Batuan kapur mempunyai sifat yang istimewa, bila dipanasi akan berubah menjadi kapur yaitu kalsium oksida CaO dengan terjadi proses dekarbonisasi pelepasan gas CO 2 Curtis, 2000.

2.8.1. Proses Penambangan dan Pengolahan Batu Kapur

Menurut Bappedal 2006 dalam Sucipto 2007 sebelum kapur mati kalsium karbonat menjadi kalsium oksida kapus hidup, terlebih dahulu FEV 1 75 diawali dengan proses pengolahan batu kapur. Adapun proses pengolahan batu kapur terdiri dari beberapa tahap yaitu : a. Kegiatan Penambangan Kegiatan penambangan batu kapur biasanya menggunakan bahan peledak dinamit sederhadan dan peralatan penambangan penambangan lainnya. b. Kegiatan Pengangkutan dan Penimbunan Kegiatan ini mengangkut batu kapur dari penambangan menggunakan truk dengan kapasitas angkut 3 ton, kemudian batu kapur ditimbun ke lokasi pembakaran di dalam tungku atau tobong pembakaran. c. Kegiatan Pembakaran Kegiatan pembakaram merupakan tahapan dimana batuan kapur dibakar sampai menjadi kapur. Tungku pembakaran bias mencapai 3-5 ton. Bahan bakar yang digunakan biasanya berbeda-beda setiap kelompok, ada yang menggunakan limbah karet, limbah kayu, limbah oil sludge dan sebagainya. Lamanya proses ini bekerja kurang lebih selama 48 jam atau lamanya proses juga dipengaruhi bahan bakar yang digunakan. Kegiatan pembakaran ini menghasilkan debu dan asap yang hitam pekat. d. Kegiatan Pemadaman Batu kapur yang sudah hidup matang mencapai 88-90 sehingga menghasilkan kalsium oksida CaO dipadamkan dalam bentuk padat bongkahan maupun bubuk powder apabila sudah disiram oleh air yang siap dijual. Bentuk dari CaO tergantung permintaan pasar. e. Kegiatan Pengayakan dan Finishing Produk Kapur. Batu kapur yang dipesan dalam bentuk bubuk perlu dilakukan pengayakan terlebih dahulu kemudian di masukan kedalam karung pengemasan dan siap untuk dijual. Gambar 2.2 . Diagram Alir Proses Pengolahan Batu Kapur Sumber : Bappedal 2006 dalam Rizal 2010 Kapur Matang CaO Pengayakan Finishing Pemadaman Kapur Bahan Bakar: Ban bekas, Kayu Bekas, Oli bekas, Solar. Air Gas Buang Emisi Batu Kapur Hail Penambangan sebagai Bahan Baku Tungku Pembakaran Kapur

2.9. Faktor Lingkungan sebagai Polutan Udara

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR-FAKTOR RISIKO GANGGUAN FUNGSI PARU DENGAN FUNGSI PARU PEKERJA PENGOLAHAN BATU KAPUR DI KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBER

0 19 17

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR-FAKTOR RISIKO GANGGUAN FUNGSI PARU DENGAN FUNGSI PARU PEKERJA PENGOLAHAN BATU KAPUR DI KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBERENGOLAHAN BATU KAPUR

0 5 17

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR-FAKTOR RISIKO GANGGUAN FUNGSI PARU DENGAN FUNGSI PARU PEKERJA PENGOLAHAN BATU KAPUR DI KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBERRachman Efendi

0 14 17

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kapasitas Vital Paru Pekerja Pengolahan Batu Split PT. Indonesia Putra Pratama Cilegon Tahun 2015

2 10 133

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Gejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di 5 Posyandu Desa Tamansari Kecamatan Pangkalan Karawang Tahun 2013

9 81 153

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Fungsi Paru Pada Pekerja Pembuat Batu Bata Di Kelurahan Penggaron Kidul Kecamatan Pedurungan Semarang Tahun 2015.

0 5 14

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA INFORMAL PENGOLAHAN KAPUK UD.TUYAMAN DESA SIDOMUKTI WELERI KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013.

0 4 15

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan Fungsi Paru Pada Pekerja di PT. Tonasa Line Kota Bitung | Anes | JIKMU 8490 16812 1 SM

0 0 8

View of FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA PEMBUAT KASUR (STUDI KASUS DI DESA BANJARKERTA KARANGANYAR PURBALINGGA)

0 0 5

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA PENGECATAN MOBIL DI LIGU SEMARANG - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 0 10