Lokasi Usaha Aspek Teknis

69

6.1.2. Aspek Teknis

Aspek teknis digunakan untuk menganalisis hal-hal yang berkaitan dengan teknis atau operasi yaitu lokasi usaha, fasilitas, skala usaha, layout usaha, alur kegiatan operasional usaha, serta penggunaan teknologi. Tujuan analisis aspek teknis adalah menilai ketepatan teknis dari Kampung Budaya Sindangbarang dalam menciptakan produk jasa yang sesuai dengan pasar sasaran.

6.1.2.1. Lokasi Usaha

Kampung Budaya Sindangbarang terletak di Desa Pasir Eurih, Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dengan luas lahan mencapai 8600 m 2 . Beberapa pertimbangan dalam pemilihan lokasi usaha adalah : 1 Kondisi geografis Lokasi usaha Kampung Budaya Sindangbarang terletak pada kawasan berbukit di kaki Gunung Salak dengan ketinggian 500 meter di atas permukaan laut. Kondisi ini didukung oleh udara udara yang sejuk dengan suhu rata-rata 23 C – 30 C. Di sekitar lokasi usaha terdapat hamparan sawah yang luas serta pemukiman penduduk desa. Letak lokasi usaha Kampung Budaya Sindangbarang cukup strategis karena dekat dengan Kota Bogor dan Jakarta dengan jarak lima kilometer dari Kota Bogor serta 60 kilometer dari Kota Jakarta. Kondisi geografis tersebut mendukung usaha agrowisata yang dijalankan oleh Kampung Budaya Sindangbarang. 2 Fasilitas jalan dengan kondisi cukup baik Kondisi jalan di Kecamatan Tamansari cukup baik. Sebagian besar telah beraspal dan seluruh wilayah dapat dilalui oleh kendaraan roda empat sepanjang tahun. Dengan kondisi seperti ini, akses wisatawan yang ingin berwisata ke Kampung Budaya Sindangbarang relatif mudah. 3 Ketersediaan bahan baku Dalam usaha agrowisata Kampung Budaya Sindangbarang yang sebagian besar produknya berupa jasa, bahan baku yang digunakan dalam usaha ini relatif mudah untuk didapatkan. Bahan baku yang digunakan adalah bibit padi untuk keperluan belajar menanam padi, padi untuk keperluan belajar menumbuk padi, dan ikan mas untuk keperluan belajar menangkap ikan. Bibit 70 padi, padi, dan ikan mas dapat diperoleh dengan mudah di sekitar lokasi usaha, karena kebanyakan penduduk sekitar berprofesi sebagai petani. 4 Dukungan dari pemerintah Pendirian usaha agrowisata Kampung Budaya Sindangbarang didukung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor. Kampung Budaya Sindangbarang memperoleh bantuan modal untuk pendirian usaha. Selain itu, Kampung Budaya Sindangbarang juga diresmikan oleh Gubernur Jawa Barat H. Danny Setiawan. 5 Ketersediaan listrik dan air Kampung Budaya Sindangbarang tidak memiliki kesulitan dalam mendapatkan listrik dan air. Di lokasi usaha, instalasi listrik PLN sudah ada sehingga Kampung Budaya Sindangbarang tidak perlu menyediakan listrik sendiri. Untuk kebutuhan air, lokasi usaha yang berada di kaki gunung membuat air mudah untuk diperoleh. 6 Supply tenaga kerja Kampung Budaya Sindangbarang tidak memiliki kesulitan dalam memperoleh tenaga kerja. Tenaga kerja dapat diperoleh dari penduduk sekitar. Alasan Kampung Budaya Sindangbarang untuk menggunakan tenaga kerja dari penduduk sekitar agar usaha yang ada dapat mensejahterakan penduduk sekitar. Selain itu, jasa yang ditawarkan oleh Kampung Budaya Sindangbarang sebagian besar sangat berhubungan dengan kebudayaan masyarakat setempat, sehingga tenaga kerja yang digunakan untuk penyampaian jasa wisata akan lebih baik jika menggunakan penduduk sekitar yang paham tentang kebudayaan setempat. 7 Hukum dan peraturan yang berlaku Usaha yang dilakukan oleh Kampung Budaya Sindangbarang masih berada dalam koridor hukum dan peraturan yang berlaku sehingga tidak ada hambatan hukum dan peraturan lokal yang melarang kegiatan usaha ini. Kondisi sosial budaya masyarakat sekitar juga tidak ada yang menentang kegiatan usaha ini. 71 8 Rencana untuk pengembangan usaha Kampung Budaya Sindangbarang berencana untuk melakukan pengembangan usaha dengan membangun toko cinderamata. Toko cinderamata ini direncanakan akan menjual berbagai macam produk kerajinan tangan. Pasokan produk kerajinan tangan ini sebagian diperoleh dari usaha kerajinan masyarakat sekitar yang sebagian besar berprofesi sebagai pengrajin. Hal ini memudahkan Kampung Budaya Sindangbarang dalam merealisasikan rencana pengembangan usahanya.

6.1.2.2. Fasilitas, Skala, dan Operasional Usaha