Hasil Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

64 No Judul Tahun Penulis Sumber Hasil Utama 4 The Environmental Profile of Segara Anakan Cilacap Coastal Region Indonesia, ASEAN-US and Coastal Resources Management 1986 Sujastani T Penelitian ini memfokuskan pada deskripsi kondisi ekologi Kawasan Segara Anakan 5 Studi Pengembangan Wilayah Nusakambangan dan Segara Anakan 1987 Pusat Studi Lingkungan Universitas Gadjah Mada dan Bappeda Kabupaten Cilacap Penelitian ini memfokuskan pada rencana pengembangan Kawasan Segara Anakan dan Nusakambangan berdasarkan kondisi dan potensi yang ada. 6 The Coastal Environmental Profile of Segara Anakan-Cilacap, South Java, Indonesia 1989 White AT, P Martosubrito and MSM Sadorra ICLARM Laporan ini berisi profil lingkungan pesisir di Segara Anakan yang mengalami masalah dan konflik penggunaan sumberdaya akibat: tingginya tingkat sedimentasi, kehilangan mangrove, overfishing dan parkatek penangkapan yang destruktif, polusi minyak di laguna, pencemaran pestisida akibat kegiatan pertanian, perambahan hutanmangrove, dan penurunan kesejahteraan masyarakatnya. 7 The Integrated Management Plan for Segara Anakan Cilacap Java 1992 ICLARM Penelitian ini memfokuskan pada rencana pengelolaan kawasan secara terpadu yang meliputi permasalahan yang ada, strategi pemecahan dan kebijaksanaan pengelolaannya. 8 Ecological Assessment for Management Planning of Segara Anakan Lagoon, Cilacap, Central Java 1994 Takashima F and K Soewardi Center for International Program. Tokyo University of Agriculture Penelitian ini memfokuskan pada pengukuran kondisi ekologi untuk rencana pengelolaan laguna Segara Anakan. 5 komponen yang membentuk sistem di laguna, yaitu: proses hidrologi, produktivitas sumberdaya alam mangrove, lepas pantai dan laguna, proses fisiografi, vegetasi terestrial dan komponen sosial ekonomi. 64 65 No Judul Tahun Penulis Sumber Hasil Utama 9 Segara Anakan Conservation and Development Project: Final Report 1994 Asian Development Bank ECI and Delft Hydraulics P.T. Exsa International Co., Ltd. Proyek Konservasi dan Pembangunan Segara Anakan ini terdiri dari 4 komponen teknis, yaitu: 1 Sudetan dua sungai; 2 Pengerukan laguna; 3 Drainase; dan 4 Jembatan dan jalan 10 Socio-Economic Trends and Micro- Institutional Strategies for The Sustainable Development of Segara Anakan Lagoons and Environs 1995 Duewel J National Workshop “ Sustainable Development of Segara Anakan Lagoons and Environs” Cilacap, Central Java Penelitian ini memfokuskan pada kecenderungan sosial-ekonomi dan strategi Lembaga-Mikro untuk pembangunan berkelanjutan di laguna dan lingkungan Segara Anakan. Kajian dilakukan pada 178 rumah tangga untuk melihat kondisi sosial-ekonomi dan kebutuhan pengelolaan laguna. Strategi dan intervensi operasional yang disarankan adalah: 1 zonasi pada laguna dan lingannya; 2 peraturan dan pengelolaan hutan mangrve; 3; alokasi lahan, formasi sawah dan bangunan jembatan; 4 pengelolaan perikanan dan zonasi spasial; 5 pengembanganperikanan budidaya; 6 pengendalian jumlah populasi: transmigrasi dan membatasi pendatang; 7 pembangunan infrastruktur ekonomi dan sosial; 8 pengembangan ekowisata; 9 ekstensifikasi pertanian; 10 proyek keuangan-mikro. 11 Land Use Change and Sustainable Development in Segara Anakan, Java, Indonesia: Interactions Among Society, Environment and Development 1997 Olive CA Thesis, University of Aaterloo, Ontario, Canada Penelitian ini memfokuskan pada: 1 perubahan lahan selama tahun 1968-1995; 2 identifikasi interaksi kunci diantara masyarakat; dan 3 mengkaji implikasi dan peluang untuk perencanaan dan pembangunan berkelanjutan dari perubahan yang terjadi. Pengukuran keberlanjutan dari perubahan penggunaan lahan dilakukan berdasarkan 3 indikator, yaitu: kelangsungan hidup secara ekonomi, keadilan sosial, dan integritas ekologi. 