89
Tabel 18 . Matriks EFE Kelompok Tani Sumber Mukti
No Faktor Strategis Eksternal
Bobot Rating
Bobot Skor A Peluang
1 Membaiknya perekonomian nasional dan
daerah 0,095 3
0,286 2
Banyaknya pasar lokal potensial untuk pemasaran itik
0,095 3 0,286
3 Kabupaten Bekasi sebagai pusat industri
0,136 4
0,545 4 Pertumbuhan
penduduk 0,059 2
0,118 5 Dukungan
kelembagaan pemerintah
0,095 3 0,286
6 Perkembangan teknologi informasi
0,055 2
0,109 7
Dikeluarkannya Perda. DKI Jakarta No.4 Tahun 2007
0,095 3 0,286
1,918 B Ancaman
1 Merebaknya penyakit Flu burung
0,095 3
0,286 2
Penyempitan lahan usaha untuk pemukiman 0,064
2 0,127
3 Kemudahan memasuki
industri 0,127 4
0,509 4
Kekuatan tawar-menawar pemasok yang cukup tinggi
0,082 3 0,245
1,168 Jumlah
1,000 3,086
7.2. Matriks IE
Kelompok Tani Sumber Mukti
Matriks IE digunakan untuk menentukan posisi bersaing Kelompok Tani Sumber Mukti terhadap lingkungan industri di dalamnya, sehingga dapat
diketehui pula strategi generik yang sesuai untuk dilakukan oleh Kelompok Tani Sumber Mukti dalam mengembangkan usaha ternak.
Total skor pada perhitungan matriks IFE Kelompok Tani Sumber Mukti sebesar 2,578 dan total skor pada perhitungan matriks EFE sebesar 3,086
menempatkan posisi Kelompok Tani Sumber Mukti pada kolom II, yaitu pada posisi tumbuh dan kembangkan. Oleh karena itu strategi generik yang dapat
dilakukan oleh kelompok Tani Sumber Mukti adalah pengembangan pasar dan integrasi ke depan. Strategi generik yang ditunjukkan dari matriks IE ini
kemudian digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan alternatif strategi yang dapat dilakukan oleh Kelompok Tani Sumber Mukti.
90
Total rata-rata tertimbang IFE
Kuat 3,00-4,00
Rata-rata 2,00-2,99
Lemah 1,00-1,99
4,00 3,00 2,00 1,00
Tinggi 3,00-4,00
3,00
3,086
I
2,578
II III
Menengah 2,00-2,99
2,00 IV V VI
Rendah 1,00-1,99
1,00 VII VIII IX
Gambar 7 . Matriks IE Kelompok Tani Sumber Mukti
7.3 Matriks SWOT
Berdasarkan strategi generik pengembangan usaha peternakan itik Kelompok Tani Suber Mukti dari matriks IE, tahap selanjutnya adalah melakukan
pencocokan faktor kunci strategis baik internal dan eksternal untuk memperoleh alternatif-alternatif startegi yang dapat dilakukan dalam upaya mencapai visi,
misi, dan tujuan dari usaha peternakan itik Kelompok Tani Sumber Mukti melalui Matriks SWOT. Hasil alternatif strategi yang ada pada matriks SWOT ini juga
merupakan hasil diskusi dengan beberapa pihak baik internal maupun eksternal.
Total rata-rata tertimbang EFE
91
Internal
Eksternal Kekuatan
Strengths
1 Visi, misi, tujuan yang
spesifik untuk pengembangan usaha
peternakan itik 2
Pengelolaan usaha peternakan itik secara
intensif dengan pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki oleh anggota.
