21
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
3.1.1 Konsep Strategi
Menurut Yoshida 2006 strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui penyatuan segala keunggulan
organisasi dalam menghadapi tantangan dan ancaman yang potensial untuk dihadapi dimasa mendatang. Sedangkan secara entimologis, strategi berasal dari
bahasa Yunani yakni “strategos” yang bersasal dari kata “stragos’ yang berarti militer dan “ag” yang berarti pemimpin. Menurut Grant 1995 dalam Yoshida
2006, penjelasan dari definisi tersebut adalah bahwa istilah strategi pertama kali digunakan dalam bidang militer bukan dalam bidang manajemen atau bisnis.
Bisnis atau usaha seringkali mengalami dinamika persaingan dalam setiap perjalanannya, tentunya hal ini dapat dijadikan sebagai ancaman atau peluang bagi
organisasi usaha tertentu. Ancaman ataupun peluang usaha sangat ditentukan oleh bagaimana kemampuan organisasi usaha memahaminya, untuk kemudian
menganalisisnya dan merespon dalam bentuk sikap dan tindakan. Dalam kenyataannya untuk menghadapi berbagai perubahan yang sedang dan akan terus
berlangsung, maka organisasi usaha harus semakin mengembangkan dan mengandalkan pada kekuatan dan kemampuan strategisnya. Manajemen
organisasi usaha yang baik adalah ketika mereka mampu mewujudkan agar strategi dapat diimplementasikan dengan baik
Manajemen strategis merupakan seni dan ilmu untuk memformulasikan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi keputusan lintas fungsi yang
memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya. Manajemen strategis juga berfokus pada mengintegrasikan manajemen, pemasaran, keuanganakuntansi,
produksioperasi, penelitian, dan pengembangan, serta sistem informasi atau komputerisasi untuk mencapai tujuan organisiasi David 2006. Menurut
Dirgantoro 2004 manajemen strategis didefinisikan sebagai suatu proses berkesinambungan yang membuat organisasi secara keseluruhan sesuai dengan
lingkungannya. Mempelajari dan mengaplikasikan proses manajemen strategis dilakukan menggunakan model dimana setiap model menggambarkan semacam
proses David 2006.
22 `
Gambar 1 . Model Manajemen Strategis
Sumber : David 2006
Membuat pernyataan visi dan misi
Menerapkan tujuan jangka panjang
Merumuskan, mengevaluasi, dan
memilih strategi
Implementasi Strategi isu-isu
manajemen
Implementasi strategi isu-isu
pemasaran, keuangan,
akuntansi, penelitian dan
pengembangan serta sitem
informasi manajemen
Mengukur dan mengevaluasi kinerja
Melakukan audit eksternal
Melakukan audit internal
Formulasi strategi
Implementasi strategi
Evaluasi strategi
23 Kerangka kerja yang digambarkan pada Gambar 1 adalah model
komprehensif manajemen strategis yang diterima secara luas. Model ini tidak menjamin keberhasilan, tetapi model tersebut menjelaskan pendekatan yang jelas
dan praktis untuk memformulasi, mengimplementasikan, serta mengevaluasi strategi.
Proses manajemen strategis merupakan hal yang bersifat dinamis dan berkelanjutan. Bila ada perubahan pada salah satu komponen utama dalam model
akan menyebabkan perubahan pada salah satu atau pada seluruh komponen dalam model lainnya. Menurut David 2006, terdapat tiga tahapan dalam manajemen
strategis, diantaranya adalah : 1
Formulasi Strategi Formulasi strategi termasuk mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi
peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan internal perusahaan, menetapkan tujuan jangka panjang,
merumuskan alternatif strategi, dan memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan. Karena tidak ada organisasi yang memiliki sumber daya tak
terbatas, penyusun strategi harus memutuskan alternatif strategi mana yang akan memberikan keuntungan terbanyak. Keputusan formulasi strategi
mengikat organisasi terhadap produk, pasar, sumber daya, dan teknologi yang spesifik untuk periode waktu yang panjang.