65 66 No Judul Tahun Penulis Sumber Hasil Utama 12 Basis Data Sosial Ekonomi dan Lingkungan Segara Anakan 1997 Pusat Penelitian Lingkungan Hidup Universitas Jendral Soedirman Penelitian ini memfokuskan pada pengumpulan data- data dasar sosial ekonomi yang diperlukan dalam penyusunan rencana pembangunan di Kawasan Segara Anakan 13 Laporan Akhir Aspek Hukum Kepemilikan Lahan Segara Anakan 1998 Pusat Studi Wawasan Nusantara, Hukum dan Pembangunan Kerjasama Proyek Konservasi dan Pembangunan Segara Anakan Pemerintah Daerah Tingkat II Cilacap dengan Pusat Studi Wawasan Nusantara, Hukum dan Pembangunan. Jakarta Laporan ini merupakan kajian aspek hukum untuk menunjukkan kejelasan status hukum kepemilikan lahan Segara Anakan, terutama lahan timbul yang terdapat di Pulau Nusakambangan, di wilayah yang berbatasan dengan Kawasan perhutani, serta di tengah laguna Segara Anakan. Kejelasan ini ditunjukkan dengan sertifikasi kepemilikan lahan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Cilacap. Metode yang digunakan adalah Rapid Assesment Method. Hasil kajian menunjukkan bahwa lahan timbul Nusakambangan sepenuhnya berada di bawah kewenangan Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan. Pemda memiliki kewenangan penuh atas tanah timbul di luar kawasan Perhutani. 14 Laporan Akhir Pengembangan Perikanan Masyarakat Segara Anakan 1998 PUSPICS UGM – BAKOSURTANAL Kerjasama antara Bagian Proyek Konservasi dan Pembangunan Segara Anakan Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah dengan PUSPICS UGM – BAKOSURTANAL. Yogyakarta Penelitian ini memfokuskan pada kaian tentang pengembangan perikanan masyarakat Segara Anakan. Kajian meliputi ; kajian fisik yaitu potensi lahan untuk pengembangan tambak; kajian sosial ekonomi yaitu aktivitas tambak aktual dan rekomendasi bagi pengembangan perikanan dan pertambakan di Segara Anakan. Metode yang dilakukan menggunakan metode survei dengan pendekatan ekologik, sosio ekonomik secara empiris kuantitatif. 66 67 No Judul Tahun Penulis Sumber Hasil Utama 15 Kajian Penyiapan Kebutuhan Desa Pantai di Kawasan Segara Anakan 1998 Lubis R, L Adrianto, G Yulianto dan R Kinseng Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan IPB Penelitian ini memfokuskan pada rencana pengembangan desa pantai yang ada di Kawasan Segara Anakan dan identifikasi kebutuhan infrastruktur yang diperlukan untuk pengembangan desa pantai. 16 Pengaruh Migrasi Masuk terhadap Penataan Kawasan Segara Anakan Berwawasan Lingkungan di Kabupaten Cilacap 1998 Prasetyo B Skripsi Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta Penelitian ini memfokuskan pada tinjauan aspek hukum dalam penataan kepemilikan lahan dan penataan kawasan. 17 Segara Anakan Lagoon: Environmental Profile and Monitoring System 1998 Jeanes KW Segara Anakan Conservation and Development Project Penelitian ini memfokuskan pada pendekatan ekosistem, yaitu suatu pendekatan untuk analisis lokasi, pengelolaan sumberdaya alam, pengukuran dampak lingkungan dan monitoring ekologi berdasarkan pada hirarki fungsional dan interaksi dari komponen ekosistem. 18 Zonasi Pengembangan Ekoturisme Kawasan Mangrove yang Berkelanjutan di Laguna Segara Anakan Kabupaten Cilacap Propinsi Jawa Tengah 1999 Yahya RP Tesis Master pada Sekolah Pascasarjana IPB, Bogor Penelitian ini memfokuskan pada perencanaan pembangunan pariwisata dengan tetap memberikan manfaat konservasi sumberdaya alam. Jenis kegiatan ekoturisme dapat dikelompokkan ke dalam beberapa zona lindung, yaitu zona lindung hutan mangrove dan zona lindung perairan yang mengakomodir kegiatan ilmiah. 