86
VII FORMULASI STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA
PETERNAKAN ITIK KELOMPOK TANI SUMBER MUKTI
7.1 Analisis Matriks IFE dan EFE Kelompok Tani Sumber Mukti
Faktor kunci strategis internal dan eksternal yang telah diperoleh dari identifikasi lingkungan kemudian dianalisis tingkat kepentingannya dengan
melakukan penyusunan matriks IFE dan matriks EFE melalui diskusi dan wawancara dengan pengurus Kelompok Tani Sumber Mukti untuk menentukan
peringkat dan bobot dari masing-masing faktor startegis internal dan eksternal. Sehingga dengan diketahuinya bobot skor dari faktor-faktor kunci strategis baik
internal dan eksternal, dapat dijadikan sebagai masukan dalam menyusun tahap perencanaan strategis selanjutnya.
7.1.1 Matriks IFE Kelompok Tani Sumber Mukti
Pada kekuatan internal beberapa faktor yang termasuk kekuatan mayor adalah keunggulan biaya produksi sebesar 0,556 dan kondisi lokasi usaha yang
strategis sebesar 0,511. Pada kelemahan internal beberapa faktor yang merupakan kelemahan mayor adalah perencanaan dan pengorganisasian kelompok tidak
sistematis dan tertulis sebesar 0,139 dan sistem informasi manajemen yang belum rapi sebesar 0,128.
Keunggulan biaya produksi dan kondisi lokasi usaha yang strategis dapat menjadi kekuatan mayor karena memperoleh nilai peringkat 4, namun faktor
kekuatan yang telah dimanfaatkan paling baik oleh Kelompok Tani Sumber Mukti adalah keungggulan biaya produksi karena memiliki nilai bobot dan bobot skor
tertinggi. Kemampuan yang dimiliki dalam hal pencarian pakan alternatif bagi itik berupa sisa-sisa makanan cetering pabrik menyebabkan Kelompok Tani Sumber
Mukti dapat menekan biaya pakan sebagai komponen terbesar dalam total biaya produksi peternakan itik. Sehingga ketika Kelompok Tani Sumber Mukti telah
mampu mencari sumber pakan murah bagi itik yang dikelola secara intensif, maka akan berpengaruh secara signifikan terhadap keuntungan yang diperoleh.
Selanjutnya perencanaan dan pengorganisasian kelompok yang belum sistematis dan tertulis serta sistem informasi manajemen yang belum rapi dapat menjadi
kelemahan mayor karena kedua faktor ini memiliki nilai peringkat 1, namun faktor kelemahan yang menjadi perhatian utama adalah faktor perencanaan dan
87 pengorganisasian yang belum sistematis dan tertulis karena memiliki nilai bobot
dan bobot skor paling tinggi untuk faktor kelemahan mayor. Faktor ini dapat menjadi modal awal dalam meningkatkan kinerja kelompok secara keselurhan
menyangkut perencanaan tujuan dan struktur organisasi yang akan menjalankan aktivitas usaha ternak itik di Kelompok Tani Sumber Mukti.
Hasil perhitungan matriks IFE untuk elemen kekuatan diperoleh dari nilai indeks kumulatif sebesar 2,000, sedangkan skor untuk kelemahan sebesar 0,578.
Hal ini menunjukkan bahwa responden memberikan pandangan yang cukup tinggi terhadap kekuatan dan respon yang relatif kecil terhadap kelemahan. Total bobot
skor pada matriks IFE adalah 2,578. Berdasarkan hasil tersebut, dapat diartikan bahwa Kelompok Tani Sumber Mukti mampu memanfaatkan kekuatan untuk
meminimalisir kelemahan yang dimiliki. Hasil bobot skor dari masing-masing faktor strategis internal dapat dilihat pada Matriks IFE Tabel 17.
Tabel 17 . Matriks IFE Kelompok Tani Sumber Mukti
No. Faktor Strategis Internal
Bobot Rating
Bobot Skor A Kekuatan
1 Visi, misi, tujuan yang spesifik untuk
pengembangan usaha peternakan itik 0,078 3
0,233 2
Pengelolaan usaha peternakan itik secara intensif dengan pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki oleh anggota. 0,078 3
0,233 3
Loyalitas anggota dalam membangun organisasi
0,078 3 0,233
4 Kondisi lokasi usaha yang strategis
0,128 4 0,511
5 Keunggulan biaya produksi
0,139 4
0,556 6
Keluasan jaringan dengan pihak terkait 0,078
3 0,233
2,000 B Kelemahan
1 Perencanaan dan pengorganisasian kelompok
tidak sistematis dan tertulis 0,139 1
0,139 2
Sitem informasi manajemen yang tidak rapi 0,128 1
0,128 3
Kepemilikan sarana usaha yang tidak lengkap
0,078 2 0,156
4 Kapasitas kandang yang tidak optimal
0,078 2 0,156
0,578 Jumlah
1,000 2,578
88
7.1.2 Matriks EFE