Prasarana Penerangan Prasarana Pendidikan

Gambar 68. Sarana Transportasi Anak Sekolah Gambar 69. Sarana Transportasi Menuju Cilacap

5.1.3. Identifikasi Penyedia Prasarana

Identifikasi penyedia prasarana yang ada di kawasan laguna Segara anakan dilakukan dengan analisis stakeholder. Analisis ini dimaksudkan untuk membuat peta pelaku berdasarkan pengaruh dan kepentingannya sebagai salah satu komponen utama dalam sistem sosial-ekologi sampai pada akhirnya dapat mempengaruhi faktor kerentanan dan resiliensi. Dalam analisis stakeholder ini, representasi stakeholder yang ditentukan melalui teknik snowball, diwawancara untuk mengidentifikasi pengaruh dan kepentingannya terhadap kawasan laguna Segara Anakan. Stakeholder yang teridentifikasi dikategorikan pada beberapa tingkatan, yaitu lokal, regional dan nasional. Stakeholder tingkat lokal mencakup pemerintahan dan lembaga di tingkat kecamatan dan desa, serta pelaku usaha atau kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan kawasan laguna Segara Anakan yang terdiri dari: Camat, Kepala desa, Kepala dusun, Nelayan, Petani, Petambak, Penderes, Buruh, Pedagang, Pengumpul, Masyarakat lokal, LSM lokal, Organisasi sosial, Wisatawan dan LP Nusakambangan. Stakeholder tingkat regional dan nasional adalah lembaga pemerintahan baik pada tingkat regional dalam hal ini kabupaten dan propinsi serta tingkat nasional untuk pemerintahan pusat yang berwenang dalam pengaturan dan kebijakan terhadap pengelolaan kawasan laguna Segara Anakan. Hasil identifikasi stakeholder di kawasan laguna Segara Anakan berdasarkan kepentingannya dapat dilihat pada Tabel 54 berikut. Tabel 54. Stakeholder Pengelolaan Kawasan Laguna Segara Anakan No Tingkat Stakeholder Kepentingan 1 Lokal Camat PAD, kesejahteraan masyarakat dan ketentraman Kepala desa PAD, kesejahteraan masyarakat dan ketentraman Kepala dusun PAD, kesejahteraan masyarakat dan ketentraman Nelayan Pendapatan dan kelestarian sumberdaya ikan Petani Pendapatan dan kelestarian sumberdaya air tawar Petambak Pendapatan dan kelestarian sumberdaya air payau Penderes Pendapatan Buruh Pendapatan Pedagang Pendapatan Pengumpul Pendapatan Masyarakat lokal Kesejahteraan, kelestarian sumberdaya, pembangunan LSM local Pemberdayaan masyarakat Organisasi sosial Partisipasi masyarakat, keamanan, keberlanjutan Wisatawan Keindahan alam, keamanan LP Nusakambangan Stabilitas, penegakan hukum 2 Regional Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Cilacap Pengelolaan sumberdaya perikanan dan wilayah pesisir KPSKSA Konservasi sumberdaya alam, kelestarian ekosistem Perhutani Kab. Cilacap Konservasi sumberdaya alam, kelestarian ekosistem Dinas Kehutanan Kab. Cilacap Konservasi sumberdaya alam, kelestarian ekosistem Bappeda Kab. Cilacap Kesejahteraan, integrasi pembangunan BPLHD Kab. Cilacap Kelestarian ekosistem DPRD Kab. Cilacap Stabilitas, penegakan hukum Kehakiman Stabilitas, penegakan hukum Pertamina Keberlanjutan Bappeda Propinsi Jawa Tengah Koordinasi pembangunan antar wilayah 3 Nasional Kementerian Kelautan dan Perikanan Pengelolaan sumberdaya perikanan dan wilayah pesisir, konservasi SDA Kementerian Lingkungan Hidup Koordinasi nasional konservasi lingkungan BPPT Penelitian dan pendidikan publik IPB, UNDIP, UGM Penelitian dan pendidikan publik Sumber : Data Primer 2010 Tabel 54 menunjukkan kondisi dari keragaman kepentingan stakeholder terhadap kawasan laguna Segara Anakan sesuai dengan cakupan wilayah, tupoksi dan tujuan pengelolaannya. Terkait dengan kepentingan pengelolaan sumberdaya, tujuan keberadaan dan aktivitas dari stakeholder secara umum tercermin pada tugas dan fungsi utama dari masing-masing stakeholder tersebut. Misalnya, instansi pemerintah memunyai tugas dan fungsi manajemen pelaksanaan pembangunan secara umum, badan perencana mempunyai tugas dan fungsi perencanaan sedangkan dinas teknis daerah lebih fokus pada operasional pengembangan pengelolaan. Disamping stakeholder-stakeholder dengan tujuan-tujuan yang sifatnya umum, terdapat sejumlah stakeholder dengan tujuan-tujuan yang lebih khusus. Misalnya adalah stakeholder dengan tujuan-tujuan yang terkait dengan kepentingan pemeliharaan kondisi ekologi LSM, peneliti, dinas teknis daerah, wisatawan, kepentingan ekonomi pelaku usaha, pemerintah daerah, dan masyarakat dan kepentingan sosial organisasi sosial, peneliti, pemerintah dan LSM. Hasil identifikasi tujuan dan kepentingan tersebut di atas secara grafis dapat diilustrasikan dalam peta stakeholder. Pemetaan stakeholder ini dilakukan dengan menghitung skor kepentingan dan pengaruh stakeholder. Dalam pemetaan ini, stakeholder dikelompokkan menurut kategori primer, sekunder dan eksternal yang dianalisis berdasarkan tingkat kepentingan dan pengaruhnya. Sebaran posisi setiap stakeholder sehubungan dengan tingkat kepentingan dan pengaruhnya dalam pengelolaan kawasan laguna Segara Anakan dapat dilihat pada Gambar 70 berikut.