Hipotesis Definisi Operasional Tabel 3.1.

3.2. Hipotesis

1. Ada hubungan antara umur terhadap gangguan fungsi paru pada pekerja penambangan dan pengolahan batu kapur di Desa Tamansari Kabupaten Karawang tahun 2013. 2. Ada hubungan antara masa bekerja terhadap gangguan fungsi paru pada pekerja penambangan dan pengolahan batu kapur di Desa Tamansari Kabupaten Karawang tahun 2013. 3. Ada hubungan antara status gizi terhadap gangguan fungsi paru pada pekerja penambangan dan pengolahan batu kapur di Desa Tamansari Kabupaten Karawang tahun 2013. 4. Ada hubungan antara konsumsi merokok terhadap gangguan fungsi paru pada pekerja penambangan dan pengolahan batu kapur di Desa Tamansari Kabupaten Karawang tahun 2013. 5. Ada hubungan antara konsentrasi PM 10 di area lingkungan kerja terhadap gangguan fungsi paru pada pekerja penambangan dan pengolahan batu kapur di Desa Tamansari Kabupaten Karawang tahun 2013. 6. Ada hubungan antara suhu terhadap gangguan fungsi paru pada pekerja penambangan dan pengolahan batu kapur di Desa Tamansari Kabupaten Karawang tahun 2013. 7. Ada hubungan antara kelembaban terhadap gangguan fungsi paru pada pekerja penambangan dan pengolahan batu kapur di Desa Tamansari Kabupaten Karawang tahun 2013. Variable Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur Variabel Dependen Gangguan Fungsi Paru Hasil pengukuran ventilasi paru yang dinilai dengan menggunakan parameter Normal : KVP 80 , nilai prediksi untuk semua umur, Restriksi : KVP 80 , FEV1 75, Obstruksi : KVP 80 , FEV1 75. Pengukuran menggunakan alat spirometer oleh badan teknis khusus. RSUD Karawang Biomedilab Sprirometer 0. Ada, Restriktif, Obstruktif, Mixed jika FEV1 75 dengan semua nilai KVP atau KVP 80 dengan semua nilai FEV1. 1. Tidak ada normal jika FEV1 75 dan KVP 80. Lauralee, 2001. Ordinal

3.3. Definisi Operasional Tabel 3.1.

Defisini Operasional Variabel Independen Umur Usia responden yang terhitung sejak tanggal lahir sampai waktu penelitian berlangsung Kuesioner oleh peneliti dengan wawancara terpimpin Kuesioner dan pengecekan KTP. Tahun Rasio Masa kerja. Lamanya pekerja bekerja di pengolahan batu kapur, yaitu tahun di mulai bekerja sampai waktu wawancara dilakukan dalam hitungan tahun. Pengisian koesioner oleh peneliti dengan wawancra terpimpin. Kuesioner Tahun Rasio Konsumsi Merokok Kebiasaan merokok dengan ukuran jumlah batang rokok per hari sampai waktunya penelitian. Pengisian koesioner oleh peneliti dengan wawancra terpimpin. Kuesioner Batanghari Rasio Status Gizi Hasil penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan, dimana datanya digunakan sebagai pengukuran indeks masa tubuh. Pengukuran perhitungan IMT IMT= Berat badanTinggi badan 2 Timbangan Digital, Microtoice dan lembar isian. 0. Kurus jika IMT 18,5 1. Normal, jika IMT 18,5-25 2. Gemuk, jika IMT 25 FAO, 2003 Interval Kualitas debu partikulat metter PM 10 Partikel padat yang dihasilkan dari kegiatan pengolahan batu kapur, mulai dari penghancuran, pembakaran, pembongkaran dan pengepakan finishing, yang diambil berdasarkan titik aktivitasnya tersebut. Pengukuran menggunakan alat EPAM pada 2 titik berbeda berdasarkan jangka waktu pagi, siang dan sore dalam interval waktu satu jam pengukuran. EPAM - 5000 µgm 3 Rasio Suhu Drajat panas atau dingin di lingkungan kerja yang tercatat pada alat ukur. Tingkat suhu dalam satuan O C Wbgt Quest O C Rasio Kelembaban Jumlah uap air yang terkandung didalam campuran air-udara dalam fase gas di lokasi kerja. Tingkat kelembaban dalam . Wbgt Quest Rasio 65

