5.3.2. Hubungan antara Faktor Lingkungan terhadap Gangguan Fungsi Paru pada
Pekerja Pengolahan Batu Kapur di Desa Tamansari Tahun 2013
1. Hubungan antara Kadar PM
10
Udara Ambien dengan dengan Gangguan Fungsi Paru pada Pekerja Pengolahan Batu Kapur di Desa Tamansari
Tahun 2013
Rata-rata kadar PM
10
pada kelompok ada gangguan adalah 514 µgm
3
dengan standar deviasi 391,68. Sedangkan untuk responden yang tidak ada gangguan, rata-rata kadar PM10 adalah 572 µgm
3
dengan standar deviasi 490,95. Hasil uji statistik t- test independen didapatkan hasilnya Pvalue yang
didapatkan dari hasil analisis antara suhu dengan gangguan fungsi paru adalah
sebesar 0,783. Hal ini berarti pada alpha 5 tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kadar PM
10
dengan gangguan fungsi paru.
2. Hubungan antara Suhu Lingkungan Pengolahan dengan dengan Gangguan
Fungsi Paru pada Pekerja Pengolahan Batu Kapur di Desa Tamansari Tahun 2013
Rata-rata suhu pada responden yang mengalami gangguan adalah 32
o
C dengan standar deviasi 2,28. Sedangkan pada responden tidak ada gangguan,
rata-rata suhu sama yaitu 32
o
C dengan standar deviasi 2,245. Hasil uji statistik
t-test independen analisis antara suhu dengan gangguan fungsi paru di dapatkan p
value sebesar 0,287. Hal ini berarti pada alpha 5 tidak terdapat hubungan yang bermakna antara suhu lingkungan dengan gangguan fungsi paru.
3. Hubungan antara Kelembaban Lingkungan Pengolahan dengan dengan
Gangguan Fungsi Paru pada Pekerja Pengolahan Batu Kapur di Desa Tamansari Tahun 2013
Rata-rata kelembaban pada responden ada gangguan adalah 79,8 dengan standar deviasi 7,29. Sedangkan kelembaban pada responden tidak ada
gangguan adalah 80,3 dengan standar deviasi 6,87. Hasil uji statistik t-test
independen analisis antara kelembaban dengan gangguan fungsi paru di dapatkan
p value sebesar 0,834. Hal ini berarti pada alpha 5 tidak terdapat hubungan yang bermakna antara kelembaban lingkungan dengan gangguan fungsi paru.