Pendekatan Keberkelanjutan Mata Pencaharian Coastal Livelihood System Analysis - CLSA

Tabel 4. Kerangka Makro Pengembangan Mata Pencaharian Alternatif Platform Mata Pencaharian Modifikasi Akses Konteks Hasil Dampak Akibat Aset Modal alam Modal fisik Modal manusia Modal keuangan Modal sosial Hubungan sosial Gender Kelas Umur Etnis Institusi Peraturan Kebijakan Kebiasaan Kedudukan Kegunaan tradisional Organisasi Asosiasi LSM Nasional Perwakilan Pemerintah lokal Trend Populasi Migrasi Perubahan ekologis Perubahan teknologi Kebijakan makro Shock Bencana alam Kegagalan rekrut Penyakit Perang sipilkonflik Strategi mata pen-caharian Kegiatan berbasis SDA Perikanan Penanaman Peternakan Non-SDA Kegiatan berbasis SD Perdagangan Jasa Industri Ketahanan mata pencaharian Tingkat pendapatan Stabilitas pendapatan Musiman Tingkat resiko Keberlanjutan lingkungan Kualitas air Stok ikan Kualitas tanah Kualitas lahan Hutan Keanekaragama n hayati Sumber: Diadaptasi dari Ellison and Allis 2001 Langkah-langkah penentuan mata pencaharian masyarakat berbasis pada sistem insentif dengan mendisain CLSA di Segara Anakan yang diadopsi dari Emerton 2001 terdiri dari 5 lima tahap yang secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini, dan alur pelaksanaannya dapat dilihat pada Gambar 17 dan 18. Tabel 5. Tahapan Mendisain CLSA Diadaptasi dari Emerton, 2001 Tahapan Keterangan Step 1 Mengumpulkan informasi tentang mata pencaharian masyarakat dan kondisi sumberdaya alam. Dalam tahap ini, informasi tentang kondisi kunci sosial ekonomi masyarakat pesisir dan kondisi sumberdaya alam pesisir dan laut merupakan salah satu faktor penting yang harus dikumpulkan dan pada saat yang bersamaan interaksi antara masyarakat pesisir dan sumberdaya alam ekosistem diidentifikasi Step 2 Menganalisis pengaruh masyarakat pesisir terhadap kondisi sumberdaya pesisir dan laut. Pada tahap kedua, identifikasi aktivitas masyarakat pesisir yang secara langsung berkontribusi terhadap kerusakan sumberdaya pesisir dan laut perlu dilakukan. Pada saat yang bersamaan dilakukan pula identifikasi faktor yang mempengaruhi driven factors aktivitas tersebut, baik dalam perspektif sosial maupun ekonomi Step 3 Mengidentifikasi kebutuhan masyarakat pesisir. Ada dua aspek utama yang harus dilakukan pada tahap ini. Pertama adalah identifikasi kebutuhan sistem insentif yang diperlukan oleh masyarakat khususnya dalam kerangka konservasi sumberdaya pesisir dan lautan. Kedua adalah peluang penerapan sistem insentif dalam konservasi sumberdaya pesisir dan lautan Step 4 Memilih sistem insentif yang tepat untuk pengelolaan sumberdaya berbasis masyarakat. Dalam konteks tahap ini, identifikasi dan pemilihan sistem insentif menjadi faktor penting. Sistem insentif harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat pesisir seperti yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya Step 5 Implementasi sistem insentif mata pencaharian terpilih Gambar 17. Langkah-Langkah Mendisain CLSA di Segara Anakan Diadaptasi dari Emmerton, 2001 Step 1. Mengumpulkan informasi tentang karakteristik mata pencaharian masyarakat SA dan kondisi sumberdaya alam Step 2. Menganalisis pengaruh masyarakat SA terhadap kondisi sumberdaya alam Step 3. Identifikasi sistem insentif terkait dengan pengembangan mata pencaharian masyarakat Segara Anakan Step 4. Memilih sistem insentif ekonomi yang tepat untuk konservasi berbasis masyarakat Segara Anakan Step 5. Implementasi pengembangan mata pencaharian masyarakat Segara Anakan berbasis insentif Gambar 18. Langkah lengkap dalam mendisain CLSA di Segara Anakan Diadaptasi dari Emmerton, 2001 STEP 1 1a. menggambarkan kondisi sosial ekonomi dan SDA 1b. identifikasi interaksi antara mata pencaharian dengan SDA STEP 2 