Identifikasi Kondisi Mata Pencaharian

Tekanan yang terjadi bukan hanya tekanan dari alam, juga tekanan manusia baik secara individu maupun kelompok dalam berbagai bentuk pada sumberdaya di kawasan Laguna Segara Anakan. Hal tersebut mengakibatkan degradasi lingkungan. Yang selanjutnya menurunkan kualitas kehidupan manusianya. Berbagai tekanan aktivitas manusia terhadap alam dapat dilihat pada Tabel 62. Tabel 62. Tekanan Masyarakat pada Sumberdaya Alam di Kawasan Laguna Segara Anakan No Dampak pada SDA Tekanan Masyarakat Fungsi Kepentingan 1 2 3 4 1 Ekologi Menurunnya daya dukung wilayah √ Menurunnya daya dukung bagi kehidupan berbagai biota laut √ Menurunnya stok ikan √ √ Menurunnya kualitas perairan √ √ Pendangkalan laguna √ Menurunnya estetika perairan pesisir √ √ √ Hilangnya daerah pemijahan, pengasuhan dan sumber makanan ikan √ Gangguan terhadap proses regenerasi ikan √ Berkurangnya keanekaragaman hayati √ √ √ 2 Ekonomi Produksi perikanan √ Sumber pendapatan √ √ 3 Sosial Kesejahteraan masyarakat √ √ √ √ Penopang sistem kehidupan √ √ √ √ Penegakan hukum √ √ Keterangan: Dampak resiko: 1. Pertambahan jumlah penduduk 2. Membuang sampah dan limbah ke laguna 3. Menebang mangrove 4. Menggunakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan Sumber : Data Primer 2010

5.2.4 Identifikasi Aset Mata Pencaharian

Berbagai bentuk mata pencaharian masyarakat dan informasi tentang kondisi sumberdaya alam di Kampung Laut diidentifikasi dalam penelitian disertasi ini, dengan maksud untuk untuk mengkaji interaksi antara masyarakat pesisir dan sumberdaya alam ekosistem. Diasumsikan bahwa mata pencaharian merupakan faktor kunci dalam aspek sosial ekonomi masyarakat pesisir dan berperan penting dalam mempengaruhi kondisi sumberdaya alam pesisir dan laut. Informasi-informasi tersebut merupakan bagian penting dalam tahapan CLSA, yaitu analisis pengaruh masyarakat pesisir, yang intinya dalah identifikasi aktivitas masyarakat pesisir yang secara langsung berkontribusi terhadap kerusakan sumberdaya pesisir dan laut dalam perspektif sosial maupun ekonomi. Secara ringkas, kondisi aset kapital di Laguna Segara Anakan ditampilkan pada Tabel 63. Besarnya kondisi tersebut menunjukkan pengaruh manusia di kawasan tersebut yang direpresentasian oleh skor, yang secara rinci penjelasan mengenai kondisi masing-masing aset kapital dibahas selanjutnya. Tabel 63. Kondisi Aset Kapital di Kawasan Laguna Segara Anakan Aset kapital AK Desa Panikel Ujunggagak Ujungalang Klaces Alam 12 12 15 13 Manusia 21 20 21 24 Sosial 12 12 12 12 Keuangan 6 7 7 6 Buatan 16 15 12 13 Jumlah 67 66 67 68 Sumber : Data Primer 2010

5.2.4.1 Aset Alam

Analisis tentang sumberdaya alam dalam disertasi ini dikaitkan dengan fungsinya sebagai penyedia daya dukung alamiah yang menghasilkan nilai manfaat bagi penghidupan masyarakat di Segara Anakan. Dalam hal ini, fungsi- fungsi tersebut juga mencakup situasi dan kondisi geografis kawasan pesisir, termasuk posisinya sebagai sentra penghasil ikan dan obyek wisata yang membawa pengaruh bagi penghidupan masyarakat di sekitarnya. Pada bagian ini, dikaji seberapa besar sumberdaya alam di kawasan Segara Anakan memberikan manfaat dan ari penting penting bagi masyarakat yang penghidupannya bergantung padanya: petani, nelayan, dan pengumpul hasil hutan. Hasil penggalian data di lapangan menunjukkan bahwa sumberdaya alam di Segara Anakan pada awalnya memberikan layanan yang memadai terhadap aspek-aspek kehidupan masyarakat. Namun demikian, dampak dari berbagai kejadian alam yang diperburuk oleh faktor-faktor manusia, membuat kualitas maupun kualitas layanan tersebut berkurang 7 . Hal ini mengakibatkan meningkatnya tingkat kerentanan masyarakat di kawasan tersebut. Berbagai bentuk bencana alam 8 yang menurunkan kualitas dan kuantitas layanan alam telah berdampak negatif pada tingkat penghidupan masyarakat. 7 Bahasan tentang hal ini terdapat pada Sub Bab 5.4.1. tentang dinamika sistem sosial-ekologi dengan menggunakan analisis sejarah. 8 Banjir, gempa bumi, tsunami, dan perubahan iklim