Data primer yang diambil berkaitan dengan kondisi sekarang wilayah laguna Segara Anakan dan dikumpulkan dalam penelitian ini digunakan sebagai
dasar dalam perumusan model resiliensi masyarakat akibat perubahan kondisi ekologi. Teknik pengambilan sampel data tersebut secara rinci adalah sebagai
berikut: 1. Akses masyarakat terhadap sumberdaya laguna. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah area cluster purposive sampling. Responden dipilih pada setiap area berdasarkan desa yang proporsional terhadap
jumlah dusunkampung. Pada tiap desa tersebut responden dibagi ke dalam cluster: nelayan, pembudidaya, petani dan usaha jasa. Penentuan
responden terpilih dilakukan secara sengaja melalui konsultasi dengan tokoh masyarakat terutama yang mengalami perubahan pemanfaatan laguna.
2. Selain itu, pengambilan sampel untuk para stakeholder yang memiliki kepentingan di Laguna Segara Anakan diambil dengan menggunakan teknik
snowball atau sampel bola salju. Responden yang pertama kali diwawancarai ditetapkan melalui bantuan konsultasi dengan Pemda
setempat. Untuk responden berikutnya, penetapan dilakukan berdasarkan hasil informasi yang didapatkan dari responden sebelumnya teknik
snowball. Kelebihan dari metode penentuan responden melalui teknik snowball
antara lain peneliti tidak menemui banyak kesulitan untuk menentukan informan yang akan diwawancarai, karena data mengenai siapa saja orang yang dianggap
dapat memberikan informasi tentang permasalahan yang diteliti sudah disediakan oleh informan sebelumnya Wahyono, 2001.
Jika informasi yang didapatkan dari responden sebelumnya kurang tepat maka penetapan responden tersebut dapat diganti dengan yang lebih sesuai
dengan kriteria yang diinginkan peneliti. Di lain pihak terdapat kelemahan, misalnya dapat bias antar kelompok yaitu ada kecenderungan bahwa informan
pertama merekomendasikan informan selanjutnya didasarkan kepada kedekatan emosional terhadapnya. Namun demikian, kelemahan ini dapat dikurangi dengan
cara mengecek silang kepada beberapa informan terpilih berikutnya.
3.3.3. Participatory Research Action PRA
PRA dilakukan untuk mengidentifikasi sistem sosial-ekologi di laguna Segara Anakan. Untuk mencapai tujuan ini, kegiatan survey dilakukan bersama
dengan masyarakat di lokasi penelitian. Prinsip-prinsip PRA yang harus dipahami terlebih dahulu diantaranya adalah:
1. PRA harus diletakkan sebagai suatu pendekatan untuk memperbaiki praktek- praktek sosial dengan cara merubahnya dan belajar dari akibat-akibat dari
perubahan tersebut. 2. PRA secara keseluruhan merupakan partisipasi yang murni autentik dimana
akan membentuk sebuah spiral yang berkesinambungan sejak dari perencanaan planing, tindakan pelaksanaan atas rencana, observasi
evaluasi atas pelaksanaan rencana, dan refleksi teoritisi pengalaman. 3.
PRA merupakan kerjasama kolaborasi, semua yang memiliki tanggungjawab atas tindakan perubahan dilibatkan dalam upaya-upaya
meningkatkan kemampuan mereka. 4. PRA merupakan suatu proses membangun pemahaman yang sistematis
systematic learning process, merupakan proses penggunaan kecerdasan kritis saling mendiskusikan tindakan mereka dan mengembangkannya,
sehingga tindakan sosial mereka akan dapat benar-benar berpengaruh terhadap perubahan sosial.
5. PRA suatu proses yang melibatkan semua orang dalam teoritisasi atas pengalaman-pengalaman mereka sendiri.
3.3.4. Focus Group Discussion FGD 3.3.4.1. Langkah 1: Identifikasi dan Pemetaan Stakeholders
Langkah pertama pembentukan kelompok adalah mengidentifikasi pemangku kepentingan. Hal ini penting untuk mengetahui siapa yang
sesungguhnya pihak yang memang terkait dengan pengelolaan laguna Segara Anakan. Salah satu caranya adalah dengan memetakan tingkat pengaruh dan
tingkat kepentingan dari masing-masing pemangku kepentingan terhadap resiliensi masyarakat Segara Anakan Adrianto 2010.
3.3.4.2. Langkah 2: Mobilisasi Undangan FGD
Tahapan selanjutnya adalah melakukan mobilisasi undangan FGD yang ditujukan kepada stakeholder strategis seperti yang telah dilakukan pada langkah
1. Peneliti dibantu oleh fasilitator bertanggung jawab dalam menyediakan tempat dan fasilitas yang diperlukan untuk pelaksanaan FGD Adrianto 2010. Beberapa
fasilitas yang diperlukan dalam FGD dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Fasilitas yang diperlukan dalam pelaksanaan FGD
No Jenis Fasilitas
Jumlah Unit
1 Papan metaplan
4 unit
2 Kertas metaplan
Paling sedikit 4 warna 3
Spidol berwarna Paling sedikit 4 warna
4 Selotip Sesuai
dengan kebutuhan
5 Alat perekam kamera,
voice recorder, dll Sesuai dengan kebutuhan
3.3.4.3. Langkah 3: Pelaksanaan FGD
Pelaksanaan FGD dilaksanakan dan dipimpin oleh peneliti dengan tujuan untuk mengetahui resiliensi masyarakat Segara Anakan. Dalam setiap proses
materi yang dijadikan topik diskusi, teknik skoring dilakukan untuk memudahkan analisis hasil nantinya. Pemberian skor dilakukan melalui proses FGD, dimana
peserta menyepakati pada awas sesi FGD bersama peneliti menyepakati kriteria- kriteria untuk masing-masing skala dan secara partisipatif pula di akhir sesi
memberikan penilaian untuk masing-masing objek penskoran berdasarkan kriteria-kriteria yang disepakati.
