Organisasi Fasilitas dan Kegiatan

47 menikmati suasana pedesaan yang masih asri sekaligus terlibat aktif di dalam kegiatannya seperti menanam padi, menangkap ikan, dan menumbuk padi. Hal ini tidak bisa mereka temukan pada daerah asalnya. Tidak sedikit juga wisatawan yang datang merupakan rombongan keluarga inti dan rombongan karyawan dari suatu perusahaan. Biasanya mereka ingin menikmati suasana pedesaan yang masih asri dengan melakukan kegiatan gathering di Kampung Budaya Sindang Barang. Kampung Budaya Sindangbarang juga mengadakan acara dan kegiatan yang lain di luar kegiatan bisnisnya. Acara yang paling terkenal adalah Upacara Serentaun yang diadakan satu tahun sekali oleh Kampung Budaya Sindangbarang. Sebagian pendapatan usaha yang diterima oleh Kampung Budaya Sindangbarang disisihkan untuk mengadakan kegiatan ini. Upacara Serentaun telah menjadi kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Kampung Budaya Sindangbarang dan masyarakat Kecamatan Tamansari. Upacara ini merupakan rangkaian kegiatan, dimulai dari iring-iringan penduduk setempat yang membawa hasil panennya untuk kemudian dikumpulkan di alun-alun Kampung Budaya Sindangbarang dan dilanjutkan dengan pertunjukan berbagai kesenian tradisional. Upacara Serentaun mendapatkan apresiasi yang tinggi, tidak hanya dari masyarakat Bogor namun juga daerah di luar Bogor. Banyak wartawan yang meliput acara ini dan memberitakannya, baik di media massa maupun internet. Dampaknya dirasakan oleh Kampung Budaya Sindangbarang yang semakin terkenal di mata wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Lokasi usaha Kampung Budaya Sindangbarang juga beberapa kali dijadikan lokasi shooting acara televisi diantaranya adalah Good Morning in the Weekend dan Jelajah dari salah satu stasiun televisi swasta Trans TV.

5.2.2. Organisasi

Kampung Budaya Sindangbarang merupakan obyek wisata berkonsep agrowisata dengan bentuk badan usaha perseorangan. Kampung Budaya Sindangbarang mempunyai struktur organisasi yang terdiri dari ketua pemilik usaha, wakil ketua, divisi hubungan masyarakat dan pemasaran, divisi kesejarahan, divisi kesenian, divisi keagamaan, dan divisi keamanan. Dalam 48 melaksanakan kegiatannya, ketua dibantu wakil ketua yang membawahi setiap divisi. Kampung Budaya Sindangbarang memiliki motto dengan menggunakan bahasa Sunda yai tu “Budaya Urang Sadayana” yang berarti “budaya kita semua”. Sesuai dengan motto yang dimiliki, Kampung Budaya Sindangbarang menawarkan suatu konsep agrowisata yang unik dengan memasukkan nuansa kebudayaan Sunda dalam usahanya dan dapat dinikmati oleh semua kalangan. Konsep agrowisata yang memiliki unsur kebudayaan sunda juga tergambar dalam logo perusahaan. Gambar bangunan tradisional sunda pada logo perusahaan menunjukkan arsitektur bangunan yang ada di Kampung Budaya Sindangbarang yang seluruhnya bernuansa tradisional sunda. Warna hijau dalam tulisan “Kampung” menunjukkan unsur pertanian sesuai dengan konsep agrowisata yang dijalankan. Warna merah dalam tulisan “Budaya” menggambarkan unsur keterlibatan masyarakat dalam kegiatan usaha. Logo perusahaan dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Logo Kampung Budaya Sindangbarang Sumber : Manajemen Kampung Budaya Sindangbarang 2010