3 Loyalitas anggota dalam
membangun organisasi 4
Kondisi lokasi usaha yang strategis
5 Keunggulan biaya
produksi 6
Keluasan jaringan dengan pihak terkait
Kelemahan Weakness
1 Perencanaan dan
pengorganisasian kelompok tidak
sistematis dan tertulis 2
Sitem informasi manajemen yang tidak
rapi 3
Kepemilikan sarana usaha yang tidak lengkap
4 Kapasitas kandang yang
tidak optimal
Peluang Opportunities
1 Membaiknya
perekonomian nasional dan daerah
2 Banyaknya pasar
lokal potensial untuk pemasaran itik
3 Kabupaten Bekasi
sebagai pusat industri 4
Pertumbuhan penduduk
5 Dukungan
kelembagaan pemerintah
6 Perkembangan
teknologi informasi 7
Dikeluarkannya Perda. DKI Jakarta
No.4 Tahun 2007
Strategi S-O 1
Peningkatan Populasi itik di Kelompok Tani
Sumber Mukti S2, S4, S5, S6, 03, 06
2 Penambahan jaringan
distribusi untuk memperluaas jangkauan
pasar S2, S4, S5, S6, O1, O2, O4, O6
3 Melaksanakan usaha
karkas S1, S2, S3, S4, S5, S6, O5, O6, O7
Strategi W-O 1
Perbaikan fungsi dan sistem informasi
manajemen kelompok W1,W2, O5, O6
2 Menambah sarana dan
prasarana produksi W3, W4, O1, 02, 04, 07
Ancaman Threats
1 Merebaknya penyakit
Flu burung 2
Penyempitan lahan usaha untuk
pemukiman 3
Kemudahan memasuki industri
4 Kekuatan tawar-
menawar pemasok yang cukup tinggi
Strategi S-T 1
Menjaga pelaksanakan proses budidaya itik yang
baik dan benar S2, S6, T1
Strategi W-T 1
Menjalin kemitraan dengan pemilik modal
dan aliansi peternak itik di Kabupaten Bekasi
dalam mengembangan usaha peternakan itik
W3, W4, T2, T3, T4
Gambar 8 . Matriks SWOT Kelompok Tani Sumber Mukti
92
7.3.1 Strategi S-O
1 Peningkatan Populasi itik di Kelompok Tani Sumber Mukti
Strategi peningkatan populasi itik di Kelompok Tani Sumber Mukti bertujuan untuk mengoptimalkan kapasitas produksi dalam memenuhi
permintaan pasar. Saat ini Kelompok Tani Sumber Mukti rutin memasok ± 500 ekor itik per minggu ke tiga pedagang pengepul RPU, selebihnya jika
masih ada persediaan itik yang belum terjual maka Kelompok Tani Sumber Mukti menerima pesanan dari pengepul lain atau pun pedagang itik di pasar.
Secara umum jumlah permintaan terhadap itik tidak pernah pengalami penurunan, bahkan kenyataannya banyak pihak baik pengepul maupun
pedagang itik lain yang membutuhkan itik dari Kelompok Tani Sumber Mukti. Hanya saja pihak Kelompok Tani Sumber Mukti belum mampu
memenuhi permintaan tersebut ditambah lagi jika permintaan yang ada jumlahnya besar. Kondisi seperti ini tentunya perlu disikapi dengan cepat
oleh pihak Kelompok Tani Sumber Mukti, agar mereka tidak melepaskan peluang akan tingginya permintaan terhadap itik. Ketidakmampuan
Kelompok Tani Sumber Mukti dalam memenuhi permintaan yang tinggi disebabkan oleh ketersediaan itik yang kurang optimal dengan kondisi
peputaran usaha yang cukup cepat. Ketersediaan itik yang kurang optimal ini disebabkan oleh belum stabilnya pasokan itik dari para bandar. Terkadang
bandar itik terkendala pula oleh kondisi musim panen yang kurang menentu. Kelompok Tani Sumber Mukti pun hingga saat ini masih mencari bandar
berskala besar yang mampu memasok itik dengan jaminan kontinuitas pengiriman yang baik. Apabila pasokan itik dari suatu bandar tidak
mencukupi, maka pihak Kelompok Tani Sumber Mukti akan mencari bandar lain dengan biaya peralihan yang juga harus dikeluarkan. Sehingga perlu
adanaya perjanjian kerjasama antar bandar dengan pihak Kelompok Tani Sumber Mukti agar pasokan itik bagi anggota terjamin dan populasi dari itik
pun menjadi optimal. Bandar itik pun dapat memperoleh kepastian keuntungan dari pembelian itik yang dilakukan oleh Kelompok Tani Sumber
Mukti. Hal ini tentu dapat menguntungkan kedua belah pihak, baik bagi bandar maupun peternak itik.
