Tantangan Organisasi Strategi Pengembangan Usaha Peternakan Itik Kelompok Tani Sumber Mukti Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi Jawa Barat

100 tersebut dapat mengambil posisi sebagai pemimpin dalam industri peternakan itik di Kabupaten Bekasi, sesuai dengan visinya yaitu menjadi wadah perekonomian bagi anggota yang unggul dan kreatif. Selain itu, faktor-faktor peluang seperti membaiknya perekonomian Nasional dan Daerah , banyaknya pasar lokal potensial untuk pemasaran itik, Kabupaten Bekasi sebagai pusat industri, pertumbuhan penduduk, dukungan Kelembagaan terkait, perkembangan teknologi informasi, dikeluarkannya Perda. DKI Jakarta No.4 Tahun 2007 juga akan semakin mendorong Kelompok Tani Sumber Mukti untuk terus melebarkan sayapnya ditengah kondisi persaingan usaha yang akan menuntut organisasi untuk lebih adaptif terhadap perubahan lingkungan usaha yang amat cepat. Melalui kekuatan akan visi, misi, tujuan Kelompok Tani Sumber Mukti yang spesifik untuk pengembangan usaha peternakan itik, pengelolaan usaha peternakan itik secara intensif dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh anggota, loyalitas anggota dalam membangun Kelompok Tani Sumber Mukti, kondisi lokasi usaha yang strategis, keunggulan biaya produksi, dan keluasan jaringan dengan pihak yang terkait dengan usaha peternakan itik, diharapkan Kelompok Tani Sumber mukti dapat menjawab segala tantangan- tantangan yang ada demi mencapai sasaran yang telah ditetapkan bersama.

8.4 Tantangan Organisasi

Berdasarkan analisis internal dan eksternal perusahaan, serta melihat kondisi masa depan industri peternakan itik, maka tantangan yang harus dihadapi Kelompok Tani Sumber Mukti antara lain : 1 Peningkatan popolasi itik di Kelompok Tani Sumber Mukti Kondisi persediaan itik di Kelompok Tani Sumber Mukti sampai saat ini dapat dikatakan belum optimal. Terkadang beberapa kandang yang dimilki oleh anggota tidak terisi penuh oleh itik-itik yang akan dibesarakan. Kondisi seperti ini dipengaruhi oleh pasokan itik yang belum terjaga dari para bandar itik. Pihak Kelompok Tani Sumber Mukti belum memiliki kontrak perjanjian dengan para bandar yang dapat menjamin pasokan itik untuk kemudian dibesarkan oleh Kelompok Tani Sumber Mukti. Sehingga pada kondisi tertentu ketika pengaruh musim panen padi yang dapat mengurangi populasi 101 itik, maka pihak Kelompok Tani Sumber Mukti harus mencari pemasok lain dan memungkinkan munculnhya biaya peralihan yang harus ditanggung oleh pihak Kelompok Tani Sumber Mukti. Sehingga kedepannya Kelompok Tani Sumber Mukti dapat bermitra dengan beberapa pemasok dengan kontrak perjanjian tertentu melalui pertimbangan biaya dan kontinuitas dari pasokan itik bagi Kelompok Tani Sumber Mukti. 2 Penambahan sarana dan prasarana produksi Sarana dan prasarana dibutuhkan bagi setiap aktivitas usaha. Untuk meningkatkan dan mengembangkan aktivitas usaha dari peternakan itiknya, Kelompok Tani Sumber Mukti perlu memiliki sarana dan prasarana usaha berupa kandang yang luas, alat transportasi yang efektif serta sarana tambahan untuk usaha karkas berupa mesin pencabut bulu dan mesin pendingin daging. Selain dapat menghemat biaya, sarana dan prasarana tersebut juga dapat menciptakan efektifitas dari usaha yang dijalankan oleh Kelompok Tani Sumber Mukti. 3 Perbaikan fungsi dan sistem informasi manajemen kelompok tani Manajemen yang baik dapat menciptakan iklim usaha yang baik bagi setiap pelaku usaha. Sudah banyak contoh kasus yang dapat kita temukan disekitar lingkungan kita, bahwa walaupun suatu usaha memiliki sumber daya yang cukup namun jika tidak dikelola dengan baik akan mengakibatkan pengurangan keuntungan bahkan kerugian. Sisi manjemen yang harus diperbaiki oleh Kelompok Tani Sumber Mukti meliputi perencanaan usaha yang harus lebih sistematis dan tertulis yang dapat dilakukan dengan melakukan pertemuan formal rutin antar anggota agar dapat saling bertukar informasi dan pemikiran mengenai pengembangan usaha sekaligus media untuk evaluasi. Perbaikan struktur organisasi usaha peternakan itik yang ada pada Kelompok Tani Sumber Mukti juga dapat dilakukan dengan membuat divisi-divisi tertentu serta pembagian mengenai tugas dan wewenang anggota secara jelas. Selain itu yang juga penting adalah kegiatan recording data untuk kelompok yang ditujukan untuk memperlancar penerimaan dan penyaluran informasi dari, oleh dan untuk anggota. 102

8.5 Sasaran Organisasi