berkembang. Pada akhirnya diambil kesimpulan, batas ambang IMT untuk Indonesia adalah sebagai berikut:
Tabel 2.2. Kategori Indeks Masa Tubuh IMT
IMT Kategori
18,5 Berat badan kurangkurus
18,5-25 Berat badan normal
≥ 25 Obesitas
Sumber : WHOFAO 2003 dalam Almatsier 2002
g. Aktifitas Fisik
Menurut Giam 1996 dalam Mengkidi 2005 latihan fisik sangat berpengaruh terhadap sistem kembang pernapasan. Dengan latihan fisik secara
teratur dapat meningkatkan pemasukan oksigen ke dalam paru. Kebiasaan berolahraga memberi manfaat dalam meningkatkan kerja dan fungsi paru,
jantung dan pembuluh darah yang ditandai dengan ; denyut nadi istirat menurun, isi sekuncup bertambah, kapasitas vital paru bertambah, penumpukan
asam laktat berkurang, meningkatkan pembulu darah kolesterol, meningkatkan HDL kolesterol dan mengurangi aterosklerosis. Secara umum semua cabang
olahraga, permainan dan aktifitas fisik sedikit banyak membantu meningkatkan kebugaran fisik. Namun terdapat perbedaan dalam tingkat dan komponen-
komponen kebugaran fisik yang ditingkatkan.
h. Riwayat Penyakit
Dalam Ganong 2002 beberapa penelitian diperoleh hasil bahwa seseorang yang mempunyai riwayat menderita penyakit paru berhubungan
secara bermakna dengan terjadinya gangguan fungsi paru. Kondisi kesehatan dapat mempengaruhi nilai arus puncak ekspirasi seseorang. Kekuatan otot-otot
pernapasan dapat berkurang akibat sakit, seperti asma, pasca Tb, PPOK penyakit paru obstruktif kronik, penyakit sistemik
.
2.12. Faktor Meteorologi yang Mempengaruhi Konsentrasi Udara Ambien
Menurut Achmadi 2011, kejadian penyakit itu dipengaruhi oleh kelompok variabel supra sistem, yaitu iklim, topografi, temporal dan
suprasystem. Variabel ini dengan kata lain juga harus diperhitungkan dalam setiap analisis kejadian penyakit.
Iklim menjadi salah satu peran dalam proses kejadian penyakit. Iklim harus diperhitungkan dalam setiap analisis, baik prediktor antisipatif maupun
retrospektif dalam setiap kejadian penyakit. Berikut variabel yang termasuk dalam faktor meteorologi dan iklim
dalam Laktin 2002 yang dapat mempengaruhi konsentrasi udara ambien sebagai media transmisi, yaitu diantaranya temperature, kecepatan angina, arah
angina, curah hujan, kelembaban udara dan tekanan udara.
a. Temperatur