Prasarana Kesehatan Identifikasi Sarana dan Prasarana 1. Prasarana Penyediaan Air Bersih

Tabel 54 menunjukkan kondisi dari keragaman kepentingan stakeholder terhadap kawasan laguna Segara Anakan sesuai dengan cakupan wilayah, tupoksi dan tujuan pengelolaannya. Terkait dengan kepentingan pengelolaan sumberdaya, tujuan keberadaan dan aktivitas dari stakeholder secara umum tercermin pada tugas dan fungsi utama dari masing-masing stakeholder tersebut. Misalnya, instansi pemerintah memunyai tugas dan fungsi manajemen pelaksanaan pembangunan secara umum, badan perencana mempunyai tugas dan fungsi perencanaan sedangkan dinas teknis daerah lebih fokus pada operasional pengembangan pengelolaan. Disamping stakeholder-stakeholder dengan tujuan-tujuan yang sifatnya umum, terdapat sejumlah stakeholder dengan tujuan-tujuan yang lebih khusus. Misalnya adalah stakeholder dengan tujuan-tujuan yang terkait dengan kepentingan pemeliharaan kondisi ekologi LSM, peneliti, dinas teknis daerah, wisatawan, kepentingan ekonomi pelaku usaha, pemerintah daerah, dan masyarakat dan kepentingan sosial organisasi sosial, peneliti, pemerintah dan LSM. Hasil identifikasi tujuan dan kepentingan tersebut di atas secara grafis dapat diilustrasikan dalam peta stakeholder. Pemetaan stakeholder ini dilakukan dengan menghitung skor kepentingan dan pengaruh stakeholder. Dalam pemetaan ini, stakeholder dikelompokkan menurut kategori primer, sekunder dan eksternal yang dianalisis berdasarkan tingkat kepentingan dan pengaruhnya. Sebaran posisi setiap stakeholder sehubungan dengan tingkat kepentingan dan pengaruhnya dalam pengelolaan kawasan laguna Segara Anakan dapat dilihat pada Gambar 70 berikut. Gambar 70. Grafik Kepentingan dan Pengaruh dari Stakeholder terkait Pengelolaan Kawasan Laguna Segara Anakan Stakeholder primer memiliki tingkat kepentingan yang relatif tinggi terhadap kawasan laguna Segara Anakan tetapi memiliki pengaruh yang relatif rendah dalam pengambilan keputusan dan hubungan dengan stakeholder lain. Berdasarkan analisis stakeholder, yang termasuk dalam kelompok stakeholder primer adalah nelayan, masyarakat lokal, petani, penderes, petambak dan buruh. Dari keenam stakeholder ini, nelayan yang memiliki tingkat kepentingan yang paling tinggi dan masyarakat lokal yang memiliki tingkat pengaruh paling tinggi. Bagi nelayan dan masyarakat, kepentingan ekologi, ekonomi dan sosial sangat besar terhadap keberadaan dan keberlanjutan laguna Segara Anakan. Nelayan memanfaatkan sumberdaya laguna untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Stakeholder sekunder pada umumnya adalah instansi pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan pelaku usaha atau industri. Berdasarkan hasil analisis stakeholder yang termasuk dalam kelompok stakeholder sekunder adalah: instansi pemerintah camat, kepala desa, kepala dusun, Perhutani, KPSKSA, DKP, BPLHD, Bappeda, Kehakiman, lembaga swadaya masyarakat LSM lokal, organisasi sosial, dan pelaku usaha atau industri pedagang, pengumpul, termasuk wisatawan.