Belajar Hidup dalam Perubahan dan Ketidakpastian

Surrogates berbeda dengan indikator karena berwawasan ke depan serta tidak hanya mengukur kondisi saat ini atau masa lalu. Untuk itu dilakukan pengamatan pada lima laguna dan satu wilayah pesisir dari berbagai wilayah di dunia. Penggunaan laguna dan pesisir sebagai contoh karena merupakan sistem yang dapat menyediakan setting yang sesuai berdasarkan tiga alasan, yaitu: 1. Sistem laguna cenderung didominasi oleh manusia dan dimanfaatkan secara intensif, secara geografis terpisah dan dengan mudah dapat diidentifikasi sebagai sistem dengan keterpaduan manusia dan alam atau merupakan sistem sosial-ekologis atau SES Berkes and Folke, 1998; Walker et al., 2002 dimana aktivitas manusia seringkali merupakan bagian integral dari ekologi laguna; 2. Kebanyakan proses SES laguna seperti hidrologi dan pemanfaatan sumberdaya mengikuti siklus tahunan; 3. Laguna seringkali mengalami kejutan dan perubahan arah, seperti siklus deplesi dan pemulihan yang sesuai dengan kerangka resiliensi sehingga merupakan laboratorium alam yang baik untuk studi resiliensi, ekosistem terpisah yang didominasi manusia dengan siklus dan perubahan-perubahan arah Seixas and Berkes 2003. Dari pengamatan terhadap ekosistem laguna tersebut, maka untuk masing- masing kategori yang telah disebutkan pada pembahasan sebelumnya, ditentukan berbagai aspek atau indikator resiliensi sosial-ekologis Tabel 2. Identifikasi faktor yang membangun resiliensi di tingkat lokal merupakan tahapan penting, dimana menjadikan faktor-faktor resiliensi yang diidentifikasi di atas sebagai indikator yang terukur merupakan tahapan berikutnya yang masih sulit dilakukan. Beberapa faktor sulit untuk diukur seperti menjaga memori sosial dan ekologi, hanya dapat diukur secara kualitatif seperti adanya mekanisme resolusi konflik, belajar dari krisis, membangun kepercayaan, dapat diukur secara semi-kuantitatif seperti penataan multi level, mekanisme untuk berbagi pengetahuan, atau dapat diukur secara kuantatif seperti berbagai jenis kegiatan penangkapan dan diversitas mata pencaharian Lobe dan Berkes, 2004 atau jumlah kelompok organisasi. Pilihan indikator terukur atau surrogates seringkali akan tergantung pada ketersediaan data Meadows, 1998; Campbell et al., 2001. Skala diperlukan pada analisis banyak level Cash and Moser, 2000, sementara faktor yang ada pada Tabel 2 hanya bagi analisis untuk memahami resiliensi skala lokal. Tabel 2. Klaster Indikator Resiliensi Sosial-Ekologis berdasarkan Perspektif Lokal No Indikator Resiliensi Sosial-Ekologis 1. Belajar hidup dalam perubahan dan ketidakpastian a. Belajar dari krisis a,b,c,d,e b. Membangun kapasitas tanggap cepat dalam merespon perubahan lingkungan a,b,c,d,e c. Mengelola gangguan a,c,d,e d. Membangun pilihan portofolio kegiatan mata pencaharian a,c,d,e e. Mengembangkan strategi penanggulangan a,c 2. Menjaga keberagaman untuk reorganisasi dan pembaharuan a. Menjaga memori ekologis a,b,c,d,e b. Menjaga keberagaman institusi untuk merespon perubahan a,b,c,d c. Menciptakan ruang bagi eksperimentasi politis a,c,d d. Membangun rasa saling percaya a,b,c e. Menggunakan memori sosial sebagai sumber inovasi dan kebaruan a,b 3. Mengkombinasikan berbagai ragam pengetahuan a. Membangun kapasitas monitoring lingkungan a,b,c,d,e b. Membangun kapasitas pengelolaan partisipatif a,c,d c. Membangun institusi untuk menjaga hasil pembelajaran, memori dan kreativitas a,b,d d. Menciptakan mekanisme lintas batas untuk berbagi pengetahuan a,c e. Mengkombinasikan pengetahuan lokal dengan ilmu pengetahuan a 4. Menciptakan kesempatan untuk pengorganisasian secara mandiri a. Membangun kapasitas pengorganisasian secara mandiri a,b,c,d,e b. Membangun mekanisme pengelolaan konflik a,b,c,d,e c. Pengorganisasian secara mandiri untuk keadilan dalam akses dan alokasi sumberdaya a,b,d,e d. Pengorganisasian secara mandiri dalam merespon faktor kendali dari luar a,b,c e. Menyerasikan skala ekosistem dan penataan ,c,d f. Menciptakan penataan multi-tingkat a,c Kategori dibuat berdasarkan Folke et.al 2003. Huruf merujuk pada studi kasus yang menunjukkan item tersebut kasus dan sumber: a Ibiraquera lagoon, Brazil selatan Seixas and Berkes 2003 b Cochin estuary and lagoon, Kerala India Lobe and Berkes 2004 c Patos lagoon, selatan Brazil Kalikoski et.al 2002, Reis and Dincao 2000 d Negombo lagoon, Srilanka Amarasighe et.al 1997, Amarasighe et.al 2002 e Haylazli lagoon, pantai Turki mediterania timur Berkes 1986 1992 Tentu saja terdapat berbagai cara untuk menyusun klaster, tetapi yang penting disini adalah bagaimana mengorganisir klaster tersebut sehingga dapat saling memperkuat satu sama lain. Tidak ada variabel tunggal yang mantap di semua sistem, tetapi terdapat sebuah klaster variabel yang relevan dengan semua sistem, misalnya klaster pengorganisasian diri. Ukuran resiliensi berbeda dengan indikator keberlanjutan yang ada saat ini. Fokus resiliensi adalah pada variabel yang menyebabkan kapasitas sistem sosial-ekologis mampu menyediakan jasa lingkungan, sedangkan indikator keberlanjutan cenderung dikonsentrasikan pada kondisi saat ini dari sistem atau jasa.