Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan

16 Peran kelompok tani ternak lebih dipacu lagi bagaimana upaya kelompok dalam memajukan kelompok usaha ternaknya. Kelompok tani ternak sesungguhnya sama saja dengan kelompok tani yang lain, misalnya kelompok tani pangan atau kelompok tani bidang hortikultura. Menurut Ahira 2011 kelompok tani ternak bukan hanya sekumpulan anggota yang mempunyai keinginan dan kepentingan bersama yang bergabung dalam sebuah wadah kelompok tani ternak, akan tetapi juga menjadikan kelompok sebagai sarana untuk pengembangan diri dalam berorganisasi dan pengembangan ternak. Apabila kelompok tani ternak dapat berjalan sesuai dengan rumusan tujuan awal didirikan, maka tidak menutup kemungkinan akan tercapainya pengembangan kelompok tani ternak yang semakin baik melalui dukungan dari semua pihak termasuk pemerintah.

2.5 Penelitian Terdahulu

2.5.1 Hasil Penelitian Terdahulu yang Relevan

Penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian Strategi Pengembangan Usaha Peternakan Itik Kelompok Tani Sumber Mukti Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi Jawa Barat ini yaitu penelitian dengan tema strategi pengembangan suatu usaha dengan penggunaan berbagai alternatif alat analisis untuk formulasi strategi baik pada tahap input, tahap pencocokan, dan tahap akhir tahap keputusan. Informasi yang diperoleh dari penelitian terdahulu kemudian digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan proses perencanaan strategi dan alat analisis yang digunakan. Puspitasiwi 2010 melakukan penelitian berjudul “Strategi Pengembangan Usaha Tanaman Ikan Hias Pakis pada PT Floribunda, Kecamatan Cibodas, Cianjur, Jawa Barat” dengan tujuan : 1 menganalisis faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, serta peluang, dan ancaman pada PT Floribunda, dan 2 menentukan prioritas strategi pengembangan usaha yang tepat untuk meraih peluang pasar yang saat ini belum dapat dipenuhi. Alat analisis yang digunakan adalah matriks EFE External Factor Evaluation, IFE Internal Factor Evaluation , IE Internal-Eksternal, SWOT Strength-Weakness- Opportunities- Threats dan AHP Analisis Hierarki Program. Berdasarkan matriks IFE, yang menjadi kekuatan utama PT Floribunda adalah adanya komitmen karyawaan untuk mengembangkan usaha sedangkan kelemahan utamanya adalah 17 keterbatasan modal. Berdasarkkan Matriks EFE, yang menjadi ancaman utama adalah adanya regulasi dan perpajakan yang memberatkan, sedangkan peluang utamanya adalah loyalitas pelanggan. Berdasarkan Matriks IE, PT Floribunda berada pada sel I. Analisis menggunkan matriks SWOT menghasilkan enam alternatif strategi yang kemudian ditentukan prioritasnya menggunakan AHP, dimana PT floribunda memprioritaskan stateginya dengan mengembangkan jaringan kerja melalui sistem kemitraan. Dalimunthe 2010 melakukan penelitian dengan judul “Strategi Pengembangan Restoran Studi Kasus Restoran Seafoood Pasir 7 Pasar Ikan Segar, Kampung Sawah, Kota Jakarta Selatan” yang memiliki tujuan antaralain : 1 mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor internal serta eksternal yang ada, 2 menganalisis dan merumuskan alternatif strategi yang sesuai dan dapat dilaksanakan oleh perusahaan, dan 3 merumuskan serta menentukan prioritas strategi apa yang diprioritaskan dan paling sesuai bagi perusahaan. Alat analisis yang digunakan adalah matriks SPACE Strategic Position and Action Evaluation , dan QSP. Hasil analisis dan rumusan alternatif strategi pada usaha Restoran Pasir 7 Pasar Ikan Segar dengan menggunakan matriks SPACE adalah karakteristik profil agresif. Berdasarkan matriks QSP, strategi prioritas dan paling sesuai dengan kondisi perusahaan adalah strategi integrasi ke depan. Penelitian Mayasari 2010 dengan judul “Strategi Pengembangan Usaha Sate Bebek H. Syafe’i Cibeber, Kota Cilegon, Provinsi Banten” memiliki tujuan antaralain : 1 menganalisis lingkungan eksternal