19 Kajian Ekonomi Pengelolaan Tambak Di Kawasan Mangrove Segara Anakan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah 1999 Paryono TJ Tesis Master pada Sekolah Pascasarjana IPB, Bogor Penelitian ini memfokuskan pada pengamatan dan identifikasi nilai-nilai pemanfaatan dan non- pemanfaatan ekosistem hutan mangrove, serta analisa aspek ekonomi pengelolaan sistem pertanian terpadu antara hutan mangrove dan tambak. 67 68 No Judul Tahun Penulis Sumber Hasil Utama 20 Segara Anakan Fisheries Management Plan 2000 Dudley RD Segara Anakan Conservation and Development Project Components B C. Consultant’s Report. Penelitian ini memfokuskan pada pengelolaan perikanan di Segara Anakan dimaksudkan untuk: a menyediakan udang dan ikan secara berkelanjutan, dan b menyediakan keberlanjutan penangkapan udang pantai dan ikan yang bergantung pada laguna Segara Anakan. Terdapat 3 tiga isu serius yang dihadapi perikanan Segara Anakan: a perusakan habitat bakau, b penyusutan laguna Segara Anakan, dan c pertumbuhan yang terus berlanjut di dalam area kampung seperti rumah, jalan, tambak, dan juga manusia tentunya berakibat pada penurunan sumber daya. 21 Perencanaan Pengelolaan Kawasan Konservasi Estuaria dengan Pendekatan Tata Ruang dan Zonasi Kasus Segara Anakan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah 2000 Murni HNC Disertasi pada Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor Penelitian ini memfokuskanpengelolaan kawasan Segara Anakan dengan menggunakan pendekatan tata ruang dan zonasi. 22 Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Pantai Akibat Perubahan Ekosistem Pantai Studi Kasus di Kawasan Segara Anakan Cilacap 2001 Prayitno Tesis Magister Perencanaan Kota dan Daerah. Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta Penelitian ini memfokuskan pada pola perubahan sosial ekonomi masyarakat desa di Kawasan Segara Anakan selama tahun 1980-2000 dan mengkaji keterkaitan antara perubahan ekosistem dengan perubahan sosial ekonomi dan spasial. 68 69 No Judul Tahun Penulis Sumber Hasil Utama 23 Partisipasi Masyarakat Lokal dalam Program Konservasi dan Pengelolaan Kawasan Segara Anakan Cilacap Jawa Tengah 2002 Al Amin MA Tesis Master pada Sekolah Pascasarjana IPB, Bogor Penelitian ini memfokuskan pada mengkaji sejauhmana keberhasilan proyek SACDP sehingga mendapat dukungan masyarakat dan mau berpartisipasi terhadap pelaksanaan program. Dari hasil kajian diperoleh informasi bahwa disain dan performa kelembagaan proyek SACDP belum berhasil menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam usaha konservasi dan pengelolaan karena dalam hal efisiensi, redistribusi keadilan, adaptabilitas serta hasil dan dampak kebijakan belum mencapai target. 24 Pengaruh Perikanan Apong terhadap Keberadaan Sumberdaya Udang Penaeid di Perairan Karang Anyar, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah Studi Kasus di Perairan Segara Anakan, Kabupaten Cilacap 2002 Suparman S Tesis Master pada Sekolah Pascasarjana IPB, Bogor Penelitian ini memfokuskan pada mengkaji kelimpahan atau biomassa hasil tangkapan apong dan pengaruh kegiatan perikanan apong terhadap kelestarian sumberdaya udang penaeid di Segara Anakan, mengidentifikasi pengaruh konstruksi alat apong serta teknik pemasangan alat dalam operasi penangkapan nelayan, memberikan alternatif pola penggunaan alat yang berguna bagi pengelolaan sumberdaya udang agar tetap lestari. 25 Distribusi dan Kelimpahan Larva Ikan di Estuaria Segara Anakan, Cilacap Jawa Tengah 2002 Nursid M Tesis Master pada Sekolah Pascasarjana IPB, Bogor Penelitian ini memfokuskan pada distribusi dan kelimpahan larva ikan serta hubungannya dengan faktor-faktor bio fisiko kimia lingkungan. 