Periode Tahun 1991 – 1995 Dinamika Sistem Sosial-Ekologi
Gambar 75. Interaksi kejadian ekologis dengan sosial pada periode tahun 2001 – sekarang
Secara umum, berdasarkan hasil analisis sejarah dalam penelitian ini menunjukkan bahwa penyesuaian-penyesuaian sosial terjadi untuk merespon
perkembangan dinamika ekologi. Jenis-jenis dan struktur pencaharian juga berkembang. Sementara itu, visi masyarakat juga mengalami perubahan;
sebagian di antara mereka bertransformasi dari ‘manusia maritim’ ke ‘manusia terestrial’. Penelitian ini menunjukkan indikasi yang kuat bahwa perubahan-
perubahan dalam konteks sosial mulai berdampak pada aspek-aspek ekologi; produktivitas perikanan menurun, sementara itu output terrestrial juga belum
cukup signifikan. Dalam analisis ini juga dapat dilihat bagaimana siklus adaptif yang terjadi di
Segara Anakan. Siklus adaptif yang dimaksud adalah siklus pembaruan adaptif adalah sebuah model heuristic, yang dihasilkan dari observasi terhadap dinamika
ekosistem pada empat fase perkembangan yang diarahkan oleh kejadian dan proses diskontinu dalam pengelolaan sumberdaya di kawasan laguna Segara
Anakan. Siklus ini merupakan gambaran dari beberapa periode, yaitu periode perubahan eksponensial eksploitasi atau fase r, periode pertumbuhan statis
dan kaku konservasi atau fase K, periode pengaturan ulang dan kehancuran pelepasan atau fase
Ω, serta periode reorganisasi dan pembaruan fase α. Praktek pengelolaan tradisional sumberdaya perikanan di laguna Segara Anakan
Pengerukan laguna
Produksi perikanan terus menurun
Pemukiman baru bertambah
Usaha tambak udang tradisional berkembang
Penambahan lahan: + 631 ha
Badan air menyusut: 366 ha
Sedimentasi terus berlanjut
Konflik tanah timbul
berdasarkan fase siklus pengelolaan adaptif yang dikembangkan oleh Holling 1986 dan Gunderson et al. 1995 dapat dilihat pada Tabel 55.
Tabel 55. Praktek Pengelolaan Tradisional Sumberdaya Perikanan di Laguna Segara Anakan berdasarkan Fase Siklus Pengelolaan Adaptif Holling
1986, Gunderson et al, 1995
Fase siklus Praktek Pengelolaan Tradisional
Release
-
Perkembangan pertanian diteruskan dengan implikasi kerusakan yang signifikan
-
Pertambakan dan sawah berkembang hampir tak terkendalikan
-
Penggunaan jaring apong untuk kegiatan penangkapan ikan
-
Sedimentasi terus berlanjut Renewal
-
Konservasi tetap, tapi prasarana produksi pertanian dibenahi
-
Pengendalian kepemilikan lahan
-
Pengaturan jalur pemasangan jaring apong Exploitation
-
Penebangan bakau dan pemanfaatan tanah timbul untuk pertanian ‘bawon’
-
Extensifikasi pertanian di wilayah yang telah tersambung dengan daratan Conservation
-
Budidaya tumpangsari untuk meredam laju pertanian sawah
-
Melokalisir perkembangan areal pertambakan
Sumber: data primer 2010
Secara visual siklus adaptif di laguna Segara Anakan yang menggambarkan resiliensi sosial-ekologinya sebagaimana siklus adaptif yang
dikonsep oleh Holling 1973 dapat dilihat pada Tabel 56. Kurun waktu di antara Tahun 1980 hingga dekade terakhir ini merupakan periode yang sempurna untuk
menggambarkan hubungan antara kejadian-kejadian sosial-ekonomi dan ekologis di Segara Anakan. Alasan utamanya adalah bahwa pada periode
tersebut, terdapat rangkaian kejadian ekologis dan sosial yang terjadi melalui proses yang sangat cepat. Rangkaian kejadian tersebut dapat secara jelas
mengambarkan hubungan satu kejadian dan kejadian berikutnya yang berlangsung dalam siklus-siklus adaptasi berulang.