93 2
Penambahan jaringan distribusi untuk memperluaas jangkauan pasar Penambahan jaringan distribusi pada usaha peternakan itik Kelompok
Tani Sumber Mukti bertujuan untuk meningkatkan skala ekonomi dan memberikan keunggulan kompetitif yang besar. Potensi pasar bagi usaha
peternakan itik Kelompok Tani Sumber Mukti dapat dikatakan sangat baik. Dengan dikeluarkannya Perda. DKI Jakarta No.4 Tahun 2007, maka antara
pemerintah DKI Jakarta dengan pemerintah Kabupaten Bekasi melakukan kebijakan untuk membuat pasar khusus bagi penjualan hewan unggas di
Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi yang merupakan daerah perbatasan antara Jakarta Utara dengan Kabupaten Bekasi. Hal ini
menciptakan peluang pasar baru bagi Kelompok Tani Sumber Mukti untuk memasarkan itik ke pasar yang ada di Kecamatan Tarumajaya. Selain itu
kedepannya Kelompok Tani Sumber Mukti juga dapat memasarkan itik di pasar lokal yang ada di Kabupaten Bekasi dengan jumah ± 11 pasar. Sehingga
apabila pasar-pasar lokal potensial tersebut dapat diraih oleh Kelompok Tani Sumber Mukti, maka tentunya industri peternakan itik khususnya yang ada di
Kabupaten Bekasi akan lebih mengenal usaha peternakan itik Kelompok Tani Sumber Mukti dan akan lebih meningkatkan keuntungan serta menciptakan
keunggulan kompetitif bagi usaha peternakan itik Kelompok Tani Sumber Mukti.
3 Melaksanakan usaha karkas
Pasar utama dari usaha peternakan itik pada umumnya adalah pengusaha jasa penyedia makanan olahan itik baik restoran, rumah makan,
cafe maupun tempat makan yang biasa kita temukan di tepi jalan. Para pengusaha jasa makanan tersebut pada umumnya menginginkan itik dari para
peternak itik sudah dalam keadaan bersih tanpa bulu. Sehingga hal ini mendorong para peternak itik untuk melakukan usaha karkas yang selama ini
dilakukan oleh para pengepul atau RPU. Strategi untuk melakukan usaha karkas bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dari itik dan sebagai salah
satu bentuk usaha dalam mengambil peluang akan margin laba yang cukup tinggi yang saat ini dimiliki oleh para pengepul RPU. Karena hingga saat ini
para pengusaha penyedia jasa makanan masih membeli itiik yang mereka
94 inginkan dari para pengepul yang ada, sehingga apabila Kelompok Tani
Sumber Mukti juga dapat melakukan usaha karkas, maka mereka dapat memotong rantai distribusi dari itik yang mereka hasilkan. Selain itu, pasar
dari usaha peternakan itik Kelompok Tani Sumber Mukti pun menjadi lebih luas secara geografis, karena seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya
bahwa pasar yang ada di wilayah Jakarta sudah tidak bisa dijangkau lagi oleh para peternak yang mendistribusikan itiknya dalam kedaaan hidup. Oleh
karena itu dengan melakukan usaha karkas ini, Kelompok Tani Sumber Mukti dapat tetap memasarkan itiknya kepada pengusaha jasa penyedia makanan
maupun pasar-pasar lainnya yang ada di wilayah DKI Jakarta. Proses dari pelaksanaan usaha karkas ini terutama terkendala dengan
kelengkapan sarana usaha. Karena dari segi sumberdaya dan pasar, Kelompok Tani Sumber Mukti telah memiliki kemampuan dalam memenuhinya. Proses
usaha karkas diawali dengan mencari sumber modal untuk membeli sarana yang dibutuhkan dalam usaha karkas tersebut, seperti mesin pencabut bulu
dan mesin pendingin. Sumber dana untuk membeli sarana tersebut dapat berasal dari dana simpanan anggota maupun yang berasal dari upaya
pencarian investor yang bersedia menanamkan modalnya pada usaha peternakan itik dengan memanfaatkan jaringan yang telah dimiliki oleh
Kelompok Tani Sumber Mukti.
7.3.2 Strategi W-O
1 Perbaikan fungsi dan sistem informasi manajemen kelompok
Perbaikan fungsi dan sistem informasi manajemen bertujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi agar lebih memantapkan langkah bagi
organisasi dalam mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan. Fungsi- fungsi manajemen seperti perencanaan dan pengorganisasian juga dapat lebih
dilakukan secara baik dan relevan dengan kondisi usaha yang ada pada kelompok Tani Sumber mukti. Sebagai suatu organisasi yang dibangun atas
dasar persamaan nasib, maka Kelompok Tani Sumber Mukti dapat lebih menjaga hubungan kekerabatan antaranggota salah satunya dengan
melakukan pertemuan-pertemuanan yang bersifat formal dan rutin untuk lebih mempererat hubungan kekeluargaan antaranggota sekaligus sebagai
95 sarana untuk saling bertukar pikiran dalam membahas segala persoalan yang
berkaitan dengan usaha bersama yang dilakukan oleh Kelompok Tani Sumber Mukti. Selain itu juga akan timbul perencanaan-perencanaan yang baik bagi
pengembangan usaha kedepannya. Adanya pembagian tugas yang jelas antar anggota dapat semakin menciptakan kekompakan diantara anggota dalam
melaksanakan usaha peternakan itik. Anggota juga dapat dilatih dan dibiasakan untuk melakukan pencatatan atau recording data dari setiap
aktivitas usaha yang dilakukannya sebagai sumber informasi bagi kelompok dan bahan evaluasi kinerja usaha yang telah dilaksanakan. Dengan demikian,
walaupun usaha peternakan itik ini dilakukan oleh skala usaha yang relatif kecil yaitu berupa kelompok tani, namun jika pengelolaannya dilakukan
dengan baik, tidak menutup kemungkinan Kelompok Tani Sumber Mukti dapat menjadi organisiasi usaha yang dapat berkembang dan memiliki
keunggulan kompetitif dengan para peternak lain yang mungkin skala usahanya lebih besar.
