Rumusan Masalah Ruang Lingkup

Selain itu, hasil observasi lapangan menghasilkan pemanfaatan bahan bakar berupa limbah karet dan bahan anorganik lainnya memicu zat-zat pencemaran semakin berbahaya, karena asap dan debu yang dihasilkan berupa asap hitam pekat. Hal ini memberikan gambaran bahwa kegiatan proses pengolahan batu kapur Desa Tamansari Pangkalan ini menjadi perlu untuk dilakukannya penelitian, karena subjek penelitian ini memiliki risiko pencemaran udara yang berbahaya bagi kesehatan pekerja dan masyarakat sekitarnya.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan hasil studi pendahuluan di lapangan pada pekerja pengolahan batu kapur di Desa Tamansari, dari hasil pemeriksaan kesehatan dan pengobatan pada 20 orang pekerja didapatkan 10 orang pekerja mengalami keluhan pada pernafasannya. Adapun keluhan yang dirasakan para pekerja adalah batuk berdahak kehitaman dan sesak nafas. Kemudian diperkuat dengan telaah dokumen data dari unik UKK Puskesmas Kec. Pangkalan didapatkan data pemeriksaan rutin bulanan dari September 2012 sampai Februari 2013 sebanyak 12 pekerja didiagnosis menderita asma dan 4 pekerja yang dirujuk ke Puskesmas didiagnosis bronkitis paru dari total 45 pekerja yang terdata di puskesmas. Kemudian dari hasil pengamatan, rata-rata pekerja berperilaku merokok dan tidak menggunakan Alat Pelindung Diri APD berupa masker dan sejenisnya serta bertempat tinggal berdekatan dengan aktivitas pengolahan. Penelitian kesehatan pada pekerja pengolahan batu kapur di Desa Tamansari Kabupaten Karawang ini belum ada yang melakukan penelitian sebelumnya mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan fungsi paru.Berdasarkan hal itu, maka perlu dilakukan penelitian secara lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan fungsi paru pada pekerja penambang dan pengolahan batu kapur di Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan Kabupaten Karawang.

1.3. Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana gambaran gangguan fungsi paru pada pekerja pengolahan batu kapur di Desa Tamansari? 2. Bagaimana gambaran faktor karakteristik individu host umur, masa kerja, status gizi dan konsumsi merokok pada pekerja pengolahan batu kapur di Desa Tamansari? 3. Bagaimana gambaran faktor kondisi lingkungaan Kadar PM 10 ambien, suhu, kelembaban dan kadar SiO 2 pada kandungan batu kapur sebelum dan sesudah proses pengolahan batu kapur di wilayah pengolahan batu kapur di Desa Tamansari? 4. Apakah ada hubungan antara faktor karakteristik individu host umur, masa kerja, status gizi dan konsumsi merokok terhadap gangguan fungsi paru pada pekerja pengolahan batu kapur di Desa Tamansari? 5. Apakah ada hubungan antara faktor kondisi lingkungaan Kadar PM 10 ambien, suhu, kelembaban di wilayah pengolahan batu kapur di Desa Tamansari? 6. Apakah ada hubungan antara komposisi kimia batu gamping sebagai bahan baku sebelum dan sesudah dibakar dengan kondisi kesehatan pekerja ? 1.4. Tujuan

1.4.1. Umum

Diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan fungsi paru pada pekerja pengolahan batu kapur di Desa Tamansari, Kecamatan Pangkalan Kabupaten Karawang tahun 2013.

1.4.2. Khusus

1. Diketahuinya gambaran kapasitas fungsi paru pada pekerja pengolahan batu kapur di Desa Tamansari Tahun 2013. 2. Diketahuinya gambaran karakteristik pekerja umur, masa kerja, status gizi dan konsumsi merokok pada pekerja pengolahan batu kapur di Desa Tamansari. 3. Diketahuinya gambaran kondisi meteorologi kadar ambien PM 10 , suhu, kelembaban dan kadar SiO 2 pada kandungan batu kapur sebelum dan sesudah proses pengolahan batu kapur . 4. Diketahuinya apakah ada hubungan antara faktor karakteristik pekerja umur, masa kerja, status gizi dan konsumsi merokok pada pekerja pengolahan batu kapur di Desa Tamansari. 5. Diketahuinya apakah ada hubungan antara faktor lingkungan kadar ambien PM 10, suhu dan kelembaban dengan gangguan fungsi paru pada pekerja pengolahan batu kapur di Desa Tamansari.

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Bagi Peneliti

Menerapkan aplikasi teori dan keterampilan yang telah didapatkan sesuai dengan kompetensi program studi Kesehatan Masyarakat peminatan Kesehatan Lingkungan untuk diterapkan dalam menganalisis permasalahan kesehatan masyarakat dalam penelitian ini.

1.5.2. Bagi Pemilik dan Kelompok Penambangan dan Pengolahan Batu Kapur

Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan kepada pekerja mengenai adanya bahaya kesehatan yang ditimbulkan dari aktifitas pekerjaannya. Penelitian ini juga dapat menjadi petimbangan pemilik “Lio” untuk melakukan penanggulangan cemaran udara yang dihasilkan serta dapat memperhatikan kesehatan pekerja dan lingkungan. Dengan begitu pada pekerja yang masih berusia remaja maupun dewasa dapat menjadi motivasi untuk melakukan pencegahan dari penyakit akut maupun kronis yang lebih parah.

