Analisis Kelayakan Finansial Analisis Aspek Finansial Skenario II

101 beroperasi apabila ada kunjungan wisatawan ke Kampung Budaya Sindangbarang, sehingga perhitungan gaji tenaga kerja toko cinderamata per tahun adalah gaji per hari dikalikan dengan jumlah kunjungan wisatawan per tahun. Proyeksi jumlah kunjungan tahun keempat sampai dengan tahun ke-15 adalah 118 kunjungan, sehingga didapatkan gaji per tahun tenaga kerja toko cinderamata adalah Rp 3.540.000,-. Keseluruhan tambahan arus pengeluaran analisis finansial skenario II dapat dilihat pada Tabel 30. Tabel 30. Tambahan Arus Pengeluaran Outflow Analisis Finansial Skenario II Tambahan Biaya Pada Skenario II Tahun 4 5-10 Biaya Investasi Bangunan Rp 1.000.000 Biaya Operasional Gaji Tenaga Kerja Rp 3.540.000 Biaya Modal Rp 85.620.000 Biaya Angkut Rp 1.200.000 Biaya Administrasi dan Pencatatan Rp 240.000 Rata-rata, dengan jumlah yang konstan. Sumber : Data Primer 2010

6.2.2.3. Analisis Kelayakan Finansial

Analisis kelayakan finansial skenario II usaha Kampung Budaya Sindangbarang dapat dilihat berdasarkan proyeksi laba rugi usaha. Proyeksi laba rugi usaha dapat dilihat pada Lampiran 10. Berdasarkan proyeksi laba-rugi usaha, dengan dioperasikannya toko cinderamata, maka keseluruhan usaha mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp 642.863.409,09. Jumlah ini lebih besar Rp 63.310.909,09 dibandingkan dengan skenario I tanpa membangun toko cinderamata. Rekapitulasi proyeksi laba-rugi dalam skenario II dapat dilihat pada Tabel 31. Tabel 31. Rekapitulasi Proyeksi Laba-Rugi Usaha Skenario II Tahun Laba Bersih Usaha Rp 1 -97.678.333,33 2 57.666.666,67 3 54.576.666,67 4 80.712.500,00 5-10 91.264.318,18 Total 642.863.409,09 Rata-rata, dengan jumlah yang konstan. Sumber : Data Primer 2010 102 Analisis kelayakan finansial skenario II juga menggunakan kriteria nilai NPV, Net BC, IRR, dan Payback Period sebagai penentu kelayakan finansialnya. Arus kas cash flow sebagai dasar perhitungan nilai kriteria kelayakan usaha dapat dilihat pada Lampiran 11, sedangkan hasil kelayakan finansial skenario II dapat dilihat pada Tabel 32. Tabel 32. Hasil Analisis Kelayakan Finansial Skenario II No. Kriteria Kelayakan Finansial Nilai 1 Net Present Value Rp 639.704.205,85 2 Net Benefit Cost Ratio 1,64 3 Investment Rate of Return 15,76 4 Payback Period 9,06 tahun Sumber : Data Primer 2010 Hasil analisis kelayakan finansial skenario II menunjukkan nilai NPV sebesar Rp 639.704.205,85 artinya, usaha Kampung Budaya Sindangbarang mampu menghasilkan nilai manfaat bersih sebesar Rp 639.704.205,85 dengan melakukan pengembangan usaha yaitu membangun toko cinderamata. Nilai NPV yang bernilai lebih dari nol menunjukkan bahwa skenario II layak untuk dijalankan. Komponen penilaian kelayakan finansial selanjutnya adalah Net BC. Nilai Net BC yang dihasilkan sebesar 1,64 yang artinya setiap Rp 1,- yang dikeluarkan untuk usaha, maka akan menghasilkan manfaat sebesar Rp 1,64. Nilai Net BC yang lebih besar dari satu menunjukkan bahwa usaha tersebut layak untuk dijalankan sehingga rencana Kampung Budaya Sindangbarang membangun toko cinderamata adalah tepat. Kriteria kelayakan finansial yang ketiga adalah IRR. Nilai IRR sebesar 15,76 persen menunjukkan bahwa tingkat pengembalian internal investasi yang ditanamkan usaha Kampung Budaya Sindangbarang adalah 15,76 persen. Jumlah ini lebih besar dibandingkan dengan tingkat discount rate yang digunakan 6,50 persen. Sesuai dengan kriteria kelayakan IRR, nilai kelayakan IRR yang lebih besar dari tingkat discount rate yang digunakan menunjukkan bahwa usaha skenario II yang direncanakan Kampung Budaya Sindangbarang layak untuk dijalankan. 103 Kriteria kelayakan finansial yang terakhir adalah PP. Nilai PP sebesar 9,06 tahun menunjukkan bahwa modal usaha Kampung Budaya Sindangbarang akan kembali dalam waktu sembilan tahun 22 hari. Waktu ini lebih cepat daripada umur usaha yang diproyeksikan 10 tahun, sehingga rencana mengembangkan usaha dengan membangun toko cinderamata layak untuk dijalankan.

6.2.2.4. Analisis Sensitivitas