74
6.3.2 Kelemahan
1 Perencanaan dan pengorganisasian kelompok tidak sistematis dan tertulis
Sistem perencanaan yang berjalan di Kelompok Tani Sumber Mukti sampai saat ini tidak sistematis dan tertulis. Hal ini menyebabkan kurang
terukurnya suatu target yang ingin dicapai organisasi. Sementara jika sasaran dan tujuan organisasi tidak dapat terukur dengan jelas maka organisasi akan
relatif sulit untuk mencapainya. Selain itu pula dalam proses perencanaan organisasi belum dilakukan melalui pertemuan formal secara rutin yang dapat
menjadi sarana penyampaian informasi dalam membuat keputusan perencanaan yang matang bagi pengembangan usaha peternakan itik.
Pengorganisasian juga merupakan unsur dari fungsi manajemen yang perlu diperhatikan dalam pengembangan usaha peternakan itik Kelompok
Tani Sumber Mukti, karena dengan pengorganisasian yang baik perusahaan akan lebih mudah melakukan tindakan korektif terhadap kinerja anggota
secara umum. Struktur organisasi yang dimiliki oleh Kelompok Tani Sumber Mukti pun masih sangat sederhana dan belum ada pembagian divisi-divisi
tertentu yang dapat bertanggung jawab terhadap kinerja bagian-bagian khusus sesuai dengan pembagian tugas dan wewenang bagi masing-masing anggota
dalam melaksanakan aktivitas peternakan itik. 2
Sistem informasi manajemen yang tidak rapi Fungsi dari sistem informasi manajemen adalah untuk membuat
database yang berisi berbagai catatan dan data organisasi usaha. Penerapan
sistem ini dapat bermanfaat untuk memberikan informasi sebanyak- banyaknya bagi evaluasi kinerja dan pengembangan organisasi melalui data.
Pencatatan yang dapat dilakukan sebagai sumber informasi bagi kegiatan usaha Kelompok Tani Sumber Mukti meliputi pencatatan keuangan dan
penjualan. Pencatatan atau recording data yang dilakukan oleh Kelompok Tani Sumber Mukti masih sangat sederhana, yaitu dengan tulis tangan dan
belum memiliki tempat khusus untuk penyimpanan data. Selain itu, pencatatan-pencatatan yang dilakukan belum direkap menjadi data yang utuh,
artinya pencatatan tersebut hanya dilakukan oleh masing-masing anggota sehingga belum dapat dijadikan sebagai data agregat dari Kelompok Tani
75 Sumber Mukti. Hal ini inilah yang mungkin dapat mempengaruhi kegiatan
operasional dari Kelompok Tani Sumber Mukti, karena walaupun kegiatan usaha sepenuhnya diserahkan kepada masing-masing anggota, namun dalam
hal pengadaan input bibit dan pakan serta penjualan itik kelompok tani berfungsi sebagai wadah anggota. Sehingga perlu data kolektif yang dapat
digunakan dalam menentukan aktivitas-aktivitas usaha yang dikelola oleh kelompok.
3 Kepemilikan sarana usaha yang tidak lengkap
Sarana usaha sangat dibutuhkan dalam menunjang aktivitas yang dilaksanakan suatu usaha. Keunggulan kompetitif juga dapat diperoleh dari
kondisi sarana yang lengkap dan sesuai bahkan akan lebih baik jika sarana usaha tersebut dapat mengungguli dengan apa yang dimilki oleh pesaing.
Sarana usaha yang dianggap masih menjadi kelemahan dari usaha peternakan itik Kelompok Tani Sumber Mukti salah satunya adalah sarana transportasi.
Selama ini Kelompok Tani Sumber Mukti hanya menggunakan sepeda motor untuk mengambil pakan dari usaha catering pabrik maupun untuk
mendistribusikan itik kepada pengepul. Hal ini tentu menjadi kekurangan dari segi kuantitas dan kemudahan dalam melakukan aktivitas-aktivitas tersebut.
Kapasitas itik yang dapat diangkut dengan menggunakan sepeda motor hanya 60 ekor atau sebanyak 12 ikat. Walaupun dengan menggunakan sepeda motor
dapat menghemat biaya transportasi karena tidak memakai banyak bahan bakar, namun lebih baik apabila Kelompok Tani Sumber Mukti dapat
memilki sepeda motor dengan gerobak. Gerobak yang ditarik dengan sepeda motor dapat meningkatkan kapasitas daya angkut untuk mendistribusikan itik
dan membawa pakan yang dibawa dengan menggunakan karung-karung. Selain itu biaya transportasinya pun tetap sama, karena sama-sama
menggunakan mesin sepeda motor sehingga lebih ekonomis dibandingkan dengan sepeda motor biasa.
Sarana lain yang belum dimilki oleh Kelompok Tani Sumber Mukti adalah mesin pencabut bulu dan mesin pendingin daging. Mesin-mesin ini
sangat bermanfaat pada saat melakukan usaha karkas yang nantinya akan dilakukan oleh Kelompok Tani Sumber Mukti. Dengan adanya mesin
76 pencabut bulu dan mesin pendingin ini, maka Kelompok Tani Sumber Mukti
tidak hanya dapat memasarkan itik kepada para pengepul namun juga kepada para pengusaha rumah makan yang menginginkan itik sudah dalam keadaan
bersih. Sehingga apabila Kelompok Tani Sumber Mukti sudah memiliki mesin pencabut bulu dan mesin pendingin ini, maka usaha mereka dapat
semakin lebih meluas dengan tambahan usaha karkas yang juga dapat memberikan keuntungan lebih bagi anggota.
4 Kapasitas kandang yang tidak optimal
Jika dilihat secara umum, kondisi permintaan itik masih cukup tinggi. Bahkan dapat dikatakan hingga saat ini Kelompok Tani Sumber Mukti pun
belum mampu memenuhi seluruh permintaan akan pasokan itik bagi pihak- pihak yang membutuhkan pasokan tersebut. Salah satu kendala tebesar adalah
kapasitas kandang yang dimiliki oleh Kelompok Tani Sumber Mukti. Saat ini Kelompok Tani Sumber Mukti telah memiliki 4 lokasi kandang dengan
ukuran luas ± 100 m
2
. Kelompok Tani Sumber Mukti belum mampu menampung itik dalam jumlah yang lebih besar lagi untuk kemudian
dibesarkan dan hasilnya disalurkan ke pasar tujuan. Sehingga untuk meningkatkan skala produksinya, Kelompok Tani Sumber Mukti harus
berusaha terus untuk membangun kandang baru di wilayah mereka. Namun hal ini pun masih terkendala oleh ketersediaan lahan kosong yang dapat
digunakan untuk membangun kandang karena semakin tingginya penggunaan lahan untuk pemukiman penduduk.
6.3.3 Peluang