Eksternalitas Negatif Analisis Eksternalitas
partikel lumpur yang dikandungnya tertahan di sekitar celah sebelah barat selama air surut. Pada saat air pasang tinggi berikutnya, setelah terjadi
percampuran dengan massa air laut, massa air tersebut akan mengalami resirkulasi kembali ke Laguna PKSPL-IPB, 1999.
Kondisi alamiah semacam ini telah menyebabkan Segara Anakan menjadi suatu kawasan estuaria yang khas dimana proses-proses biofisik yang terjadi di
kawasan ini sekaligus juga dipengaruhi oleh tiga ekosistem utama yang berbeda namun saling berinteraksi, yaitu: ekosistem laut marine ecosystem, ekosistem
estuaria estuarine ecosystem dan ekosistem darat upland ecosystem. Perairan estuaria merupakan wilayah yang mendapat tekanan kerusakan
lingkungan yang besar terutama pencemaran, sebagai akibat dari berbagai jenis kegiatan manusia di daratan maupun di wilayah pesisir itu sendiri. Kondisi
perairan yang tercemar memperparah kualitas dan kuantitas dari sumberdaya perikanan di wilayah ini.
Kawasan Segara Anakan oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional Bappenas ditetapkan sebagai salah satu kawasan pesisir dengan
perhatian khusus yang harus dipertahankan keasliannya karena laguna semi tertutup ini memiliki potensi ekologis yang unik, khas dan lengkap. Keunikan dan
kekhasannya terletak pada sebagian besar ekosistemnya yang didominasi oleh ekosistem mangrove yang merupakan terluas yang tersisa di Pulau Jawa.
Berbagai fungsi penting sekaligus melekat pada kawasan ini yaitu fungsi ekologis konservasi, ekonomis dan sosial. Secara ekologis kawasan ini merupakan
spawning ground dan nursery ground biota laut yang menentukan hasil tangkapan nelayan di selatan Jawa, sebagai penahan dan perangkap lumpur
dan penahan intrusi air laut dan penyangga keanekaragaman hayati berbagai satwa langka seperti burung dan ikan pesut Orchaella sp..
Segara Anakan yang terletak di Pantai Selatan Pulau Jawa adalah suatu laguna yang unik dengan ekosistem yang langka. Kawasan ini terletak di
perbatasan wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Cilacap, Propinsi Jawa Tengah dan Kabupaten Daerah Tingkat II Ciamis, Propinsi Jawa Barat. Posisinya
terlindung dari hempasan ombak Samudra Hindia oleh Pulau Nusakambangan namun tetap terhubung dengan samudera ini melalui dua kanal penghubung
yaitu kanal Timur Kembang Kuning dan kanal Barat Plawangan. Adanya kedua kanal penghubung ini menyebabkan Segara Anakan tetap terpengaruh
oleh gerakan pasang surut air laut di samping memperoleh pasokan air tawar dari sungai-sungai yang bermuara di perairan Segara Anakan.