69 70 No Judul Tahun Penulis Sumber Hasil Utama 26 Studi Pola Tata Ruang Permukiman Nelayan Studi Kasus Desa Ujung Gagak, Desa Ujung Alang dan Desa Panikel di Kampung Laut, Segara Anakan - Cilacap 2002 Vidyabrata PA Tesis Magister pada Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang Penelitian ini memfokuskan pada kajian yang membandingkan poal tata ruang, pemukiman nelayan yang terjadi di Segara Anakan. Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif dengan pendekatan rasionalistik, yang berlandaskan pada cara berpikir rasionalisime yang berasal dari pemahaman kemampuan intelektual yang dibangun atas kemampuan argumentasi secara logika. 27 Laju Tangkap Udang dan Masalah Jaring Apong di Pelawangan Timur Laguna Segara Anakan 2003 Zarochman Tesis Magister pada Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang Penelitian ini memfokuskan pada analisis laju tangkap udang dari perikanan jaring apong di Pelawangan Timur dalam hubungannya dengan stok udang di laut selatan Cilacap. Kelompok jenis udang yang dianalisis dipilih kelompok jenis hasil tangkapan udang jerbung kecil fase juvenil peci dan pre juvenil drago peci dari species Penaeus merguensis de man. 28 Studi Biaya Pengelolaan Management Cost Kawasan Segara Anakan Cilacap Jawa Tengah 2003 Miftah H Tesis Magister Sains yang Tidak Dipublikasikan. Sekolah Pascasarjana, IPB. Bogor Penelitian ini memfokuskan pada analisis komponen biaya dan alternatif sumber pembiayaan dalam mengelola kawasan Segara Anakan dengan menggunakan metode analisis data perekonomian wilayah, analisis fungsi penerimaan dan biaya pengelolaan, dan analisis sensitivitas. 29 Pengelolaan Laguna Berbasis Masyarakat: Suatu Telaah Perubahan Perilaku Komunitas Kampung Laut Pasca Proyek Pengelolaan Laguna Segara Anakan Cilacap 2004 Ridwan I Tesis Magister Sains yang Tidak Dipublikasikan. Sekolah Pascasarjana, IPB. Bogor Penelitian ini memfokuskan pada upaya untuk mengetahui perubahan perilaku nelayan Laguna Segara Anakan, sebagai tanggapan mereka atas kerusakan lingkungan dan terhadp proyek-proyek pemerintah yang dilaksanakan di lingkungan dimana mereka tinggal dan mencari makan. Metode yang digunakan adalah analisis model interaktif. 70 71 No Judul Tahun Penulis Sumber Hasil Utama 30 Strategi Adaptasi Masyarakat Nelayan terhadap Perubahan Lingkungan Studi Kasus Masyarakat Kampung Laut di Kawasan Segara Anakan, Grumbul Motean, Desa Ujungalang, Kecamatan Pembantu Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah 2004 Wigoto K Skripsi Sarjana pada Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjajaran. Bandung Penelitian ini memfokuskan pada strategi adaptasi yang dilakukan masyarakat nelayan terhadap perubahan lingkungan biofisik dan sosial-budaya yang terjadi di kawasan Segara Anakan. Perubahan lingkungan biofisik dan sosbud yang terjadi saling terkait sebagai suatu sistem yang adaptif. Faktor utama yang mempengaruhi strategi adaptasi yang dilakukan masyarakat nelayan adalah perubahan lingkungan dan sosial-budaya akibat pelaksanaan program dan intervensi pemerintah dalam bentuk SACDP. 31 Evaluasi Kerusakan Daerah Aliran Sungai DAS Citanduy Hulu dan Akibatnya di Hilir Studi Valuasi Ekonomi Kerusakan DAS di Sub DAS Citanduy Hulu Jawa Barat dan Sub DAS Segara Anakan Jawa Tengah 2005 Yunus L Tesis Magister Sains yang Tidak Dipublikasikan. Sekolah Pascasarjana, IPB. Bogor Penelitian ini memfokuskan pada evaluasi kerusakan DAS sebagai suatu ekosistem yang terintegrasi dari hulu ke hilir, kemudian dilakukan valuasi secara finansial kesediaan masyarakat untuk membayar dan mendanai upaya rehabilitasi kerusakan yang dialami. Metode yang dilakukan adalah CVM dan WTP. Hasil kajian menunjukkan bahwa masyarakat bersedia untuk membayar sebagai bentuk partisipasi dalam upaya rehabilitasi DAS Citanduy. 