2 Implementasi strategi
Implementasi strategi termasuk mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan dan
mengalokasikan sumberdaya, sehingga yang telah diformulasikan dapat dijalanakan. Implementasi strategi seringkali disebut dengan tahap
pelaksanaan. Melaksanakan strategi berarti memobilisasikan karyawan dan manajer untuk menempatkan strategi yang telah diformulasikan. Aspek
penting dalam mengimplementasikan strategi adalah penerapan strategi yang telah dirumuskan ke dalam pengambilan keputusan dan tindakan sehari-hari
yang konsisten dengan sukses strategi jangka panjang. Menurut David 2006 beberapa alternatif yang dapat dijalankan oleh sebuah organisasi usaha antara
lain :
24 a
Strategi Integrasi Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, dan integrasi horizontal sering
disebut sebagai integrasi vertikal vertical integration. Strategi integrasi vertikal memungkinkan sebuah perusahaan untuk mendapatkan kontrol
atas distributor, pemasok, danatau pesaing. Tipe strategi integrasi terdiri dari :
i Integrasi ke depan, yaitu mencari kepemilikan atau meningkatkan
kontrol atas distributor atau pengecer. ii
Integrasi ke belakang, yaitu mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pemasok perusahaan.
iii Integrasi horizontal, yaitu mencari kepemilikan atau meningkatkan
kontrol atas pesaing b
Strategi Intensif Penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk sering
disebut sebagai strategi intensif. Strategi intensif membutuhkan usaha intensif jika posisi kompetitif perusahaan dengan produk yang ada saat
ini membaik. Tipe strategi intensif terdiri dari : i
Penetrasi pasar, yaitu meningkatkan pangsa pasar untuk produkjasa saat ini di pasar melalui upaya pemasaran yang lebih besar.
ii Pengembangan pasar, yaitu memperkenalkan produkjasa saat ini ke
area geografis yang baru. iii
Pengembangan produk, yaitu meningkatkan penjualan melalui perbaikan produkjasa saat ini atau mengembangkan produkjasa
baru. c
Strategi Diversifikasi Ada tiga tipe umum dari strategi diversifikasi diversification strategies :
konsentrik terfokus, horizontal, dan konglomerat. Strategi ini dilakukan dengan cara mendiversifikasi aktivitas-aktivitas bisnis yang ada. Tipe
strategi diversifikasi terdiri dari : i
Diversifikasi konsentrik, yaitu menambahkan produkjasa baru yang masih berkaitan dengan produkjasa lama.
25 ii
Diversifikasi konglomerat, yaitu menambahkan produkjasa baru yang tidak berkaitan dengan produkjasa lama.
iii Diversifikasi horizontal, yaitu menambahkan produkjasa baru yang
tidak berkaitan kepada pelanggan saat ini. d
Strategi Defensif Sebagai tambahan atas strategi integratif, intensif, dan diversifikasi,
organisasi juga dapat menjalankan retrenchment, divestasi, atau likuidasi. Tipe strategi defensif terdiri dari :
i Retrenchment, yaitu mengelompokkan ulang melalui pengurangan
biaya dan aset terhadap penurunan penjualan dan laba. ii
Divestasi, yaitu menjual satu divisi atau bagian perusahaan. iii
Likuidasi, yaitu menjual seluruh aset perusahaan, sepotong-potong, untuk nilai riilnya.
3 Evaluasi Strategi
Evaluasi strategi adalah tahap final dalam manajemen strategis. Pelaku usaha sangat ingin mengetahui kapan strategi tidak dapat berjalan seperti yang
diharapkan. Evaluasi strategi adalah alat utama untuk mendapatkan informasi ini. Tiga aktivitas evaluasi strategi adalah 1 meninjau ulang faktor eksternal
dan internal yang menjadi dasar strategi saat ini, 2 mengukur kinerja, dan 3 mengambil tindakan korektif. Evaluasi yang tepat waktu akan masalah
potensial sebelum masalah tersebut menjadi kritis sangat penting bagi kelangsungan hidup organisasi David 2006.
3.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan Organisasi