105
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat ditarik demi menjawab tujuan
penilitian adalah : 1 Usaha agrowisata Kampung Budaya Sindangbarang layak untuk dijalankan
dilihat dari aspek pasar, teknis, manajemen, dan sosial ekonomi lingkungan. Usaha agrowisata Kampung Budaya Sindangbarang belum dapat dikatakan
layak secara hukum. Dalam aspek pasar, selama dua tahun terakhir Kampung Budaya Sindangbarang mampu mendapatkan pangsa pasar ditengah
meningkatnya permintaan dan penawaran usaha agrowisata di Kabupaten Bogor. Hal ini menunjukkan jasa wisata yang ditawarkan marketable.
Kampung Budaya Sindangbarang juga mampu menetapkan segmenting, targeting, dan positioning serta bauran pemasaran dengan baik. Pada aspek
teknis, lokasi dan fasilitas yang digunakan mampu mendukung kegiatan usaha. Kampung Budaya Sindangbarang juga menggunakan teknologi yang
tepat guna. Pada aspek manajemen, wewenang dan tanggung jawab yang berasal dari struktur organisasi mampu diimplementasikan dengan baik oleh
setiap divisi, namun diperlukan sistem pelatihan dan pengembangan sumberdaya manusia dalam jangka panjang. Pada aspek hukum, Kampung
Budaya Sindangbarang memiliki surat kepemilikan tanah dan izin mendirikan bangunan serta mampu mematuhi aturan dengan membayar pajak daerah
setiap bulannya. Meskipun keberadaan usahanya telah diakui oleh pemerintah, namun Kampung Budaya Sindangbarang belum memiliki izin
usaha tertulis. Pada aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan secara umum keberadaan usaha Kampung Budaya Sindangbarang mampu memberikan
manfaat bagi masyarakat, pemerintah, dan lingkungan. 2 Skenario I dan II usaha Kampung Budaya Sindangbarang layak untuk
dijalankan secara finansial. Berdasarkan analisis kelayakan finansial dengan melihat nilai NPV, Net BC, IRR, dan PP, manfaat yang dihasilkan usaha
agrowisata Kampung Budaya Sindangbarang bertambah dengan adanya skenario II.
106 3 Analisis sensitivitas dengan menggunakan switching value menunjukkan
bahwa usaha agrowisata Kampung Budaya Sindangbarang lebih sensitif dalam menghadapi penurunan jumlah wisatawan dibandingkan dengan
penurunan harga paket wisata. Dengan dibangunnya toko cinderamata, maka kondisi usaha lebih menoleransi penurunan jumlah wisatawan dan harga
paket wisata.
7.2. Saran