dan internal usaha Sate Bebek H. Syafe’i Cibeber, 2 menganalisis posisi besaing usaha Sate Bebek H. Syafe’i Cibeber, dan 3 merumuskan alternatif strategi dan merekomendasikan prioritas strategi bersaing yang tepat untuk diterapkan pada usaha Sate Bebek H. Syafe’i Cibeber. Alat analisis yang digunakan adalah matriks EFE, IFE, CPM Competitive Profil Matriks, IE, dan QSP. Hasil analisis CPM menunjukkan bahwa usaha Sate Bebek H. Syafe’i Cibeber menempati urutan terakhir dibandingkan dengan pesaing-pesaing utamanya. Keunggulan usaha ini dibandingkan dengan pesaing terletak pada pelayanan, sedangkan kelemahan utamanya terletak pada hal varisasi produk. Hasil Matriks IE menempatkan usaha 18 Sate Bebek H. Syafe’i Cibeber pada sel II, dengan prioritas strategi berdasarkan matriks QSP yaitu memperbaiki upaya pemasaran. Penelitian Nurlaela 2010 dengan judul “Strategi Pengembangan Wisata Taman Buaya Indonesia Jaya TBIJ Kabupaten Bekasi Melalui Pendekatan Arsitektur Strategi” dimana tujuannya yaitu : 1 mengidentifikasi kondisi lingkungan eksternal peluang dan ancaman serta kondisi internal kekuatan dan kelemahan dari TBIJ, dan 2 merancang strategi pengembangan yang sebaiknya dilakukan TBIJ dalam menjalankan usahanya. Alat analisis yang digunakan adalah matriks SWOT dan arsitektur strategik. Berdasarkan analisis lingkungan internal dan eksternal, yang termasuk kekuatan dari TBIJ adalah adanya pemberian motivasi dan penempatan staf, produk jasa yang unik, pelayanan yang ramah dan sigap, modal pribadi kuat, dan hubungan baik dengan pemasok. Kelemahannya adalah perencanaan dan pengorganisasian perusahaan tidak sistematis, lokasi kurang strategis, promosi masih sederhana, harga relatif mahal, physical evidance kurang baik, belum melakukan litbang. informasi, dan pencatatan data belum optimal. Peluang TBIJ adalah dukungan pemerintah, peningkatan pendapatan masyarakat, peningkatan jumlah wisatawan, perkembangan konsep edutainment, perkembangan teknologi informasi, dan hambatan masuk industri tinggi. Ancamannya adalah adanya produk substitusi, terbatasnya pasokan listrik dan air, dan persaingan pada kualitas pelayanan. Berdasarkan matriks SWOT diperoleh 6 alternatif strategi. Rancangan arsitektur strategik menghasilkan strategi yang dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu strategi yang dilakukan secara terus menerus dan bertahap. Penelitian Romadhona 2010 dengan judul “Strategi Pengembangan Usaha Emping Melinjo pada Koperasi Serba Usaha Sari Sono Kabupaten Lebak, Banten” yang memiliki tujuan yaitu : 1 mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan KSU Sari Sono dan mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan eksternal yang menjadi peluang dan ancaman KSU Sari Sono, 2 merumuskan formula strategi bisnis yang dapat diterapkan oleh manajemen KSU Sari Sono sesuai dengan kondisi lingkungan perusahaan, dan 3 membuat perancangan arsitektur strategik pengembangan usaha KSU Sari Sono untuk lima tahun ke depan dalam kegiatannya 19 mengembangkan usaha dan menghadapi permasalahan yang akan terjadi pada Koperasi. Alat analisis yang digunakan adalah matriks IFE, EFE, IE, SWOT dan rancangan arsitektur strategik. Berdasarkan hasil analisis internal didapatkan bahwa kekuatan utama KSU Sari Sono adalah adanya kualitas bahan baku dan produk, sedangkan kelemahan utama KSU Sari sono adalah pelayanan terhadap konsumen yang kurang baik. Hasil identifikasi faktor eksternal menghasilkan peluang yang sangat berpengaruh berupa banyaknya konsumen potensial, sedangkan ancaman yang sangat berpengaruh berupa isu negatif tentang melinjo. Posisi KSU Sari Sono berada pada Kuadran V hold and maintence sehingga strategi yang dapat dilakukan adalah penetrasi pasar dan pengembangan produk. Program kegiatan dikelompokkan kedalam dua kegiatan besar yaitu program yang bersifat bertahap dan program yang dilakukan terus-menerus.

2.5.2 Perbandingan dengan