32 Strategi Pengembangan Budidaya Tambak di Kawasan Segara Anakan 2005 Kurniawanti D Tesis Magister pada Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang Penelitian ini memfokuskan pada kajian kesesuaian lahan dan kualitas air tambak, identifikasi isu dan permasalahan dalam pengembangan budidaya tambak di Kawasan Segara Anakan serta menentukan strategi bagi pengembangan budidaya tambak yang sesuai dengan potensi dan daya dukung lingkungannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum kualitas lahan dan air memenuhi syarat bagi kegiatan budidaya tambak. 71 72 No Judul Tahun Penulis Sumber Hasil Utama 33 Perubahan Komunitas Nelayan menjadi Komunitas Pertanian di Panikel Kampung Laut Cilacap Tahun 1986-2000 Tinjauan Sejarah Sosial Ekonomi 2006 Maelani N Skripsi Sarjana, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang Penelitian ini memfokuskan pada proses bagaimana terbentuknya komunitas nelayan, bagaimana proses perubahan komunitas nelayan menjadi komunitas pertanian dan bagaimana keadaan sosial ekonomi masyarakat di Panikel Kampung Laut Cilacap. Metode yang digunakan adalah metode sejarah dengan tahapan: heuristi, kritik sumber, interpretasi dan histiriografi. 34 Respon Masyarakat dalam Pelestarian Sumberdaya Hutan Mangrove di Segara Anakan Kecamatan Kampung Laut Kabupaten Cilacap 2006 Sriyanto IS Skripsi Sarjana, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta Penelitian ini memfokuskan pada respon masyarakat dalam pelestarian sumberdaya hutan mangrove dan faktor-faktor yang mempengaruhi respon masyarakat dalam pelestarian sumberdaya mangrove di Kampung Laut. Indikator respon masyarakat yang dikaji adalah pemahaman teknis, pemahaman non teknis dan penerapan teknis. Metode yang digunakan adalah deskriptif analisis. 35 Analisis kesesuaian kawasan ekowisata di Segara Anakan, Kabupaten Cilacap Jawa Tengah 2006 Yulianto S Tesis Magister Sains yang Tidak Dipublikasikan. Sekolah Pascasarjana, IPB. Bogor Penelitian ini memfokuskan pada pengembangan kawasan mangrove di Segara Anakan sebagai wilayah kegiatan ekowisata. Analisis dilakukan dengan menentukan matrik kesesuaian bagi masing-masing jenis kegiatan ekowvisata. 36 Analisis Kesesuaian Perairan Segara Anakan Kabupaten Cilacap Sebagai Lahan Budidaya Kerang Totok Polymesoda Erosa Ditinjau Dari Aspek Produktifitas Primer Menggunakan Penginderaan Jauh 2008 Herawati VE Tesis Magister pada Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang Penelitian ini memfokuskan pada analisis tingkat kesesuaian wilayah perairan di Laguna Segara Anakan bagi pengembangan lahan budidaya sebagai usaha dalam melestarikan sumberdaya perairan berdasarkan faktor fisika, kimia dan biologi. Selanjutnya dilakukan analisis kesesuaian perairan Segara Anakan 72 73 No Judul Tahun Penulis Sumber Hasil Utama berdasarkan data lapangan dan data citra satelit SPOT melalui variabel – variabel kualitas air seperti produktifitas primer, klorofil α, suhu permukaan perairan dan muatan padatan tersuspensi MPT, pH, Oksigen terlarut, Salinitas dan Tekstur Tanah. 37 Alternatif Pemanfaatan Ex Disposal Area untuk Kegiatan Perikanan dan Pertanian di Kawasan Segara Anakan berdasarkan Sistem Informasi Geografis 2009 A’in C Tesis Magister pada Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang Penelitian ini memfokuskan pada analisis untuk mengetahui lokasi dan luas wilayah yang potensial serta menyusun alternatif pemanfaatan EDA berdasarkan kesesuaian lahan, baik sebagai lahan pertambakan, pertanian maupun ekosistem mangrove, sehingga dapat dijadikan pertimbangan dalam rangka upaya pemanfaatan wilayah pesisir yang berkelanjutan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat Segara Anakan. 