99 Kelompok Tani Sumber Mukti, kondisi lokasi usaha yang strategis, keunggulan
biaya produksi, dan keluasan jaringan dengan pihak yang terkait dengan pengembangan usaha peternakan itik. Sedangkan kelemahan yang dimiliki adalah
perencanaan dan pengorganisasian kelompok tidak sistematis dan tertulis, sistem informasi manajemen yang tidak rapi, kepemilikan sarana usaha yang tidak
lengkap, dan kapasitas kandang yang tidak optimal. Berdasarkan analisis lingkungan eksternal, tujuh peluang yang dimiliki
oleh Kelompok Tani Sumber Mukti adalah membaiknya perekonomian nasional dan daerah, banyaknya pasar lokal potensial untuk pemasaran itik, Kabupaten
Bekasi sebagai pusat industri, pertumbuhan penduduk, dukungan kelembagaan pemerintah, perkembangan teknologi informasi, dan dikeluarkannya Perda. DKI
Jakarta No.4 tahun 2007. Sedangkan ancaman yang ada adalah merebaknya penyakit flu burung, penyempitan lahan kosong untuk pemukiman, kemudahan
memasuki industri peternakan itik dan kekuatan tawar-menawar pemasok yang cukup tinggi.
8.3 Industry Foresight
Gambaran potensi masa depan usaha peternakan itik di Indonesia, khususnya Kabupaten Bekasi masih sangat besar. Hal ini dapat dilihat dari
perkembangan jumlah penyedia jasa makanan baik berupa restoran, rumah makan, cafe maupun warung di tepi jalan sebagai konsumen utama yang terus
menawarkan berbagai inovasi menu olahan itik. Itik pun akan semakin disukai oleh masyarakat karena kelezatan rasa dan kemampuan menggugah selera bagi
siapa saja yang ingin menikmatinya. Ditambah lagi dengan adanya laju pertumbuhan penduduk dan ekonomi yang semakin besar. Sehingga ditengah
gaya hidup masyarakat yang semakin modern yang lebih senang menghabiskan waktu makan mereka di luar rumah, maka menu olahan itik dapat menjadi pilihan
yang tepat dan mampu memuaskan selera konsumennya. Berdasarkan gambaran tersebut, dapat diprediksikan bahwa pasar untuk
daging itik akan semakin besar dan lebih merata. Melalui kekuatan Kelompok Tani Sumber Mukti yang memiliki motivasi kuat untuk terus melakukan upaya
pengembangan usaha melalui dukungan sumber daya manusia yang baik serta jaringan usaha yang kuat dengan pihak-pihak terkait, diharapkan organisasi
100 tersebut dapat mengambil posisi sebagai pemimpin dalam industri peternakan itik
di Kabupaten Bekasi, sesuai dengan visinya yaitu menjadi wadah perekonomian bagi anggota yang unggul dan kreatif.
Selain itu, faktor-faktor peluang seperti membaiknya perekonomian Nasional dan Daerah
,
banyaknya pasar lokal potensial untuk pemasaran itik, Kabupaten Bekasi sebagai pusat industri, pertumbuhan penduduk, dukungan
Kelembagaan terkait, perkembangan teknologi informasi, dikeluarkannya Perda. DKI Jakarta No.4 Tahun 2007 juga akan semakin mendorong Kelompok Tani
Sumber Mukti untuk terus melebarkan sayapnya ditengah kondisi persaingan usaha yang akan menuntut organisasi untuk lebih adaptif terhadap perubahan
lingkungan usaha yang amat cepat. Melalui kekuatan akan visi, misi, tujuan Kelompok Tani Sumber Mukti
yang spesifik untuk pengembangan usaha peternakan itik, pengelolaan usaha peternakan itik secara intensif dengan pengetahuan dan keterampilan yang
dimiliki oleh anggota, loyalitas anggota dalam membangun Kelompok Tani Sumber Mukti, kondisi lokasi usaha yang strategis, keunggulan biaya produksi,
dan keluasan jaringan dengan pihak yang terkait dengan usaha peternakan itik, diharapkan Kelompok Tani Sumber mukti dapat menjawab segala tantangan-
tantangan yang ada demi mencapai sasaran yang telah ditetapkan bersama.
8.4 Tantangan Organisasi