1.5.3. Bagi Dinas Kesehatan Kab. Karawang

Penelitian ini dapat menjadi penentu kebijakan perencanaan kesehatan ditingkat daerah pada kelompok usaha informal ini, agar usaha batu kapur dapat tetap menjadi sumber pendapatan daerah yang berpotensi besar, namun tetap memperhatikan kearifan local daerah dan risiko penyakit yang timbul pada pekerja atau masyarakat sekitar sebagai upaya penanggulannya dalam melindungi masyarakat dari aktifitas tersebut.

1.5.4. Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Karawang

Penelitian ini dapat menjadi penentu kebijakan dibidang perencaan dan pembangunan daerah di wilayah Kecamatan Pangkalan dari aktivitas penambangan dan pengolahan batu kapur yang memiliki dampak kesehatan pada masyarakat sekitar dan lingkungan serta mewujudkan kontribusi daerah dalam menentaskan target Millenium Devlopment Goals pada point Menjamin Kelestarian Lingkungan Hidup melalui memadukan prinsip pembanguan berkelanjutan serta mengembalikan sumber daya lingkungan yang hilang yaitu mineral kapur dan udara yang sehat dari aktivitas penambangan dan pengolahan batu kapur di Desa Tamansari.

1.6. Ruang Lingkup

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan kapasitas fungsi paru pada pekerja pengolahan batu kapur di wilayah Kelurahan Tamansari Kecamatan Pangkalan Kab. Karawang pada tahun 2013. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret s.d. April 2013. Sasaran penelitian ini adalah pekerja yang beraktivitas langsung dengan proses penambang dan pengolahan batu kapur yang berada di wilayah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional study. Dalam pengumpulan data primer peneliti menggunakan alat pengukur debu ambien berjenis PM 10 yaitu Environmental Particulate Air Monitor EPAM 5000 Primer dan pengukuran suhu, kelembaban oleh WBGT Quest Digital dari laboratorium OHS FKIK UIN Jakarta. Untuk mengetahui tingkat gejala penurunan fungsi paru menggunakan alat spirometri dari Labolatorium Klinik Westrindo Jakarta. Data-data karakteristik pekerja menggunakan kuesioner dengan metode wawancara. Data sekunder didapatkan dari Kecamatan Pangkalan dan Puskesmas Pangkalan Kab. Karawang. Untuk mengetahui kandungan SiO2 dilakukan dilaboratorium PT.CCIC Cengkareng dengan menggunakan analisa kimia. 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Fungsi Paru

Fungsi paru yang utama dalam Yunus 2006 adalah proses respirasi yaitu pengambilan oksigen dari udara luar yang masuk ke dalam saluran napas dan terus ke dalam darah. Oksigen digunakan untuk proses metabolisme dan karbondioksida yang terbentuk pada proses terebut dikeluarkan dari dalam darah ke udara luar. Proses respirasi di bagi ke dalam tiga tahap, yaitu: a. Ventilasi yaitu proses keluar dan masuknya udara ke dalam paru, serta keluarnya karbondioksida dari alveoli ke udara luar. b. Difusi yaitu proses berpindahnya oksigen dari alveoli ke dalam darah, serta keluarnya karbondioksida dari darah ke alveoli. c. Perfusi yaitu distribusi darah yang telah teroksigenasi di dalam paru untuk di alirkan ke seluruh tubuh. Depnakertrans 2005 dalam penelitian Rahman 2008, adapun gangguankelainan fungi paru biasanya adalah : a. Gangguan fungsi paru Restriktif b. Gangguan fungsi paru Obstruktif c. Gangguan fungsi paru campuran Obstruktif-Restriktif Pada penyakit paru obstruktif tertentu misalnya asma dan emfisema, ekspirasi mengalami gangguan dan jumlah udara yang dapat dihembuskan secara paksa oleh individu, terutama secara cepat akan berkurang.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR-FAKTOR RISIKO GANGGUAN FUNGSI PARU DENGAN FUNGSI PARU PEKERJA PENGOLAHAN BATU KAPUR DI KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBER

0 19 17

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR-FAKTOR RISIKO GANGGUAN FUNGSI PARU DENGAN FUNGSI PARU PEKERJA PENGOLAHAN BATU KAPUR DI KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBERENGOLAHAN BATU KAPUR

0 5 17

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR-FAKTOR RISIKO GANGGUAN FUNGSI PARU DENGAN FUNGSI PARU PEKERJA PENGOLAHAN BATU KAPUR DI KECAMATAN PUGER KABUPATEN JEMBERRachman Efendi

0 14 17

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kapasitas Vital Paru Pekerja Pengolahan Batu Split PT. Indonesia Putra Pratama Cilegon Tahun 2015

2 10 133

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Gejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di 5 Posyandu Desa Tamansari Kecamatan Pangkalan Karawang Tahun 2013

9 81 153

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Fungsi Paru Pada Pekerja Pembuat Batu Bata Di Kelurahan Penggaron Kidul Kecamatan Pedurungan Semarang Tahun 2015.

0 5 14

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KAPASITAS VITAL PARU PADA PEKERJA INFORMAL PENGOLAHAN KAPUK UD.TUYAMAN DESA SIDOMUKTI WELERI KABUPATEN KENDAL TAHUN 2013.

0 4 15

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan Fungsi Paru Pada Pekerja di PT. Tonasa Line Kota Bitung | Anes | JIKMU 8490 16812 1 SM

0 0 8

View of FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA PEMBUAT KASUR (STUDI KASUS DI DESA BANJARKERTA KARANGANYAR PURBALINGGA)

0 0 5

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN FUNGSI PARU PADA PEKERJA PENGECATAN MOBIL DI LIGU SEMARANG - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 0 10