3.3.4.4. Langkah 4: Tabulasi Hasil FGD
Hasil selama pelaksanaan FGD kemudian dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan teknik tabulasi. Analisis ini dilakukan pada tahap analisis
data oleh peneliti, sebagai input bagi analisis kerentanan dan resiliensi masyarakat Segara Anakan.
3.4. Metode Analisis Data
Analisis data mencakup analisis deskriptif sesuai dengan konteks permasalahan dan informasi yang akan dihasilkan untuk menjawab tujuan
penelitian dapat dilihat pada Tabel 13.
86
Tabel 13. Tujuan, Metode, Deskripsi, Keluaran, Jenis Data, Pengumpulan dan Analisis Data
Deskripsi Keluaran yang Diharapkan
Jenis Data Cara Pengumpulan Data
Analisis Data
1. Identifikasi Sistem Sosial-Ekologis SES di Laguna Segara Anakan Pendekatan : studi literatur dan survey
Data dan informasi tentang SES di laguna Segara Anakan, yang terdiri
dari: a.
SES Laguna Segara Anakan b.
SES menurut desa 4: • Desa Ujunggagak
• Desa Ujungalang • Desa Panikel
• Desa Klaces Karakteristik responden:
• Umur •
∑ anggota keluarga • Tingkat pendidikan
• Jenis kelamin • Jenis pekerjaan
• Tingkat pendapatan • Sumber pendapatan:
-
Usaha perikanan
-
Usaha bukan perikanan
-
Lain-lain • Primer
• Sekunder • Wawancara
Statistik - deskriptif
Karakteristik sumberdaya di laguna • Primer
• Sekunder • Wawancara
• Studi literatur • Pengamatan lapang
Analisis deskriptif Karakteristik pengguna sumberdaya di
laguna • Primer
• Sekunder • Wawancara
• Studi literatur • Pengamatan lapang
- Analisis eksternalitas
- Analisis konflik
Karakteristik penyedia infrastruktur di laguna
• Primer • Sekunder
• Wawancara • Studi literatur
• Pengamatan lapang Analisis stakeholder
Karakteristik infrastruktur di laguna • Primer
• Sekunder • Wawancara
• Studi literatur • Pengamatan lapang
Analisis deskriptif
86
87
Deskripsi Keluaran yang Diharapkan
Jenis Data Cara Pengumpulan
Data Analisis Data
Karakteristik hubungan antara SD dengan pengguna SD
• Primer • Sekunder
• Wawancara • Studi literatur
• Pengamatan lapang PCRA
Karakteristik hubungan antara pengguna SD dengan penyedia infrastruktur
• Primer • Sekunder
• Wawancara • Studi literatur
• Pengamatan lapang Analisis deskriptif
Karakteristik hubungan antara SD dengan infrastruktur
• Primer • Sekunder
• Wawancara • Studi literatur
• Pengamatan lapang Analisis deskriptif
Karakteristik hubungan antara infrastruktur dengan interaksi antara SD dan pengguna
SD • Primer
• Sekunder • Wawancara
• Studi literatur • Pengamatan lapang
Analisis deskriptif Karakteristik hubungan antara pengguna
SD dengan infrastruktur • Primer
• Sekunder • Wawancara
• Studi literatur • Pengamatan lapang
Analisis deskriptif Karakteristik pengaruh eksternal terhadap
infrastruktur • Primer
• Sekunder • Wawancara
• Studi literatur • Pengamatan lapang
Analisis deskriptif Karakteristik pengaruh eksternal terhadap
penyedia infrastruktur • Primer
• Sekunder • Wawancara
• Studi literatur • Pengamatan lapang
Analisis deskriptif
87
88
Deskripsi Keluaran yang Diharapkan
Jenis Data Cara Pengumpulan
Data Analisis Data
2. Identifikasi Resiliensi Sosial-Ekologis di Laguna Segara Anakan Pendekatan : studi literatur dan survey
Data dan informasi tentang resiliensi sosial-ekologis di laguna
Segara Anakan Tahap 1 resiliensi apa:
• Identifikasi SES • Identifikasi profil SES pada skala:
- Lokal
- Regional
- Multi-regional
↓ Berupa model konseptual untuk tahap 2
• Primer • Sekunder
• Wawancara • Studi literatur
• Pengamatan lapang • Analisis sejarah
• Analisis stakeholder • Analisis SES
Tahap 2 resiliensi dari apa: • Skenario dibangun dengan memper-
timbangkan hal berikut: • Mengkaji shock eksternal
• Mengidentifikasi kebijakan yang rasional
• Mengkaji visi ke depan • Primer
• Sekunder • Wawancara
• Studi literatur • Pengamatan lapang
• CLSA • Analisis deskriptif
Tahap 3 analisis resiliensi: Mengeksplor interaksi hasil tahap 1 dan 2
isu ke depan dan kemungkinan untuk merespon perubahan
• Primer • Sekunder
• Wawancara • Studi literatur
• Pengamatan lapang • FGD
• Pendekatan sistem Æ model
Tahap 4 manajemen resiliensi: Evaluasi stakeholder
• Primer • Sekunder
• Wawancara • Studi literatur
• Pengamatan lapang • Analisis stakeholder
88