82 Klasifikasi tenaga kerja dilakukan berdasarkan keahlian merupakan metode yang
tepat dalam menjalankan kegiatan operasional usaha. Berdasarkan hasil analisis manajemen, maka dapat disimpulkan bahwa usaha agrowisata Kampung Budaya
Sindangbarang layak untuk dijalankan. Meskipun sistem manajemen yang digunakan Kampung Budaya
Sindangbarang layak dan mampu mengoperasikan setiap kegiatan dengan baik, namun terdapat beberapa kekurangan. Sistem pelatihan dan pengembangan
sumberdaya manusia tidak ada dalam sistem manajemen yang digunakan. Dalam jangka pendek, sumberdaya manusia yang ada mampu mengoperasikan setiap
kegiatan dengan baik, namun dalam jangka panjang atau apabila terjadi pengembangan usaha secara massive, mutlak diperlukan suatu sistem pelatihan
dan pengembangan sumberdaya manusia dengan tujuan meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang ada.
6.1.4. Aspek Hukum
Aspek hukum digunakan untuk mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan legalitas perusahaan. Hal yang akan dianalisis di dalam aspek hukum adalah
bentuk badan usaha dan izin usaha.
6.1.4.1. Bentuk dan Izin Badan Usaha
Bentuk badan usaha yang digunakan oleh Kampung Budaya Sindangbarang adalah badan usaha perseorangan. Sesuai dengan ciri-ciri badan
usaha perseorangan, modal usaha yang digunakan berasal dari satu orang yaitu pemilik perusahaan. Modal yang digunakan untuk membangun usaha adalah
modal sendiri dengan tambahan grants dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor. Grants tersebut merupakan bentuk
dukungan pemerintah
terhadap usaha
agrowisata Kampung
Budaya Sindangbarang. Pada usaha perseorangan, keuntungan dan kerugian perusahaan
menjadi tanggungan oleh pemilik sepenuhnya. Kampung Budaya Sindangbarang memiliki surat kepemilikan tanah dan
izin mendirikan bangunan serta keberadaannya sudah terdaftar sebagai objek wisata di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor. Namun, bentuk
badan usaha perseorangan Kampung Budaya Sindangbarang tidak memiliki surat
83 ataupun izin tertulis berbentuk sertifikat usaha sehingga dalam menjalankan
usahanya, Kampung Budaya Sindangbarang tidak dikenai pajak penghasilan badan usaha tetap. Kampung Budaya Sindangbarang hanya dikenai pajak daerah
nomor NPWPD2000374034411 dengan jumlah sebesar Rp 100.000 per bulan.
Kampung Budaya Sindangbarang memiliki rencana untuk mengubah bentuk badan usaha yang sekarang digunakan menjadi persekutuan komanditer
CV. Kampung Budaya Sindangbarang menilai ada beberapa keuntungan yang akan didapatkan dalam perubahan bentuk badan usaha selain mendapatkan
keabsahan secara hukum. Pemilik perusahaan dapat dibagi menjadi dua yaitu sekutu aktif dan sekutu pasif. Melihat kenyataan yang ada sekarang, pemilik
perusahaan sangat jarang terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan, sehingga perusahaan menilai akan lebih baik jika pemilik yang ada sekarang ini
menjadi sekutu pasif sementara sekutu aktif yang nantinya akan memimpin kegiatan operasional perusahaan.
Manajemen Kampung Budaya Sindangbarang berpendapat bahwa dengan tidak adanya izin usaha tertulis, kegiatan promosi perusahaan juga dapat
terhambat. Biasanya, suatu objek wisata yang terdaftar dan mempunyai sertifikat usaha akan dipromosikan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten
Bogor. Oleh karena itu, perubahan bentuk badan usaha Kampung Budaya Sindangbarang dinilai perlu oleh perusahaan agar kegiatan promosi dapat
dimaksimalkan.
6.1.4.2. Hasil Analisis Aspek Hukum