5.2.3. Fasilitas dan Kegiatan

Kampung Budaya Sindangbarang memiliki berbagai fasilitas yang dapat dibagi menjadi bangunan, fasilitas lainnya, dan kegiatan. Untuk bangunan, Kampung Budaya Sindangbarang memiliki 28 bangunan bernuansa tradisional sunda. Bangunan tersebut adalah sebagai berikut : 49 1 Rumah pangiwa, merupakan rumah dengan arsitektur tradisional sunda yang memiliki dua kamar tidur dengan kapasitas delapan orang Gambar 5. Rumah pangiwa berjumlah tiga unit dan digunakan untuk tempat tinggal wisatawan yang menginap di Kampung Budaya Sindangbarang. Gambar 5. Rumah Pangiwa 2 Rumah panengen, merupakan rumah dengan arsitektur tradisional sunda yang memiliki dua kamar tidur dengan kapasitas delapan orang. Rumah panengen berjumlah empat unit dan digunakan untuk tempat tinggal wisatawan yang menginap di Kampung Budaya Sindangbarang. 3 Rumah pasangrahan, merupakan rumah dengan arsitektur tradisional sunda yang memiliki empat kamar tidur dan satu kamar mandi dengan kapasitas 15 orang Gambar 6. Rumah pasangrahan berjumlah satu unit dan digunakan untuk tempat tinggal wisatawan yang menginap di Kampung Budaya Sindangbarang. Gambar 6. Rumah Pasangrahan 50 4 Rumah girang serat, merupakan rumah dengan arsitektur tradisional sunda yang memiliki dua kamar tidur dan satu kamar mandi dengan kapasitas delapan orang. Rumah girang serat berjumlah satu unit dan digunakan untuk kegiatan administrasi. Rumah girang serat juga dapat berfungsi sebagai tempat tinggal wisatawan yang menginap di Kampung Budaya Sindangbarang apabila rumah yang lainnya sedang digunakan. 5 Rumah besar, merupakan rumah dengan arsitektur tradisional sunda yang memiliki tiga kamar tidur dan satu kamar mandi dengan kapasitas delapan orang. Rumah besar berjumlah satu unit dan digunakan untuk tempat tinggal ketua pemilik usaha Kampung Budaya Sindangbarang Gambar 7. Rumah besar juga dapat berfungsi sebagai tempat tinggal wisatawan yang menginap di Kampung Budaya Sindangbarang apabila rumah yang lain sedang digunakan. Gambar 7. Rumah Besar 6 Toilet, merupakan toilet dengan arsitektur tradisional sunda. Toilet berjumlah enam unit. 7 Bale pangriungan, merupakan aula besar dengan arsitektur tradisional sunda. Bale pangriungan berjumlah satu unit dengan kapasitas 150 orang. Bale pangriungan digunakan sebagai tempat berkumpulnya rombongan wisatawan yang berjumlah besar. Wisatawan dapat melakukan kegiatan yang membutuhkan tempat luas seperti rapat, mendengarkan penuturan cerita sejarah sunda, ataupun berlatih tari tradisonal sunda. 51 8 Musholla, merupakan bangunan yang digunakan sebagai tempat ibadah muslim. Musholla berjumlah satu unit dengan kapasitas 60 orang. 9 Saung lisung, merupakan bangunan yang digunakan untuk kegiatan menumbuk padi. Saung lisung berjumlah satu unit. 10 Leuit, merupakan bengunan yang digunakan sebagai tempat menyimpan padi yang telah dipanen. Leuit berjumlah delapan unit. 11 Saung talu, merupakan aula kecil yang digunakan sebagai tempat pertunjukkan kesenian sunda. Saung talu berjumlah satu unit dengan kapasitas 50 orang. Selain bangunan, Kampung Budaya Sindangbarang juga memiliki beberapa fasilitas yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang lain. Fasilitas tersebut adalah : 1 Sawah, merupakan lahan yang digunakan wisatawan untuk belajar menanam padi. 2 Kolam menangkap ikan, merupakan lahan yang digunakan wisatawan untuk belajar menangkap ikan. 3 Tempat penyimpanan alat masak tradisonal, merupakan tempat yang digunakan wisatawan untuk mengenal dan mempelajari penggunaan alat masak tradisional sunda. 4 Alun-alun, merupakan lapangan besar yang digunakan sebagai tempat berkumpulnya wisatawan dengan jumlah besar dan lahan bermain. 