6 komoditi itik melalui binaan dan bantuan bagi masyarakat yang ingin
mengembangkan usaha peternakan itik tersebut. Salah satu organisasi usaha yang bergerak pada subsektor peternakan itik
di Kabupaten Bekasi adalah Kelompok Tani Sumber Mukti yang berlokasi di Desa Kebalen, Kecamatan Babelan. Pengembangan usaha peternakan itik pada
Kelompok Tani Sumber Mukti dapat dikatakan berpotensi karena mereka sudah memililki arah untuk mengembangkan usaha peternakan itik secara intensif. Pada
umumnya, masyarakat di Kabupaten Bekasi melakukan usaha peternakan itik sebagai usaha sampingan yang tidak diimbangi dengan permodalan dan
pengelolaan yang memadai. Sementara pada Kelompok Tani Sumber Mukti, usaha peternakan itik dilakukan melalui pengelolaan yang dilakukan secara
khusus dan aktivitas budidaya yang lebih baik. Tujuan dari setiap usaha adalah untuk memperoleh keuntungan yang
maksimal dengan memenangkan persaingan. Pengkajian strategi pengembangan usaha yang tepat bagi organisasi usaha merupakan salah satu cara untuk
menghadapi situasi lingkungan internal dan eksternal yang selalu berubah. Dengan demikian pelaku usaha dapat memposisikan dirinya dengan tepat untuk
dapat bertahan dan mampu memenuhi keinginan pasar dengan lebih baik.
1.2 Perumusan Masalah
Usaha peternakan itik Kelompok Tani Sumber Mukti berdiri pada tahun 2009. Sebelum mengusahakan itik, sejak tahun 2006 Kelompok Tani Sumber
Mukti terlebih dahulu bergerak pada usaha peternakan ayam kampung dan pembesaran ikan lele, akan tetapi karena adanya kendala untuk memperoleh pakan
yang cukup sulit dan harga bibit yang cukup tinggi pada usaha peternakan ayam kampung, maka Kelompok Tani Sumber Mukti melalui sumberdaya yang dimiliki
mulai mencoba untuk mengembangkan usaha peternakan itik. Hal ini dilakukan karena itik dianggap lebih memiliki prospek untuk dikembangkan melalui
pengelolaan usaha yang baik dengan kondisi skala usaha pada tingkat Kelompok Tani yang relatif masih kecil. Kelompok Tani Sumber Mukti berkomitmen untuk
melakukan usaha peternakan itik secara intensif untuk mencapai keinginan sebagai Kelompok Tani peternak itik yang unggul serta dapat menjadi wadah bagi
usaha yang dilakukan oleh anggota dalam meningkatkan kesejahteraan hidup.
7 Pada umumya usaha peternakan itik di Kabupaten Bekasi dilakukan secara
konvensional yaitu dengan membeli bibit DOD Day Old Duck dari breeder. Selama ± 3 minggu DOD tersebut dipelihara dengan memberikan pakan berupa
pur atau dedak hingga menunggu musim panen padi. Ketika musim panen padi tiba, maka itik-itik tersebut dilepaskan di sawah untuk memakan sisa dari hasil
panen yang tidak ikut terambil. Aktivitas ini dilakukan sampai itik-itik tersebut memiliki bobot standar ± 1,2 kg untuk dipasarkan ke pasar tujuan. Dengan
melakukan usaha peternakan seperti itu, maka dapat dipastikan bahwa harga dari daging itik dapat berfluktuasi tergantung dari musim panen yang terjadi, sehingga
dengan sistem pengelolaan seperti ini sulit memberikan keuntungan yang pasti. Usaha peternakan itik Kelompok Tani Sumber Mukti, dilakukan dengan
membeli itik-itik yang belum mencapai bobot standar untuk dipasarkan ke pasar tujuan dari peternakan itik yang dikelola secara konvensional. Sebagai contoh,
seorang bandar itik membeli 1000 ekor DOD yang kemudian diserahkan kepada peternak konvensional untuk dibesarkan sampai jangka waktu tertentu. Setelah
hampir sebagian besar itik-itik yang dipelihara oleh peternak konvensional tersebut telah mencapai bobot yang standar untuk dipasarkan, maka bandar
tersebut akan mengambil itik yang telah siap dipasarkan tersebut. Dari 1000 ekor itik yang dibesarkan oleh peternak konvensional, tidak seluruhnya itik-itik
tersebut mencapai bobot yang sama dan sudah standar untuk dipasarkan ke pasar tujuan. Maka sebagian itik yang masih belum mencapai bobot standar, dibeli oleh
Kelompok Tani Sumber Mukti seharga Rp 15.000,00. Kemudian itik tersebut dibesarkan kembali oleh Kelompok Tani Sumber Mukti secara intensif melalui
pemberian pakan di dalam kandang sampai itik tersebut mencapai bobot yang siap untuk dipasarkan dengan harga Rp 20.000,00 hingga Rp 22.000,00.
Pasar yang dimiliki oleh usaha peternakan itik Kelompok Tani Sumber Mukti secara umum terdapat di wilayah Jabodetabek. Wilayah Kabupaten Bekasi
secara geografis yang merupakan jalur utama perekonomian memasuki ibukota Jakarta, mengakibatkan Kabupaten Bekasi khususnya Kecamatan Babelan
memiliki kentungan lokasi yang lebih strategis dibandingkan dengan pesaing usaha peternakan itik lainnya seperti yang ada di daerah Karawang, Subang,
Indramayu dan Cirebon. Sehingga usaha peternakan itik Kelompok Tani Sumber
8 Mukti lebih dekat dengan lokasi pasar dibandingkan dengan pesaing. Kekuatan
lokasi yang strategis bagi Kelompok Tani Sumber Mukti juga dilihat dari kedekatannya dengan pusat industri untuk memperoleh pakan alternatif dari sisa
makanan catering karyawan pabrik tersebut. Faktor lingkungan eksternal yang saat ini mempengaruhi usaha peternakan
itik Kelompok Tani Sumber Mukti adalah dengan dikeluarkannya Perda. DKI Jakarta No.4 tahun 2007 tentang Pengendalian, Pemeliharaan, dan Peredaran
Unggas, yang melarang para peternak itik untuk menjual atau mendistribusikan itik dalam kondisi hidup memasuki wilayah Kota Jakarta sebagai upaya dalam
menanggulangi penyakit flu burung. Hal ini menyebabkan penditribusian itik khususnya ke pasar unggas yang berada di daerah Cilincing, Jakarta Utara yang
biasanya dapat dilakukan dalam kondisi hidup mengalami hambatan. Sebagai pelaku usaha yang baik, maka Kelompok Tani Sumber Mukti
perlu melakukan strategi dan aksi yang tepat dalam menghadapi berbagai perubahan lingkungan usaha tersebut agar dapat menjalankan usaha dengan baik
sehingga mampu berkontribusi bagi perekonomian secara luas maupun bagi kesejahteraan anggotanya. Dengan demikian Kelompok Tani Sumber Mukti dapat
mengambil keuntungan dari kekuatan internal dan mengatasi kelemahan internal serta memanfatkan peluang eksternal dan meminimalkan ancaman eksternal untuk
dapat mencapai tujuan kelompok melalui pelaksanaan strategi pengembangan usaha yang baik. Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan masalah dari
penelitian ini adalah bagaimana proses perencanaan strategis yang dapat dilakukan oleh Kelompok Tani Sumber Mukti dalam upaya pengembangan usaha
peternakan itik?
1.3 Tujuan Penelitian