34
3.1.7 Penentuan Alternatif Strategi
Matriks SWOT merupakan singkatan dari strengths kekuatan, weakness kelemahan, opportunities peluang dan threats ancaman dalam David 2006.
Matriks SWOT merupakan alat pada tahap pencocokan yang penting untuk membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi : SO kekuatan-peluang;
strengths-opportunities , WO kelemahan-peluang; weakness- opportunities, ST
kekuatan-ancaman; strengths-threats, dan WT kelemahan-ancaman; weakness- threats
. Analisis SWOT perlu dilakukan untuk dapat memaksimalkan kekuatan dan memanfaatkan peluang, serta meminimalkan kelemahan dan ancaman.
3.1.8 Rancangan Arsitektur
Strategik
Pada tahap sebelumnya yang telah mengidentifikasi lingkungan internal dan eksternal serta telah dilakukan formulasi strategi yang menghasilkan beberapa
alternatif strategi, tahap berikutnya adalah perancangan arsitektur strategik. Arsitektur strategik merupakan penghubung yang sangat penting antara masa kini
dengan hari esok, antara jangka pendek dengan jangka panjang yang menggambarkan rencana strategik perusahaan dalam kanvas rencana yang sering
disebut blue print strategy untuk meraih visi dan misinya.
Tabel 6 . Komponen Inti dan Pendamping Arsitektur Strategik
Komponen Inti Komponen Pendamping
1. Visi dan Misi Organisasi
2. Sasaran dan Tujuan Organisasi
3. Tantangan yang dihadapi organisasi
akibat lingkungan organisasi ataupun tuntunan perubahan peran organisasi
akibat perubahan lingkungan tersebut. 1.
Komponen inti organisasi yang digali dari visi dan misi serta sasaran atau
tujuan organisasi.
Sumber : Yoshida 2006
Hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan arsitektur strategik yang lengkap adalah komponrn inti yang merupakan komponen krusial dan komponen
pendamping yang merupakan turunan lanjutan komponen inti. Menurut Yoshida 2006, dalam menyusun arsitektur strategik perlu didefinisikan terlebih dahulu
mengenai visi, misi, industri masa kini, industri foresight dari perusahaan tersebut. Hingga saat ini belum ada standar baku mengenai bentuk atau gambaran
35 dari peta arsitektur strategik. Namun demikian, pada prinsipnya gambaran
arsitektur strategik tersebut harus dapat memperlihatkan jalan atau langkah perubahan yang akan dilakukan, baik menyangkut time frame, strategi, dan
program-program strategiknya. Setelah komponen-komponen arsitektur strategik telah diperoleh dengan
jelas, tahap selanjutnya menetapkan rentang waktu yang digunakan untuk mengimplementasikan arsitektur strategiknya. Rentang waktu yang digunakan
tidak memiliki standar baku tertentu, pemilihan rentang waktu sangat bergantung pada manajemen puncak menginginkan rentang waktu yang ditargetkan untuk
mencapai tujuan perusahaan. Diharapkan dengan arsitektur strategik, pilihan strategi yang akan diimplementasikan dapat dipetakan sehingga mudah dibaca,
dipahami, dan memudahkan pelaksanaannya.
3.2 Kerangka Pemikiran Operasional