2a. identifikasi aktivitas yang berkontribusi langsung dengan penurunan SD 2b. identifikasi pemicu kegiatan ekonomi dan penurunan SD STEP 3 3b. identifikasi relung untuk mengukur insentif untuk konservasi SD 3a. identifikasi kebutuhan untuk mengukur insentif konservasi SD 4a. identifikasi relung untuk mengukur insentif untuk konservasi SD STEP 4 STEP 5 5a. mengatur tempat mengukur insentif untuk konservasi SD 5b. meninjau ulang, re-desain dan merancang kembali sebagaimana diperlukan mengukur insentif untuk konservasi SD Step 1. Mengumpulkan informasi tentang mata pencaharian masyarakat dan kondisi sumberdaya alam Dalam tahap ini, informasi tentang kondisi kunci sosial ekonomi masyarakat pesisir dan kondisi sumberdaya alam pesisir dan laut merupakan salah satu faktor penting yang harus dikumpulkan dan pada saat yang bersamaaan interaksi antara masyarakat pesisir dan sumberdaya alam ekosistem diidentifikasi. Check List tahap 1 dalam CLSA disajikan pada Gambar 19. Gambar 19. Check list tahap 1 CLSA KONTEKS: Jenis dan distribusi sumber alam: - Apa itu ekosistem? - Apakah jenis komponennya? - Di mana sumber daya tersedia? - Kapan sumber daya tersedia? Status dan ketersediaan sumber alam: - Apa yang merupakan status sumber alam? - SD mana yang berlimpah? - SD mana yang langka? - SD mana yang mengalami penurunkan? - SD mana yang jarang atau berbahaya? - SD mana yang mempunyai nilai dagang? Manajemen dan alokasi sumber alam: - Manajer eksternal? - Keputusan di tingkat masyarakat? - Keputusan di tingkat rumah tangga? - Strategi manajemen lokal? - Divisi sosial dari keputusan dan tenaga kerja? Keputusan mata pencaharian: - Organisasi di tingkat masyarakat? - Organisasi di tingkat rumah tangga? - Divisi sosial dari keputusan dan tenaga kerja? Sistem mata pencaharian lokal: - Strategi mata pencaharian utama? - Sumber pendapatan utama? - Sumber penghidupan utama? - Sumber ketenaga-kerjaan utama? - Kepercayaan pada pasar eksternal? Pembedaan dan variabilitas mata pencaharian: - Pembedaan antar rumah tangga? - Pembedaan dalam rumah tangga? - Variasi musiman? - Perubahan yang tidak beraturan? - Sumber tekanan? - Pengaruh eksternal utama? INTERAKSI: Mata pencaharian tergantung pada sumberdaya alam: - Sumber mata pencarian utama? - Aktivitas sekunder Atau pengganti? Pentingnya ekonomi sumber alam: - Sumber penghidupan? - Sumber pendapatan? - Sumber ketenaga-kerjaan? - Kegiatan ekonomi yang mana ? Variasi Sosial-ekonomi: - Bagaimana kelompok yang berbeda menggunakan sumber daya? - Bagaimana kelompok yang berbeda mengatur sumber daya? - Bagaimana kelompok berbeda bermanfaat dari sumber daya? - Siapa yang mempunyai ketergantungan tinggi, dan bagaimana? - Siapa yang mempunyai ketergantungan rendah, dan bagaimana? Waktu dan perubahan: - Bagaimana penggunaan dan variasi ketergantungan dari musim? - Sumber perubahan reguler lain? - Sumber perubahan tidak beraturan? - Sumber perubahan eksternal? ANALISIS EKONOMI SUMBERDAYA ALAM STEP 2 Step 2. Menganalisis pengaruh masyarakat pesisir terhadap kondisi sumberdaya pesisir dan laut Pada tahap kedua, identifikasi aktivitas masyarakat Segara Anakan yang secara langsung berkontribusi terhadap kerusakan sumberdaya pesisir dan laut perlu dilakukan. Pada saat yang bersamaan dilakukan pula identifikasi faktor yang mempengaruhi driven factors aktivitas tersebit, baik dalam perspektif sosial maupun ekonomi. Check List tahap 2 dalam CLSA disajikan pada Gambar 20. Gambar 20. Check list tahap 2 CLSA PENYEBAB LANGSUNG: Aktivitas mana yang mengover- eksploitasi sumberdaya alam: - Apakah mereka? - Bagaimana cara mereka mendegradasi sumberdaya alam? - Siapa yang menyelesaikan ke luar? - Kapan mereka melaksanakannya? Aktivitas mana yang mengkonversi habitat