25 ii
Diversifikasi konglomerat, yaitu menambahkan produkjasa baru yang tidak berkaitan dengan produkjasa lama.
iii Diversifikasi horizontal, yaitu menambahkan produkjasa baru yang
tidak berkaitan kepada pelanggan saat ini. d
Strategi Defensif Sebagai tambahan atas strategi integratif, intensif, dan diversifikasi,
organisasi juga dapat menjalankan retrenchment, divestasi, atau likuidasi. Tipe strategi defensif terdiri dari :
i Retrenchment, yaitu mengelompokkan ulang melalui pengurangan
biaya dan aset terhadap penurunan penjualan dan laba. ii
Divestasi, yaitu menjual satu divisi atau bagian perusahaan. iii
Likuidasi, yaitu menjual seluruh aset perusahaan, sepotong-potong, untuk nilai riilnya.
3 Evaluasi Strategi
Evaluasi strategi adalah tahap final dalam manajemen strategis. Pelaku usaha sangat ingin mengetahui kapan strategi tidak dapat berjalan seperti yang
diharapkan. Evaluasi strategi adalah alat utama untuk mendapatkan informasi ini. Tiga aktivitas evaluasi strategi adalah 1 meninjau ulang faktor eksternal
dan internal yang menjadi dasar strategi saat ini, 2 mengukur kinerja, dan 3 mengambil tindakan korektif. Evaluasi yang tepat waktu akan masalah
potensial sebelum masalah tersebut menjadi kritis sangat penting bagi kelangsungan hidup organisasi David 2006.
3.1.2 Visi, Misi, dan Tujuan Organisasi
Pernyataan visi menjawab pertanyaan “Apa yang ingin kita capai?” atau “Kita ingin kemana?”. Visi diperlukan agar dalam masa keberlangsungan
organisasi perusahaan semua komponen terkait memiliki arah dan pegangan dalam menjalankan perusahaan. Visi diperlukan untuk memotivasi tenaga kerja
secara efektif. Menurut Dirgantoro 2001 visi adalah suatu pandangan yang jauh tentang perusahaan dan tujuan perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan tersebut. Visi bersama antar manajer dan karyawan menciptakan perhatian bersama yang dapat mengangkat pekerja dari kebosanan bekerja dan
26 menempatkan mereka ke dunia baru yang penuh peluang dan tantangan David,
2006. Setelah menentukan visi, langkah berikutnya yang harus dilakukan adalah
menentukan misi. Agar setiap pihak dalam perusahaan memahami cita-cita perusahaan maka visi harus dibuat secara tertulis. Visi yang tertulis inilah yang
dikenal dengan misi. Misi dapat dijadikan sebagai standar dan pedoman dalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan dalam mencapai tujuan
perusahaan. Pernyataan misi yang jelas menjadi sangat penting karena bermanfaat pada tahap perumusan tujuan dan formulasi strategis yang efektif. Menurut David
2006 misi adalah pernyataan tujuan jangka panjang yang membedakan satu perusahaan dengan perusahaan sejenis lainnya. Pernyataan tersebut menjawab
pertanyaan dasar yang dihadapi oleh semua penyusun strategi: “Apa bisnis kita?” yang serupa dengan “Apa misi kita?”.
Tujuan perusahaan dapat didefinisikan sebagai hasil spesifik yang ingin dicapai suatu organisasi untuk menjalankan misi dasarnya David 2006. Selain
itu, tujuan merupakan sebuah titik sentral kegiatan perusahaan yang dapat dipakai menjadi alat untuk penilaian prestasi, pengendalian, koordinasi, dan juga untuk
keputusan strategi.
3.1.3 Analisis Lingkungan Internal Organisasi
Lingkungan internal merupakan lingkungan perusahaan yang berada dalam perusahaan tersebut dan secara normal memiliki implikasi langsung dan
khusus pada perusahaan. Pearce dan Robinson 1997 mengungkap bahwa lingkungan internal dapat memperlihatkan daftar kekuatan dan kelemahan yang
berada dalam kontrol perusahaan. Kekuatan perusahaan adalah sumberdaya, keterampilan atau keunggulan relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang
dilayani oleh perusahaan. Kelemahan perusahaan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumberdaya, keterampilan dan kapabilitas yang serius
menghambat kinerja efektif perusahaan. Tujuan mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan adalah dalam rangka antisipasi terhadap
ancaman dari luar perusahaan serta memanfaatkan peluang yang ada. David 2006 membagi bidang fungsional bisnis menjadi beberapa variabel dalam
analisis lingkungan internal, yaitu :
27 1
Manajemen Manajemen merupakan suatu tingkatan sistem pengaturan organisasi yang
mencakup sistem produksi, distribusi, pemasaran, pengelolaan sumberdaya manusia, dan keuangan. Fungsi manajemen terdiri atas lima aktivitas dasar,
yaitu perencanaan planning, pengorganisasian organizing, pemberian motivasi motivating, pengelolaan staf staffing, serta pengendalian
controlling. 2
Pemasaran Pemasaran dapat diartikan sebagai proses mendefinisikan, mengantisipasi,
menciptakan, serta memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan akan produk. Ada tujuh fungsi dasar pemasaran yaitu : 1 analisis pelanggan, 2
penjualan produkjasa, 3 perencanaan produk dan jasa, 4 penetapan harga, 5 distribusi, 6 riset pemasaran, dan 7 analisis peluang.
3 KeuanganAkuntansi
Kondisi keuangan seringkali dianggap sebagai satu ukuran terbaik untuk posisi kompetitif dan daya tarik keseluruhan suatu perusahaan. Sistem
keuangan harus dikelola dengan baik, sehingga seluruh dana dapat diedarkan ke semua bagian kegiatan. Menentukan kekuatan dan kelemahan keuangan
suatu perusahaan merupakan hal yang penting guna memformulasikan strategi secara efektif, karena fungsi keuangan ini dapat menghapuskan
beberapa alternatif strategi dari alternatif yang layak. Kelebihan atau kekurangan dana menandakan kurang tepatnya pengelolaan sistem keuangan
David, 2006. 4
ProduksiOperasi Fungsi produksi atau operasi dari suatu usaha terdiri dari aktivitas yang
mengubah masukan input menjadi barang atau jasa output. Fungsi ini mencakup lima dasar, yaitu : proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja, dan
kualitas. Kekuatan dan kelemahan dalam fungsi produksi dan operasi menentukan sukses atau gagalnya perusahaan.
5 Penelitian dan Pengembangan
Fungsi yang terdiri dari aktivitas yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kompetitif perusahaan, biasanya diarahkan pada produk-produk
28 baru, perbaikan terhadap mutu produk, dan memperbaiki proses menufaktur
untuk menekan biaya. Perusahaan yang menjalankan strategi pengembangan produk harus mempunyai orientasi penelitian dan pengembangan yang kuat.
6 Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan dengan cara meningkatkan kualitas keputusan manajerial.
Informasi mengikat semua fungsi bisnis menjadi dasar untuk semua keputusan manajerial. Informasi mewakili sumber utama keunggulan dan
kelemahan bersaing. Sistem informasi manajemen yang efektif berusaha mengumpulkan, memberi kode, menyimpan, mensintesa kemudian baru
menyajikan informasi yang bernama database. Dengan adanya database perusahaan dapat melaksanakan kegiatan operasional dan menyusun strategi
secara akurat.
3.1.4 Analisis Lingkungan Eksternal Organisasi