Fasilitas, Skala, dan Operasional Usaha

71 8 Rencana untuk pengembangan usaha Kampung Budaya Sindangbarang berencana untuk melakukan pengembangan usaha dengan membangun toko cinderamata. Toko cinderamata ini direncanakan akan menjual berbagai macam produk kerajinan tangan. Pasokan produk kerajinan tangan ini sebagian diperoleh dari usaha kerajinan masyarakat sekitar yang sebagian besar berprofesi sebagai pengrajin. Hal ini memudahkan Kampung Budaya Sindangbarang dalam merealisasikan rencana pengembangan usahanya.

6.1.2.2. Fasilitas, Skala, dan Operasional Usaha

Kampung Budaya Sindangbarang memiliki berbagai fasilitas yang dapat dibagi menjadi bangunan dan fasilitas lainnya. Untuk bangunan, Kampung Budaya Sindangbarang memiliki 28 bangunan bernuansa tradisional sunda. Bangunan tersebut adalah sebagai berikut : 1 Rumah pangiwa, merupakan rumah dengan arsitektur tradisional sunda yang memiliki dua kamar tidur dengan kapasitas delapan orang. Rumah pangiwa berjumlah tiga unit dan digunakan untuk tempat tinggal wisatawan yang menginap di Kampung Budaya Sindangbarang. Rumah pangiwa berbentuk persegi panjang dengan ukuran 8 x 10 meter. 2 Rumah panengen, merupakan rumah dengan arsitektur tradisional sunda yang memiliki dua kamar tidur dengan kapasitas delapan orang. Rumah panengen berjumlah empat unit dan digunakan untuk tempat tinggal wisatawan yang menginap di Kampung Budaya Sindangbarang. Rumah panengen berbentuk persegi panjang dengan ukuran 8 x 10 meter. 3 Rumah pasangrahan, merupakan rumah dengan arsitektur tradisional sunda yang memiliki empat kamar tidur dan satu kamar mandi dengan kapasitas 15 orang. Rumah pasangrahan berjumlah satu unit dan digunakan untuk tempat tinggal wisatawan yang menginap di Kampung Budaya Sindangbarang. Rumah pasangrahan berbentuk persegi panjang dengan ukuran 10 x 12 meter. 4 Rumah girang serat, merupakan rumah dengan arsitektur tradisional sunda yang memiliki dua kamar tidur dan satu kamar mandi dengan kapasitas delapan orang. Rumah girang serat berjumlah satu unit dan digunakan untuk kegiatan administrasi usaha. Rumah Girang Serat juga dapat berfungsi 72 sebagai tempat tinggal wisatawan yang menginap di Kampung Budaya Sindangbarang apabila rumah yang lainnya sedang digunakan. Rumah girang serat berbentuk persegi panjang dengan ukuran 8 x 12 meter. 5 Rumah besar, merupakan rumah dengan arsitektur tradisional sunda yang memiliki tiga kamar tidur dengan kapasitas delapan orang. Rumah Besar berjumlah satu unit dan digunakan untuk tempat tinggal ketua pemilik usaha Kampung Budaya Sindangbarang. Rumah besar juga dapat berfungsi sebagai tempat tinggal wisatawan yang menginap di Kampung Budaya Sindangbarang apabila rumah yang lain sedang digunakan. Rumah besar berbentuk persegi panjang dengan ukuran 10 x 15 meter. 6 Toilet, merupakan toilet dengan arsitektur tradisional sunda. Toilet berjumlah enam unit. Toilet berbentuk persegi dengan ukuran 1 x 1 meter. 7 Bale pangriungan, merupakan aula besar dengan arsitektur tradisional sunda. Bale pangriungan berjumlah satu unit dengan kapasitas 150 orang. Bale pangriungan digunakan sebagai tempat berkumpulnya wisatawan yang berjumlah besar. Wisatawan dapat melakukan kegiatan yang membutuhkan tempat luas seperti rapat, mendengarkan penuturan cerita sejarah sunda, ataupun berlatih tari tradisional sunda. Bale pangriungan berbentuk persegi panjang dengan ukuran 15 x 17 meter. 8 Musholla, merupakan bangunan yang digunakan sebagai tempat ibadah umat muslim. Musholla berjumlah satu unit dengan kapasitas 60 orang. Musholla berbentuk persegi panjang dengan ukuran 8 x 10 meter. 9 Saung Lisung, merupakan bangunan yang digunakan untuk kegiatan menumbuk padi. Saung Lisung berjumlah satu unit dengan ukuran 1 x 2 meter. 10 Leuit, merupakan bengunan yang digunakan sebagai tempat menyimpan padi yang telah dipanen. Leuit berjumlah delapan unit. Leuit berbentuk persegi panjang dengan ukuran 1 x 4 meter. 