tertentu ke dalam penggunaan lain: - Apakah mereka? - Bagaimana cara mereka mendegradasi sumberdaya alam? - Siapa yang menyelesaikan ke luar? - Kapan mereka melaksanakannya? Pemanenan yang merusak dan praktek penggunaan lahan: - Apakah mereka? - Bagaimana cara mereka mendegradasi sumberdaya alam? - Siapa yang menyelesaikan ke luar? - Kapan mereka melaksanakannya? Aktivitas mana yang mengotori sumberdaya alam: - Apakah mereka? - Bagaimana cara mereka mendegradasi sumberdaya alam? - Siapa yang menyelesaikan ke luar? - Kapan mereka melaksanakannya? DASAR PENYEBAB: Kegagalan politik: - Bagaimana cara mereka mendorong aktivitas? Kegagalan pasar: - Bagaimana cara mereka mendorong aktivitas? Kegagalan kelembagaan: - Bagaimana cara mereka mendorong aktivitas? Keadaan mata pencaharian: - Bagaimana cara mereka mendorong aktivitas? KEBUTUHAN DAN RELUNG UNTUK MENGUKUR INSENTIF Step 3 Step 3. Mengidentifikasi kebutuhan masyarakat pesisir Ada dua aspek utama yang dilakukan pada tahap ini. Pertama identifikasi kebutuhan terhadap sistem insentif yang diperlukan oleh masyarakat khususnya dalam kerangka konservasi sumberdaya pesisir dan lautan. Kedua adalah peluang penerapan sistem insentif dan konservasi sumberdaya pesisir dan lautan. Check List tahap 3 dalam CLSA disajikan pada Gambar 21. Gambar 21. Check list tahap 3 CLSA RELUNG DAN KEBUTUHAN UNTUK PERANGSANG: Penurunan kekitan yang secara ekonomi diinginkan: - Aktivitas yang mana ? - Kelompok yang mana ? - Waktu apa? - Sebab utama? Tentangan insentif yang mendorong degradasi: - Aktivitas yang mana ? - Kelompok yang mana ? - Waktu apa? - Sebab utama? Kebijakan, pasar, kelembagaan dan lokal yang menyebabkan kegagalan: - Aktivitas yang mana ? - Kelompok yang mana ? - Waktu apa? - Sebab utama? PILIHAN SPESIFIK DARI UKURAN INSENTIF Step 4 Step 4. Memilih sistem insentif bagi konservasi sumberdaya pesisir dan laut berbasis masyarakat Dalam konteks tahap ini, identifikasi dan pemilihan sistem insentif menjadi faktor penting. Sistem insentif harus disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat seperti yang telah dilakukan pada tahap 3. Check List tahap 4 dalam CLSA disajikan pada Gambar 22. Insentif Langsung Insentif Tidak Langsung Tanpa Insentif Hak kepemilikan Insentif mata pencaharian Ukuran pasar Ukuran fiskal Ukuran keuangan Gambar 22. Check list tahap 4 CLSA PERTIMBANGAN PRAKTIS Step 5 Pilihan insentif Step 5. Impelementasi sistem insentif Tahap terakhir adalah implementasi sistem insentif yang disertai dengan monitoring dan evaluasi terhadap implementasi tersebut. Check List tahap 5 dalam CLSA disajikan pada Gambar 23. Gambar 23. Check list tahap 5 CLSA PRACTICAL DAN KEPANTASAN: Tujuan masyarakat lebih luas dan keberadaan organisasi lokal: - Apakah insentif sesuai tujuan masyarakat? - Adalah insentif didasarkan pada pengetahuan masyarakat? - Apakah perangsang menggunakan organisasi masyarakat? Dampak ukuran insentif: - Apakah insentif menaikkan harga dasar? - Apakah insentif mengurangi peluang lokal? - Apakah insentif memarginalkan kelompok tertentu? Kemampuan menerima politis: - Apakah insentif konsisten dengan tujuan lebih luas? - Apakah insentif mendukung tujuan konservasi dan pengembangan? Kesederhanaan: - Apakah insentif mudah untuk diterapkan dan dijaga? - Apakah insentif murah untuk diterapkan dan dijaga? TINJAUAN ULANG DAN RE-DESAIN INSENTIF PEMBEDAAN DAN PERUBAHAN - Apakah insentif memperhatikan heterogenitas sosial-ekonomi? - Apakah dampak insentif terhadap kelompok yang berbeda? - Adalah insentif responsif untuk berubah? UKURAN TAMBAHAN PENDUKUNG - Faktor bukan ekonomi di tingkat masyarakat? - Kelompok lain dan aktivitas yang menyebabkan degradasi sumberdaya alam? - Kekuatan dan kebijakan global dan nasional?