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

4.1. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian epidemiologi dengan rancangan cross sectional study potong lintang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan risiko kejadian gangguan fungsi paru pada pekerja pengolahan batu kapur di Desa Tamansari, dimana data variabel bebas faktor risiko dan terikat efek diamati pada waktu yang sama. Studi cross sectional ialah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat point time approach. Artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Hal ini tidak berarti bahwa semua subjek penelitian diamati pada waktu yang sama. Notoatmodjo, 2002.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

4.2.1. Lokasi

Lokasi penelitian ini di pengolahan batu kapur di Desa Tamansari, Kec. Pangkalan, Kab. Karawang.

4.2.2. Waktu Peneleitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret hingga April 2013.

4.3. Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini adalah semua pekerja pengolahan batu kapur pada bagian lokasi pengumpulan batu kapur, penghancuran, pembakaran, pembongkaran tobong, pengayakan pengemasan finishing. Jumlah pekerja di industri batu kapur tidak diketahui secara pasti karena sifat pekerja tidak tetap. Pada penelitian ini populasi peneliti menetapkan kriteria-kriteria tertentu untuk mengambil populasi studi. Sampel adalah sebagian individu yang diteliti atau diselidiki. Sampel ditentukan berdasarkan metode non-probability sampling dengan quota sampling, yaitu suatu metode pengambilan sampel yang distratifikasikan secara proporsional, berdasarkan peneliti saja dan besaran sampel dan kriteria telah ditentukan terlebih dahulu namun tidak dipilih secara acak Nasution, 2003, dengan kata lain sampel penelitian ini ditentukan oleh peneliti sendiri sesuai kebutuhan penelitian namun menurut pertimbangan kekriteria tertentu yang telah ditetapkan sebelumya, yaitu sampel diambil berjumlah 40 responden dengan perincian 20 responden dari titik sampel A dan 20 lainnya dari titik sampel B. Adapun kriteria sampel pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR-FAKTOR RISIKO GANGGUAN FUNGSI PARU DENGAN FUNGSI PARU PEKERJA PENGOLAHAN BATU KAPUR DI KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBER

0 19 17

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR-FAKTOR RISIKO GANGGUAN FUNGSI PARU DENGAN FUNGSI PARU PEKERJA PENGOLAHAN BATU KAPUR DI KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBERENGOLAHAN BATU KAPUR

0 5 17

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR-FAKTOR RISIKO GANGGUAN FUNGSI PARU DENGAN FUNGSI PARU PEKERJA PENGOLAHAN BATU KAPUR DI KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBERRachman Efendi

0 14 17

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kapasitas Vital Paru Pekerja Pengolahan Batu Split PT. Indonesia Putra Pratama Cilegon Tahun 2015

2 10 133

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Gejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di 5 Posyandu Desa Tamansari Kecamatan Pangkalan Karawang Tahun 2013

9 81 153

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Fungsi Paru Pada Pekerja Pembuat Batu Bata Di Kelurahan Penggaron Kidul Kecamatan Pedurungan Semarang Tahun 2015.

0 5 14

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA INFORMAL PENGOLAHAN KAPUK UD.TUYAMAN DESA SIDOMUKTI WELERI KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013.

0 4 15

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan Fungsi Paru Pada Pekerja di PT. Tonasa Line Kota Bitung | Anes | JIKMU 8490 16812 1 SM

0 0 8

View of FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA PEMBUAT KASUR (STUDI KASUS DI DESA BANJARKERTA KARANGANYAR PURBALINGGA)

0 0 5

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA PENGECATAN MOBIL DI LIGU SEMARANG - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 0 10