2 Menambah sarana dan prasarana produksi
Penambahan sarana dan prasarana produksi bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas usaha yang dijalankan oleh Kelompok
Tani Sumber Mukti. Sarana produksi yang memadai berfungsi untuk menunjang aktivitas usaha yang dilakukan agar lebih efektif dan efisien.
Sarana produksi tersebut berupa motor gerobak sebagai alat distribusi dan mesin pencabut bulu serta mesin pendingin daging yang dapat digunakan
dalam melakukan usaha karkas untuk meningkatkan nilai tambah produk. Kapasitas produksi yang optimal dapat semakin meningkatkan skala usaha
untuk mencapai keuntungan maksimun. Hal ini dilakukan dengan membangun kandang baru yang dapat menambah total kapasitas produksi
serta membuat bangunan kandang anggota dalam satu area tertentu untuk memudahkan pendistribusian input maupun output. Penambahan sarana dan
prasarana produksi dapat dilakukan dengan menyisihkan sebagian keuntungan usaha dari penjualan itik yang berhasil dilakukan. Sehingga dari
keuntungan tersebut kemudian dapat digunakan untuk membeli berbagai peralatan yang belum dimiliki serta membangun kandang yang baru, atau
96 dapat dilakukan dengan mencari sumber pendanaan lain seperti yang berasal
dari investor.
7.3.3 Strategi S-T
1 Menjaga pelaksanaan proses budidaya itik yang baik dan benar
Melaksanakan proses budiaya yang baik dan benar bertujuan untuk menjaga kualitas itik agar aman untuk dikonsumsi masyarakat serta tidak
menimbulkan pencemaran bagi lingkungan di sekitar lokasi produksi. Merebaknya penyakit flu burung yang dapat menyerang berbagai jenis hewan
unggas tertentu sangat meresahkan masyarakat sebagai konsumen akhir dari usaha peternakan itik. Risiko kematian bagi manusia yang muncul apabila
mengkonsumsi hewan unggas yang telah terinfeksi virus flu burung membuat masyarakat harus lebih berhati-hati dalam memilih hewan unggas yang akan
mereka konsumsi. Kelompok Tani sumber mukti sebagai organisasi usaha yang melakukan usaha peternakan itik juga harus tetap menjaga kualitas dan
keamanan dari itik yang mereka hasilkan dengan cara melalukan proses budidaya itik dengan baik dan benar. Itik yang terkena penyakit dapat
divaksin dan kandang yang dimiliki juga dapat secara berkala dibersihkan dan disemprot cairan disinfektan. Selain itu penemuan yang juga telah dilakukan
oleh Kelompok Tani Sumber Mukti dengan memberikan bakteri EM 4 pada minuman itik untuk mengurangi bau dari kotoran itik juga terus dapat
dilakukan. Tindakan ini bertujuan untuk menciptakan kepercayaan bagi konsumen dari usaha peternakan itik Kelompok Tani Sumber Mukti serta
menciptakan pula situasi yang kondusif bagi lingkungan sekitar usaha.