2.8.4. Analisis Eksternalitas

Masyarakat sekarang mulai menyadari bahwa disamping adanya dampak positif terhadap lingkungan, pengelolaan sumberdaya juga menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Sebagai konsekuensinya, masyarakat menyadari bahwa lingkungan perlu dilestarikan agar kehidupan sekarang maupun dimana yang akan datang menjadi terjamin baik Sudjana dan Riyanto, 1999. Masalah yang sering muncul dalam pengelolaan sumberdaya adalah berbagai dampak negatif yang mengakibatkan manfaat yang diperoleh dari sumberdaya sering tidak seimbang dengan biaya sosial yang harus ditanggung Fauzi, 2004. Dalam suatu perekonomian modern, setiap aktivitas mempunyai keterkaitan dengan aktivitas lainnya. Apabila semua keterkaitan anatara suatu kegiatan dengan kegiatan lainnya dilaksanakan melallui mekanisme pasar atau melalui suatu sistem, maka keterkaitan antar berbagai aktivitas tersebut tidak menimbulkan masalah, tetapi banyak pula keterkaitan antar kegiatan yang tidak melalui mekanisme pasar sehingga timbul berbagai macam masalah. Keterkaitan suatu kegiatan dengan kegiatan lain yang tidak melalui mekanisme pasar adalah apa yang disebut dengan eksternalitas Daraba, 2001. Dengan kata lain suatu proses produksi dapat menimbulkan adanya manfaat atau biaya yang masih belum termasuk dalam dapat mengakibatkan alokasi sumberdaya perhitungan biaya proses produksi. Hasil kajian Oktawati 2008 menunjukkan bahwa keberadaan eksternalitas yang dilakukan oleh pasar menjadi tidak efisien. Dalam prakteknya, bukan hanya pemerintah yang perlu dan dapat mengatasi eksternalitas, melainkan juga pihak- pihak non pemerintah, baik itu pribadi, kelompok ataupun perusahaan atau organisasi kemasyarakatan. Eksternalitas juga tidak selalu harus atau bisa diatasi dengan penegakan atau ancaman penerapan sangsi sosial, sehingga diperlukan upaua untuk penanaman kesadaran terhadap pemeliharaan sumberdaya sedini mungkin merupakan salah satu cara internalisasi eksternalitas.

2.8.5. Pendekatan Verstehen

Pendekatan verstehen diperkenalkan oleh Max Weber Hardiman, 2003; Ritzer, 2007; Johnson, 1986 yang berupaya menelusuri nilai, kepercayaan, tujuan, dan sikap yang menjadi penuntun perilaku manusia. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Verstehen, dimana peneliti melakukan wawancara secara mendalam dan observasi berempati untuk mendapatkan data yang otentik. Dasar pertimbangan, metode ini dapat memperlancar proses temuan empirik yang baru sebagai gambaran tentang strategi adaptasi nelayan akibat adanya perubahan ekologis laguna. Wawancara ini menggunakan pedoman wawancara untuk mendapatkan informasi mendalam dan akurat. Di samping itu dalam partisipasi aktif dan observasi peneliti melibatkan diri dalam sebagian aktivitas sehari-hari informan. Dalam konteks ini, hubungan antara peneliti dan informan menjadi lebih dekat dan tidak formal. Ini sangat membantu peneliti dalam memperoleh data kehidupan responden secara lengkap. Dengan demikian, daya serap peneliti terhadap pola kehidupan yang didasarkan pada nilai-nilai luhur dan nilai-nilai kerja akan meningkat sehingga dapat memperkaya analisis.