38 Pola Konektivitas dan Adaptasi Sistem Sosial-Ekologi Laguna Segara Anakan dalam Kerangka Pengelolaan Pesisir Terpadu Studi Kasus di Segara Anakan, Cilacap, Provinsi Jawa Tengah 2009 Tauruzman A Riset Hibah Bersaing LPPM IPB Penelitian ini memfokuskan pada hubungan konektivitas antara sistem ekologi tipologi sungai dan sistem sosial di lokasi DAS Citanduy dan Segara Anakan. 39 Dampak Krisis Habitat terhadap Perikanan Tangkap: Kasus Perairan Segara Anakan, Cilacap 2010 Atmaja SB Laporan Program Insentif Kementerian Riset dan Teknologi Penelitian ini menghasilkan data dan informasi yang diperoleh berupa kondisi habitat dan jenis alat tangkap, hasil tangkapan dan komposisi hasil tangkapan alat tangkap jaring apong. 73

III. METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah kawasan Laguna Segara Anakan, yang tercakup dalam wilayah administratif Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Propinsi Jawa Tengah Gambar 25. Kecamatan Kampung Laut terdiri dari 4 buah desa yang kesemuanya berada di kawasan laguna, yaitu Desa Ujung Alang, Desa Ujung Gagak, Desa Panikel dan Desa Klaces. Waktu penelitian dilaksanakan pada periode tahun 2008 – 2010, meliputi tahap persiapan, pengambilan data lapangan, pengolahan dan analisis data serta penulisan disertasi. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan berdasarkan pertimbangan- pertimbangan berikut: 1. Laguna Segara Anakan merupakan Kawasan Strategis Nasional PP 262008-RTRWN. 2. Wilayah ini merupakan ekosistem estuari yang memiliki hutan mangrove yang terluas dan terlengkap di Jawa 8.495 Ha. 3. Segara Anakan sebagai muara sungai besar dan kecil, seperti Sungai Citanduy, Cibeureum dan Cikonde, secara geografik berperan penting menjaga keseimbangan ekologis dan iklim mikro serta hidrologis bagi wilayah setempat dan sekitarnya yang didukung oleh dua kanal dari arah timur dan barat disisi Pulau Nusakambangan yaitu Plawangan Timur dan Barat. Gambar 25. Lokasi Penelitian di Laguna Segara Anakan Pulau Nusakambangan Pulau Jawa Indonesia Sungai Citanduy Laguna Segara Anakan Cilacap Plawangan Barat Sungai Cikonde Sungai Cibeureum Klaces

3.2. Rancangan Penelitian

Penelitian ini dirancang untuk menghasilkan rumusan tentang model resiliensi masyarakat di laguna Segara Anakan, yang dikaitkan dengan pengembangan kebijakan dan strategi pembangunan berdasar kondisi sosial- ekologi di kawasan laguna tersebut pada saat ini dan kecenderungan perkembangan wilayah di sekitarnya. Penelitian dilaksanakan dalam beberapa tahapan penelitian, yaitu : 1. Persiapan meliputi penyusunan tahapan dan rancangan kajian penelitian disertasi, pengumpulan literatur dan data sekunder 2. Pengumpulan data di lapangan dengan survei lapangan 3. Pengamatan dan pengambilan data primer 4. Kajian identifikasi sistem sosial-ekologi laguna Segara Anakan. 5. Kajian identifikasi resiliensi sosial-ekologi laguna Segara Anakan. 6. Kajian model resiliensi masyarakat di laguna Segara Anakan. Tahapan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini disajikan pada Gambar 26. Gambar 26. Diagram Alir Tahapan Penelitian dan Analisis data Mulai Survey, identifikasi lokasi dan pengamatan kondisi aktual Pengumpulan data di lapangan Persiapan: Studi literatur, pengumpulan data sekunder, perumusan masalah dan persiapan kuesioner Tahap 1 Identifikasi Struktur Sistem Sosial-Ekologi Analisis deskriptif, analisis eksternalitas, PCRA Model Resiliensi Masyarakat di Segara Anakan Multi Criteria Decision Making Identifikasi Resiliensi Sosial-Ekologi Historical analysis, Stakeholder analysis, CLSA Arahan KebijakanStrategi Adaptasi dan Mitigasi Masyarakat Berkelanjutan Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Data ekologi: luas perairan, debit, biota, vegetasi, habitat, data sumberdaya alam lahan, bakau, sawah, dll, Data