7.3.4 Strategi W-T
1 Menjalin kemitraan dengan pemilik modal dan aliansi peternak itik dalam
mengembangkan usaha peternakan itik Sebagai makhluk sosial yang selalu membutuhkan bantuan dari
makhluk lainnya, maka Kelompok Tani Sumber Mukti senantiasa juga harus berusaha menjalin kemitraan dengan berbagai pihak terkait dengan
pengembangan usaha peternakan itik sebagai upaya mencari soluasi yang tepat ketika Kelompok Tani Sumber Mukti mengalami kendala dalam
97 menjalankan aktivitas usahanya. Sebagai contoh apabila Kelompok Tani
Sumber Mukti kekurangan modal bagi usaha peternakan itiknya, maka mereka dapat membuka peluang invetasti bagi pemilik modal untuk
menanamkan modal yang dimilikinya. Selain itu Kelompok Tani Sumber Mukti juga dapat berinteraksi dengan aliansi peternak itik yang ada di
wilayah Kabupaten Bekasi untuk mengantisipasi kendala pasokan maupun pemasaran itik. Karena informasi sekecil apaun sangat berharga apabila kita
membutuhkannya. Sehingga hal tersebut dapat diperoleh dengan melakukan kemitraan dengan pihak-pihak terkait agar segala persoalan dapat
diselesaikan dengan lebih mudah.
98
VIII RANCANGAN ARSITEKTUR STRATEGIK KELOMPOK TANI SUMBER MUKTI
Pendekatan untuk menyusun arsitektur strategi pengembangan usaha peternakan itik Kelompok Tani Sumber Mukti ialah dengan memperhatikan
beberapa unsur, antara lain visi, misi, dan tujuan, analisis lingkungan internal dan eksternal organisasi, industry foresight, tantangan organisasi, dan sasaran yang
ingin dicapai. Unsur-unsur ini dipadukan untuk mendapatkan peta umum yang akan diimplementasikan. Strategi generik berupa pengembangan pasar dan
intergrasi ke depan yang dihasilkan dari matriks IE dipadukan dengan alternatif strategi yang dihasilkan dari matriks SWOT untuk menyusun peta arsitektur
startegik bagi pengembangan usaha peternakan itik Kelompok Tani Sumber Mukti.
8.1 Visi, Misi, dan Tujuan Kelompok Tani Sumber Mukti
Visi dari Kelompok Tani Sumber Mukti ialah menjadi wadah perekonomian yang unggul dan kreatif bagi anggota. Sedangkan misi dari
Kelompok Tani Sumber Mukti ialah 1 melakukan usaha kolektif bagi anggota untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi usaha, 2 pemberdayaan lahan
sempit dengan mengusahakan komoditi unggul, 3 memperluas jaringan kemitraan sebagai upaya efisiensi input, on-farm, dan output, 4 mengembangkan
sikap mau belajar dan mencari informasi seluas-luasnya kepada anggota. Adapun tujuan dari usaha peternakan itik Kelompok Tani Sumber Mukti adalah
meningkatkan kesejahteraan anggota melalui pengusahaan peternakan itik yang baik dengan prinsip dari, oleh dan untuk anggota.
8.2 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal
Analisis lingkungan internal dan eksternal Kelompok Tani Sumber Mukti telah menghasilkan enam kekuatan dan empat kelemahan internal serta tujuh
peluang dan empat ancaman eksternal. Berdasarkan analisis lingkungan internal, maka enam kekuatan yang dimiliki adalah visi, misi, tujuan Kelompok Tani
Sumber Mukti yang spesifik untuk pengembangan usaha peternakan itik, pengelolaan usaha peternakan itik secara intensif dengan pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki oleh anggota, loyalitas anggota dalam membangun
99 Kelompok Tani Sumber Mukti, kondisi lokasi usaha yang strategis, keunggulan
biaya produksi, dan keluasan jaringan dengan pihak yang terkait dengan pengembangan usaha peternakan itik. Sedangkan kelemahan yang dimiliki adalah
perencanaan dan pengorganisasian kelompok tidak sistematis dan tertulis, sistem informasi manajemen yang tidak rapi, kepemilikan sarana usaha yang tidak
lengkap, dan kapasitas kandang yang tidak optimal. Berdasarkan analisis lingkungan eksternal, tujuh peluang yang dimiliki
oleh Kelompok Tani Sumber Mukti adalah membaiknya perekonomian nasional dan daerah, banyaknya pasar lokal potensial untuk pemasaran itik, Kabupaten
Bekasi sebagai pusat industri, pertumbuhan penduduk, dukungan kelembagaan pemerintah, perkembangan teknologi informasi, dan dikeluarkannya Perda. DKI
Jakarta No.4 tahun 2007. Sedangkan ancaman yang ada adalah merebaknya penyakit flu burung, penyempitan lahan kosong untuk pemukiman, kemudahan
memasuki industri peternakan itik dan kekuatan tawar-menawar pemasok yang cukup tinggi.
8.3 Industry Foresight