11 Saung talu, merupakan aula kecil yang digunakan sebagai tempat pertunjukkan kesenian sunda. Saung talu berjumlah satu unit dengan kapasitas 50 orang. Saung talu berbentuk persegi panjang dengan ukuran 8 x 10 meter. 73 12 Toko cinderamata, merupakan bangunan untuk menjual produk cinderamata. Bangunan toko cinderamata menyerupai saung terbuka dengan ukuran 2 x 3 meter. Kampung Budaya Sindangbarang juga memiliki beberapa fasilitas yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang lain. Fasilitas tersebut adalah : 1 Sawah, merupakan lahan seluas 150m 2 yang digunakan wisatawan untuk belajar menanam padi. 2 Kolam menangkap ikan, merupakan lahan seluas 150m 2 yang digunakan wisatawan untuk belajar menangkap ikan. 3 Tempat penyimpanan alat masak tradisional, merupakan tempat yang digunakan wisatawan untuk mengenal dan mempelajari penggunaan alat masak tradisional Sunda. Tempat penyimpanan alat masak tradisional terletak di sebelah rumah besar dengan ukuran 2 x 5 meter. Alat masak yang diperkenalkan kepada wisatawan adalah hawu yang berjumlah tiga unit. 4 Alun-alun, merupakan lapangan besar yang digunakan sebagai tempat berkumpulnya wisatawan dengan jumlah besar dan lahan bermain. Wisatawan yang merupakan pelajar dan anak-anak dapat bermain permainan tradisional Sunda seperti enggrang dan bakiak di alun-alun. Alun-alun berbentuk persegi dengan ukuran 20 x 20 meter. 5 Menara pemancar Wi-fi, merupakan alat untuk memancarkan sinyal wi-fi dengan koneksi internet. Wisatawan dapat mengakses internet secara gratis di Kampung Budaya Sindangbarang. 6 Genset, merupakan alat penghasil listrik dengan bahan bakar solar. Untuk menjaga kenyamanan wisatawan saat listrik padam, Kampung Budaya Sindang Barang memiliki genset. 7 Alat permainan tradisional. Kampung Budaya Sindangbarang memiliki alat permainan tradisional berupa enggrang dan bakiak yang digunakan wisatawan untuk bermain. Enggrang berjumlah lima unit dan bakiak berjumlah lima unit. Berdasarkan bangunan dan fasilitas yang dimiliki oleh Kampung Budaya Sindangbarang, skala usaha selanjutnya dapat ditentukan. Untuk wisatawan yang menginap, maksimal wisatawan adalah sebanyak 87 orang per hari, dengan 74 alokasi 24 orang menginap di empat unit Rumah Pangiwa, 32 orang menginap di tiga unit Rumah Panengen, 15 orang menginap di satu unit Rumah Pasangrahan, 8 orang menginap di satu unit rumah Girang Serat, dan 8 orang menginap di satu unit Rumah Besar. Sedangkan untuk wisatawan yang hanya menikmati kegiatan tanpa menginap, jumlah maksimal wisatawan adalah 150 orang per hari. Layout Kampung Budaya Sindangbarang dapat dilihat pada Lampiran 1. Kampung Budaya Sindangbarang mengemas produk jasanya dengan alur kegiatan yang dirancang. Perancangan alur kegiatan ini dilakukan dengan tujuan agar wisatawan dapat menikmati kegiatan dengan lengkap dan menyeluruh serta dapat memahami makna setiap kegiatan yang ditawarkan. Alur operasional kegiatan dapat dilihat pada Gambar 9. Gambar 9. Alur Operasional Kegiatan Usaha Sumber : Data Primer 2010 Penyambutan Pengunjung Penuturan Sejarah Kampung Budaya dan Penjelasan Bangunan Belajar Menanam Padi Belajar Menumbuk Padi Pengenalan Alat Masak Tradisional Belajar Menangkap Ikan Pengenalan Situs Sejarah Mandi di Sungai Pengenalan dan Pertunjukan Kesenian Sunda Reservasi Kunjungan Sehari Menginap Kegiatan Hari Pertama Penuturan Sejarah Kampung Budaya dan Penjelasan Bangunan Pengenalan dan Pertunjukan Kesenian Sunda Belajar Menanam Padi Kegiatan Hari Kedua Pengenalan Alat Masak Tradisional Belajar Menangkap Ikan Pengenalan Situs Sejarah Mandi di Sungai Belajar Menumbuk Padi 75 Wisatawan yang ingin mengadakan kunjungan ke Kampung Budaya Sindangbarang melakukan kegiatan reservasi terlebih dahulu lewat telepon, datang langsung, atau website. Setelah menentukan hari kunjungan, wisatawan dapat berkunjung ke Kampung Budaya Sindangbarang. Wisatawan yang datang akan disambut oleh tenaga kerja Kampung Budaya Sindangbarang di alun-alun. Kegiatan dipandu oleh wakil ketua Kampung Budaya Sindangbarang. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan penuturan sejarah Kampung Budaya Sindangbarang dan penjelasan bangunan yang ada di Kampung Budaya Sindangbarang. Setelah kegiatan ini selesai, wisatawan akan dibagi dalam beberapa kelompok berdasarkan jumlah wisatawan. Hal ini dilakukan agar menghemat waktu kunjungan. Setiap kelompok akan didampingi oleh satu orang tenaga kerja Kampung Budaya Sindangbarang. Setelah dibagi kelompok, masing-masing kelompok akan melakukan kegiatan terpisah yaitu belajar menanam padi, belajar menumbuk padi, belajar menangkap ikan, dan pengenalan alat masak tradisional. Kegiatan dilanjutkan dengan menikmati fasilitas edukasi pertanian yaitu belajar menanam padi. Kegiatan ini akan dipandu oleh satu orang tenaga kerja Kampung Budaya Sindangbarang. Untuk keperluan belajar menanam padi, bibit padi disiapkan sebanyak 2-3 kilogram. Bibit padi didapatkan dari petani sekitar dengan harga Rp 3.000 – 4.000 per kilogram. Bibit yang sudah digunakan kemudian disimpan kembali untuk persiapan kunjungan berikutnya. Setelah belajar menanam padi, kegiatan selanjutnya adalah belajar menumbuk padi. Padi yang digunakan didapatkan dari petani sekitar dengan harga Rp 1.500 – 2.000 per kilogram. Jumlah padi yang dibutuhkan adalah 1-2 kilogram padi. Kegiatan belajar menumbuk padi didampingi oleh satu orang tenaga kerja Kampung Budaya Sindangbarang. Kegiatan selanjutnya adalah pengenalan alat masak tradisional. Kegiatan ini dipandu oleh wakil ketua Kampung Budaya Sindangbarang. Alat masak yang dikenalkan adalah hawu yaitu alat masak dengan bahan bakar kayu bakar. Setelah itu, kegiatan selanjutnya adalah belajar menangkap ikan. Jenis ikan yang digunakan adalah ikan mas yang diperoleh dari pasar atau petani ikan sekitar. Ikan yang digunakan sebanyak 5-12 kilogram, tergantung jumlah wisatawan yang 76 datang, dengan harga Rp 20.000 per kilogram. Kegiatan ini dipandu oleh satu orang tenaga kerja Kampung Budaya Sindangbarang. Kelompok wisatawan kemudian disatukan kembali dan dikumpulkan di alun-alun untuk persiapan kegiatan pengenalan situs sejarah, setelah mengikuti kegiatan belajar menangkap ikan. Wisatawan akan diberi pengarahan terlebih dahulu sebelum melakukan perjalan ke situs sejarah. Kegaiatan pengenalan situs sejarah dipandu oleh 4-5 orang tenaga kerja Kampung Budaya Sindangbarang. Lokasi situs sejarah terdekat adalah sekitar satu jam perjalanan. Di lokasi situs sejarah, tenaga kerja Kampung Budaya Sindangbarang akan menjelaskan sejarah situs sejarah tersebut. Setelah melihat situs sejarah, sebelum kembali ke lokasi Kampung Budaya Sindangbarang wisatawan akan dipandu menuju Sungai Ciapus untuk melakukan kegiatan mandi di kali. Setelah mandi di kali, wisatawan kemudian kembali ke Kampung Budaya Sindangbarang. Wisatawan akan diberi kesempatan untuk mengganti pakaian yang basah setelah melakukan kegiatan mandi di kali. Setelah mengganti pakaian, wisatawan kemudian berkumpul di saung talu untuk belajar kesenian tradisional sunda dan menikmati pertunjukan kesenian Sunda. Pertunjukan kesenian sunda ini dipentaskan oleh 5-6 orang tenaga kerja Kampung Budaya Sindangbarang. Pertunjukan kesenian ini terdiri dari drama cerita tradisional sunda dan tari jaipong. Rangkaian kegiatan kemudian diakhiri dengan pengucapan terima kasih kepada wisatawan yang sudah berkunjung ke Kampung Budaya Sindangbarang. Rangkaian kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan yang dapat dinikmati wisatawan melakukan kunjungan sehari. Untuk wisatawan yang menginap, kegiatan dibagi menjadi dua hari. Hari pertama, wisatawan akan menikmati kegiatan penuturan sejarah dan bangunan Kampung Budaya Sindangbarang, belajar kesenian tradisional Sunda, dan pertunjukan kesenian Sunda. Hari kedua, wisatawan akan menikmati kegiatan belajar menanam padi, menumbuk padi, menangkap ikan, pengenalan alat masak tradisional, pengenalan situs sejarah, dan mandi di sungai.

6.1.2.3. Penggunaan Teknologi