sosial-ekonomi: penduduk, pendapatan, jenis mata pencaharian, modal, sikap dan perilaku masyarakat, adaptasi 3.3. Jenis dan Metode Pengumpulan Data 3.3.1. Jenis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersumber dari data primer dan sekunder. Data primer bersumber dari responden terpilih yang diwawancara dengan menggunakan kuesioner Tabel 9. Data primer sosial ekonomi dilakukan dengan menggunakan metode survei melalui teknik wawancara. Wawancara dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai kondisi wilayah penelitian dan persepsi atau sudut pandang responden dan stakeholders yang terlibat langsung dan dianggap mempunyai kemampuan dan mengerti permasalahan yang terkait dengan pemanfaatan sumberdaya pesisir di kawasan tersebut. Tabel 9. Rincian Data Primer No Jenis Data Sumber 1 Karakteristik responden Wawancara dengan responden Kemampuan beradaptasi Wawancara dengan responden Indikator resiliensi masyarakat Wawancara dengan responden Keanekaragaman sumberdaya Wawancara dengan stakeholder Pengetahuan lokal Wawancara dengan responden Organisasi Wawancara dengan stakeholder 2 Kondisi prasarana sosial ekonomi penduduk Pengamatan langsung Kondisi hutan Pengamatan langsung Lahan timbul Pengamatan langsung Sedimentasi Pengamatan langsung Penggunaan sumberdaya laguna lainnya Wawancara dengan responden Alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner dilengkapi dengan alat perekam untuk keperluan wawancara dengan responden dan stakeholders. Diskusi kelompok dilaksanakan untuk menjelaskan cara pengisian kuesioner dan menggali informasi dari stakeholders terkait dengan persepsi dan keinginan mereka untuk melaksanakan pengelolaan Segara Anakan secara berkelanjutan. Data sekunder sebagai pendukung diperoleh dari kajian terhadap laporan- laporan hasil penelitian dan hasil kegiatan di lokasi yang sama, publikasi ilmiah, peraturan daerah, data dari instansi pemerintah, swasta maupun lembaga swadaya masyarakat dan perguruan tinggi Tabel 10. Tabel 10. Rincian Data Sekunder No Jenis Data Sumber 1 Kebijakan dan upaya penyelamatan kawasan Segara Anakan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ProvinsiKabupaten 2 Pengendalian lingkungan kawasan Segara Anakan Badan Lingkungan Hidup Daerah ProvinsiKabupaten 3 Data: a. jumlah penangkapan ikan, b. daerah penangkapan fishing ground, c. biaya operasional d. harga ikan, e. data yang berkaitan dengan kegiatan perikanan Dinas Perikanan dan Kelautan ProvinsiKabupaten 4 Data: a. keadaan umum desa b. demografi atau kependudukan: c. jumlah d. kepadatan e. struktur umur f. pendidikan g. agama h. rasio kelamin i. mata pencaharian utama dan alternatif penduduk Badan Pusat Statistik BPS PropinsiKabupaten 5 Data: a. luas hutan mangrove b. lahan timbul c. tingkat sedimentasi Kantor Pengelola Sumberdaya Kawasan Segara Anakan KPSKSA 6 Penataan kawasan hutan di Segara Anakan Dinas Kehutanan 7 Praktek industri yang ramah lingkungan CSR Swasta dan Lembaga Swadaya Masyarakat LSM 8 Laporan hasil-hasil studi dan penelitian yang sudah ada Perguruan Tinggi 9 Penelusuran hasil riset jurnal nasional dan internasional Internet

3.3.2. Metode Pengumpulan Data

Penentuan lokasi penelitian dipilih secara sengaja purposive, dengan pertimbangan bahwa kawasan ini merupakan kawasan khusus yang sampai saat ini terus menerus mengalami degradasi berupa penyusutan laguna dengan sangat cepat. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penduduk yang berada di kawasan laguna Segara Anakan, baik yang terkait maupun tidak dengan pemanfaatan laguna. Adapun metode pengambilan sampelresponden adalah purposive sampling, yaitu pengambilan sampel tidak secara acak melainkan berdasarkan pertimbangan jenis pemanfaatan. Metode ini digunakan