2.8.6. Partisipatory Coastal Resources Assessment PCRA

Analisis sosial dan budaya dengan melibatkan masyarakat dilakukan dengan metode pengkajian sumberdaya pesisir dan laut secara partisipasi Partisipatory Coastal Resources AssessmentPCRA Walters et al. 1998 dengan menggali informasi dari responden terhadap persepsi keberadaan aktivitas pemanfaatan sumberdaya dan kondisi ada tidaknya konflik dalam pemanfaatan ruang di lokasi penelitian. Secara substansif, sasaran identifikasi budaya dan adat istiadat masyarakat di lokasi penelitian, adalah : - Menemukenali karakter dan berbagai aspek sosial-budaya dari masyarakat meliputi : pola pikir, tata nilai, adat, budaya, dan lainnya. - Mengetahui serta menampung aspirasi pembangunan dan kebutuhan dasar penghidupan penduduk secara murni, yaitu aspirasi yang benar-benar muncul dan dirasakan oleh berbagai golongan penduduk tanpa dipengaruhi oleh pendapat ataupun pikiran pihak lain. Metode penelitian ini dilakukan secara langsung kepada masyarakat melalui pengamatan langsung dan wawancarainterview beberapa key person pemuka masyarakat dan juga masyarakat umumnya, sehingga pendekatan alternatif ini didasarkan pada pembangunan konsensus dan penerapan metode yang dilakukan ke dalam bentuk-bentuk yang disederhanakan dari pemetaan kesepahaman concordance mapping.

2.8.7. Focus Group Discussion FGD

Focus Group adalah suatu jenis kelompok khusus yang berkaitan dengan tujuan, ukuran, prosedur dan komposisi. Diskusi dirancang dengan serangkaian perencanaan secara hati-hati untuk untuk menambah dan memperdalam informasi, membangun kesepakatankomitmen, mengklarifikasi informasi yang kurang pada basis data dan juga bisa dipakai untuk memperoleh opini-opini yang berbeda mengenai satu permasalahan tertentu. Kelompok dilaksanakan dengan anggota sebanyak 6 - 8 orang oleh seorang pewawancara terampil. Diskusi berlangsung dengan relaks, dan setiap peserta menikmati untuk berbagi persepsi dan gagasannya. Anggota kelompok saling mempengaruhi dengan merespon ide dan komentar yang lainnya Kueker and Casey, 2000. Dalam kerangka konseptual Focus Group terdapat tujuh komponen, yaitu faktor kohesi grup, proses diskusi, hasil, komposisi grup, penentuan riset, moderator dan proses grup. Rancangan riset menggunakan FGD dapat dilihat pada Gambar 24 dan proses FGD dapat dilihat pada Tabel 6. Gambar 24. Kerangka Proses Focus Group Fern 2001 Tabel 6. Proses Focus Group Discussion Langkah Deskripsi 1 Keseluruhan Globality Peserta mengenali bahwa mereka berbeda ↓ 2 Perbedaan Differentiation Selama sesi pemanasan, mereka mempelajari tingkatan perbedaan mereka ↓ 3 Integrasi sosial Social integration Selama pemanasan dan diskusi umum, mereka mempelajari bagaimana cara saling berhubungan sebagai kelompok ↓ 4 Cerminan reaksi Mirror reaction Ketika diskusi melanjut, peserta mempelajari apa yang dimiliki bersama-sama ↓ 5 Pemadatan Condensing Pada beberapa titik dalam diskusi, mereka mengembangkan suatu kesadaran kolektif ↓ 6 Pertukaran informasi Information exchange Akhirnya, kelompok mulai bertukar informasi dan penjelasan pada topik utama Sumber: Fern 2001 Untuk implementasi kebijakan pembangunan dilakukan FGD dengan melibatkan stakeholder yang terkait dengan resiliensi masyarakat terutama yang terkait dengan aspek lokal yaitu ekonomi, sumberdaya serta pengetahuan dan hubungannya Tabel 7. Pada FGD ini akan dirumuskan langkah-langkah strategis, faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan kebijakan, dan stakeholder yang terlibat dalam setiap proses pembangunan mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi. Tabel 7. Aspek Lokal dari Resiliensi No Apakah yang menyokong ke arah kesejahteraan? 1 Berhubungan dengan ekonomi: • Akses untuk penangkapan ikan • Ketrampilan untuk berbagai jenis perikanan • Keterampilan mata pencaharian lain • Memiliki modal danatau seorang pendukung • Mengetahuilah bagaimana caranya menyimpan uang 2 Berhubungan dengan sumberdaya: • Sumberdaya mangrove dan ikan yang berlimpah • Masyarakat dapat menjaga sumberdaya alamnya 3 Berhubungan dengan pengetahuan dan hubungan: • Pengetahuan dan kebijaksanaan • Dapat berhubungan atau berkomunikasi baik • Keberuntungan • Mampu menyesuaikan dan memecahkan masalah • Berkeinginan untuk berjuang dan berikhtiar Sumber: Marsche and Walker, 2003