5 Free Wi-fi, Kampung Budaya Sindangbarang memiliki koneksi internet yang terhubung dengan wi-fi. Wisatawan dapat menikmati internet gratis di dalam area Kampung Budaya Sindangbarang. Kampung Budaya Sindangbarang menawarkan berbagai kegiatan yang dapat dinikmati oleh wisatawan. Kegiatan-kegiatan tersebut adalah : 1 Belajar menanam padi. Wisatawan dapat menikmati sarana edukasi pertanian dengan belajar menanam padi yang dipandu oleh tenaga kerja Kampung Budaya Sindangbarang. Bibit padi yang digunakan diperoleh dari petani sekitar. Cara tanam padi yang digunakan biasanya disebut dengan nandur yaitu menanam padi dengan tangan dan dilakukan sambil melangkah ke 52 belakang. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh rombongan wisatawan dari kalangan pelajar dan anak-anak. 2 Belajar menangkap ikan. Wisatawan dapat menikmati sarana edukasi pertanian dengan belajar menangkap ikan yang dipandu oleh tenaga kerja Kampung Budaya Sindangbarang. Jenis ikan yang digunakan adalah ikan mas yang diperoleh dari petani ikan sekitar. Ikan mas disebar ke dalam kolam ikan dan wisatawan belajar menangkap ikan dengan tangan. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh rombongan wisatawan dari kalangan pelajar dan anak-anak. 3 Belajar menumbuk padi. Wisatawan dapat menikmati sarana edukasi pertanian dengan belajar menumbuk padi yang dipandu oleh tenaga kerja Kampung Budaya Sindangbarang. Padi yang digunakan diperoleh dari petani sekitar yang kemudian disimpan di leuit. Kegiatan yang dilakukan di Saung Lisung ini dilakukan dengan cara menumbuk padi hasil panen agar beras yang masih menempel di padi terlepas. Kegiatan ini biasanya dilakukan oleh rombongan wisatawan kalangan pelajar dan anak-anak. 4 Belajar kesenian tradisional sunda. Wisatawan dapat mempelajari kesenian tradisional Sunda seperti tari tradisional sunda dan memainkan alat musik tradisional Sunda. Kegiatan belajar tari tradisional dilakukan di Bale Pangriungan, sedangkan kegiatan belajar memainkan alat musik tradisional dilakukan di Saung Talu. Kegiatan ini dipandu oleh tenaga kerja Kampung Budaya Sindangbarang. 5 Pertunjukan kesenian tradisional sunda. Wisatawan dapat menikmati pertunjukan kesenian tradisional sunda seperti drama tradisional dan pertunjukan musik tradisional. Kegiatan ini dilakukan di Saung talu. 6 Pengenalan alat masak tradisional. Wisatawan dapat mengenal alat masak tradisional sunda yang dipandu oleh tenaga kerja Kampung Budaya Sindangbarang. Biasanya, pengenalan alat masak tradisional ini dipandu langsung oleh wakil ketua karena pengetahuannya terhadap budaya sunda setempat. Alat masak yang dikenalkan adalah hawu yang menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakarnya. 7 Penuturan sejarah Kampung Budaya Sindangbarang. Wisatawan dapat mengetahui sejarah Kampung Budaya Sindangbarang dan adat kebudayaan 53 sunda setempat. Kegiatan ini dipandu langsung oleh wakil ketua karena pengetahuannya terhadap budaya Sunda setempat. Kegiatan ini biasanya dilakukan di Bale Pangriungan dan menjadi acara pembuka bagi wisatawan yang datang. 8 Mandi di sungai. Wisatawan dapat menikmati kegiatan mandi di sungai seperti kebanyakan masyarakat pedesaan. Sungai yang digunakan adalah sungai Ciapus yang terletak tidak jauh dari area Kampung Budaya Sindangbarang. Tenaga kerja Kampung Budaya Sindangbarang membimbing wisatawan dalam melakukan tracking dari Kampung Budaya melewati hamparan sawah dan perumahan penduduk desa sekitar sampai ke sungai Ciapus untuk melakukan kegiatan mandi di sungai.. 9 Pengenalan dan pendampingan ke situs sejarah. Di sekitar Kampung Budaya Sindangbarang tersebar berbagai situs sejarah. Situs sejarah tersebut berasal dari peninggalan kerajaan sunda Padjajaran berupa menhir, dolmen, punden berundak, ataupun lokasi bersejarah. Wisatawan dapat didampingi untuk menuju lokasi dan melihat secara langsung situs-situs sejarah tersebut.

5.2.4. Paket Wisata