Arahan Alternatif Pengelolaan Laguna Segara Anakan
pelestarian lingkungan, peningkatan partisipasi masyarakat, peningkatan peran kelembagaan lokal dan penyempurnaan aturan-aturan. Untuk tujuan-tujuan
tersebut intervensi yang dapat dipertimbangkan adalah: 1 pengerukan laguna secara reguler; 2 pemberian insentif; 3 pembangunan infrastruktur; 4
pengembangan sumberdaya manusia; 5 pembuatan sudetan; dan 6
pengembangan budidaya perikanan.
Hirarki yang disusun menggambarkan bentuk pengelolaan yang sebaiknya dilakukan di Laguna Segara Anakan. Pada level pertama, menggambarkan
tujuan pengelolaan yang ingin dicapai yaitu pengelolaan sumberdaya khususnya sumberdaya laut yang berkelanjutan. Pada level kedua, menggambarkan kriteria
yang menjadi dasar penentuan bentuk pemanfaatan yang sebaiknya dilakukan, meliputi kriteria ekonomi, ekologi dan sosial. Pada level ketiga, menggambarkan
sub kriteria yang berpengaruh pada keputusan untuk menentukan bentuk kegiatan pemanfaatan sumberdaya. Pada setiap kriteria, terdapat dua sub
kriteria yang dominan dalam pengambilan keputusan. Sedangkan pada level keempat, menggambarkan alternatif bentuk pemanfaatan sumberdaya yang
sebaiknya dilakukan di Laguna Segara Anakan. Pada level ini terdapat enam bentuk kegiatan pemanfaatan sumberdaya laguna.
Berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditentukan, kemudian diberikan bobot pada setiap pilihan kriteria, sub kriteria sampai alternatif-alternatifnya. Dari
hasil pembobotan, yang bertujuan untuk mengetahui bentuk pengelolaan sumberdaya di Laguna Segara Anakan, memberikan hasil bahwa kriteria
ekonomi merupakan kriteria yang bobotnya paling tinggi, dibanding nilai bobot dari kriteria ekologi dan sosial. Nilai bobot masing-masing kriteria, berturut-turut
adalah ekonomi bobotnya 0,381, ekologi bobotnya 0,333 dan sosial bobotnya 0,286. Hasil pembobotan terhadap masing-masing kriteria selengkapnya
disajikan pada Tabel 76 berikut ini.
Tabel 76. Nilai Bobot Kriteria untuk Pengelolaan Sumberdaya di Laguna Segara Anakan
No Kriteria dan
Sub Kriteria
Bobot
1 Ekonomi 0,381
- Pendapatan 0,254 - Sumbangan PAD
0,127 2 Ekologi
0,333 - Keletarian lingkungan
0,179 - Partisipasi 0,154
3 Sosial 0,286
- Kelembagaan lokal 0,143
- Aturan 0,143 Total 1,000
Sumber: data primer diolah 2010
Berdasarkan nilai bobot tersebut, mengindikasikan bahwa kriteria ekonomi merupakan kriteria yang paling penting bila dibanding dengan kriteria yang lain,
khususnya yang terjadi di Laguna Segara Anakan. Sub kriteria pendapatan dalam kriteria ekonomi merupakan hal yang paling berpengaruh dalam
pengelolaan sumberdaya laut di Laguna Segara Anakan bila dibandingkan sumbangan PAD. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan masyarakat lebih
menjadi orientasi dalam pemanfaatan sumberdaya, karena perolehan pendapatan langsung dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat ketimbang
sumbangan PAD yang terlebih dahulu dikelola oleh pemerintah kemudian baru dikembalikan ke masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa faktor pendapatan
merupakan hal yang dominan Gambar 84.
Gambar 84. Skor akhir prioritas model pengelolaan sumberdaya di laguna Segara Anakan untuk kriteria ekonomi