f. Jarak Rumah dengan Sumber Pencemar
Pencemaran udara dipengaruhi oleh iklim dan klimatologi serta topografi, sehingga dapat diduga semakin jauh jarak dengan sumber semakin
rendah konsentrasi zat pencemar. Hasil penelitian Rahman Suryaman 2009 menyebutkan bahwa hasil
TSP dan PM
10
menurun jaraknya dari sumber pengolahan kapur mulai jarak 500 meter sampai 5.000 meter.
2.13. Manajemen Pengendalian Risiko Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Menurut Soeripto 1992 penyakit akibat faktor pekerjaan bisa dihindarkan asal saja tenaga kerja mempunyai kemauan dan itikad yang baik
untuk mencegahnya. Disini tenaga kerja mempunyai peranan yang penting dalam menghindarkan penyakit akibat kerja. Untuk penyakit akibat kerja yang
disebabkan golongan debu, upaya pengendaliannya dapat dilakukan :
a. Substitusi yaitu mengganti bahan yang memiliki bahaya dengan bahan yang kurang berbahaya atau tidak berbahaya sama sekali.
b. Ventilasi umum yaitu mengalirkan udara ke ruang kerja agar kadar debu yang ada dalam ruangan kerja menjadi lebih rendah dari kadar
nilai ambang batas NAB. c. Isolasi yaitu menutup proses, bahan atau alat kerja yang merupakan
sumber debu agar tidak tersebar ke ruangan lain.
d. Memodifikasi proses yaitu mengubah proses atau cara kerja sedemikian rupa agar hamburan debu yang dihasilkan berkurang.
e. Mengadakan pemantauan terhadap lingkungan kerja yaitu pemantauan terhadap lingkungan kerja agar dapat diketahui apakah
kadar debu yang dihasilkan sudah melampaui nilai ambang batas yang diperkenankan
f. Alat pelindung diri yaitu upaya perlindungan terhadap tenaga kerja agar terlindungi dari resiko bahaya yang dihadapi. Misalnya
masker, sarung tangan, kaca mata dan pakaian pelindung. g. Penyuluhan kesehatan dan keselamatan kerja secara intensif agar
tenaga kerja tetap waspada dalam melaksanakan pekerjaannya.
2.14. Patogenesis Penyakit Berbasis Lingkungan