Pendekatan Kuantitatif Pendekatan Penelitian

masyarakat. Khusus untuk memahami tindakan agresif masyarakat maka perlu mempelajari konflik-konflik yang terjadi antara masyarakat pendatang dan masyarakat lokal. Data kualitatif dianalisis dengan 3 tiga jalan, yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan Miles and Huberman, 1992. Reduksi data berupa proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabtrakkan dan transformasi data kasar yang muncul secara tertulis di lapangan. Penyajian dimaksudkan adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Sedangkan penarikan kesimpulan dalam hal ini mencakup juga verifikasi atas kesimpulan itu.

2.4. Sistem Sosial-Ekologis

Sistem sosial-ekologis social-ecological system - SES didefinisikan sebagai sistem yang terpadu dari alam dan manusia dengan hubungan yang timbal balik Berkes and Folke, 1998; Carpenter and Folke, 2006. Sementara itu menurut Anderies et al. 2004, sistem sosial-ekologis adalah sebuah sistem dari unit biologiekosistem dihubungkan dengan dan dipengaruhi oleh satu atau lebih sistem sosial. Suatu sistem ekologis dapat digambarkan sebagai suatu sistem unit biologi atau organisme yang saling tergantung. Sosial sederhananya berarti membentuk ko-operasi dan hubungan saling tergantung dengan orang yang lain Merriam-Webster Online Dictionary, 2004. Dalam pendekatan SES ini unit analisisnya adalah unit sosial-ekologi social-ecological unit. Unit sosial ekologi sangat relevan di laguna Segara Anakan, mengingat pada dasarnya dinamika wilayah ini adalah interaksi bersama – sama co exist antara dinamika sosial ekonomi dan ekosistem. Pengelolaan yang berbasis pada pendekatan ini adalah pengelolaan berbasis sosial ekosistem, yang pada dasarnya adalah integrasi antara pemahaman ekologi dan nilai – nilai sosial ekonomi. Tujuan dari pengelolaan berbasis sosial ekologi adalah memelihara dan menjaga kelestarian serta integritas ekosistem, sehingga pada saat yang sama mampu menjamin keberlanjutan suplai sumberdaya untuk kepentingan sosial ekonomi manusia. Dengan demikian sistem sosial-ekologis ini membicarakan unit ekosistem seperti wilayah pesisir, ekosistem mangrove, danau, terumbu karang, pantai yang berasosiasi dengan struktur dan proses sosial sebagaimana konsep Anderies et al. 2004 seperti yang tertuang pada Gambar 8. Gambar 8. Model Konseptual dari SES Anderies et al., 2004 Dalam tataran operasionalnya, konsep tersebut biasanya dijabarkan dengan berbagai variabel yang mengkarakterisasikan dinamika manusia, masyarakat dan alam. Sebagaimana disajikan oleh Ostrom 2007 pada Tabel 1, misalnya, menyebut variabel sektor, batasan sistem, ukuran sistem, manusia, produktivitas, keseimbangan, prediksi, ketersediaan dan lokasi untuk mengkarakterisasi sistem sumberdaya. Variabel organisasi pemerintah, organisasi bukan pemerintah, struktur jaringan, sistem kepemilikan, aturan operasional, aturan pilihan kolektif, aturan konstitusional dan proses monitoring dan sanksi untuk mengkarakterisasi sistem pemerintahan. Variabel mobilitas unit sumberdaya, tingkat pertumbuhan atau pergantian, interaksi antar unit sumberdaya, nilai ekonomi, ukuran, tanda pergerakan dan distribusi wilayah dan waktu untuk mengkarakterisasi unit sumberdaya. 8 6 2 3 7 4 7 5 1 B. Pengguna Sumberdaya C. Penyedia Infrastruktur Publik A. Sumberdaya D. Infrastruktur 8