Arus Penerimaan Inflow Analisis Aspek Finansial Skenario I

87

6.2.1.1. Arus Penerimaan Inflow

Arus penerimaan dalam analisis aspek finansial skenario I dibagi menjadi empat bagian yaitu pendapatan kunjungan wisatawan, pendapatan konsumsi wisatawan, dana sumbangan, dan nilai sisa. Pendapatan kunjungan wisatawan adalah pendapatan yang diperoleh dari kunjungan wisatawan. Perhitungan pendapatan kunjungan wisatawan tahun pertama hingga tahun ketiga usaha merupakan pendapatan yang diperoleh berdasarkan data jumlah kunjungan wisatawan di tahun 2007-2009 dikalikan dengan harga paket wisatanya. Perhitungan pendapatan kunjungan wisatawan pada tahun keempat menggunakan data jumlah kunjungan wisatawan bulan Januari-Juli 2010. Sedangkan untuk bulan Agustus-Desember menggunakan proyeksi berdasarkan tingkat kunjungan yang diharapkan oleh manajemen Kampung Budaya Sindangbarang. Pendapatan kunjungan wisatawan tahun kelima hingga ke-10 diasumsikan sama dengan tahun keempat. Perhitungan pendapatan untuk paket Saweungi di Kampung Budaya dan paket tentatif diperoleh dari jumlah wisatawan yang mengambil paket tersebut dikalikan dengan harga paket. Sedangkan perhitungan untuk paket Mulih ka Lembur diperoleh dari jumlah rombongan wisatawan yang mengambil paket tersebut dikalikan dengan harga paket. Perhitungan pendapatan kunjungan wisatawan dapat dilihat pada Lampiran 2, sedangkan jumlah pendapatan kunjungan wisatawan dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Pendapatan Kunjungan Wisatawan Kampung Budaya Sindangbarang Tahun Jumlah Wisatawan orang Pendapatan Kunjungan Wisatawan rupiah 1 506 32.300.000,00 2 5.481 331.780.000,00 3 5.279 313.605.000,00 4-10 6.066 376.160.000,00 Rata-rata, dengan jumlah yang konstan. Sumber : Data Primer 2010 Komponen arus penerimaan selanjutnya adalah pendapatan konsumsi wisatawan. Pendapatan konsumsi wisatawan adalah pendapatan yang diterima dari hasil penjualan paket makanan tradisional sunda kepada wisatawan yang 88 berkunjung. Perhitungan pendapatan konsumsi wisatawan adalah jumlah wisatawan yang berkunjung dikalikan dengan harga paket makanan. Berdasarkan hasil wawancara dengan manajemen Kampung Budaya Sindangbarang, mayoritas rombongan wisatawan memesan paket makanan sesuai dengan jumlah anggota yang dibawanya saat melakukan reservasi, sehingga asumsi dasar yang digunakan adalah setiap wisatawan membeli satu paket makanan. Pendapatan konsumsi wisatawan dapat dilihat pada Tabel 13. Tabel 13. Pendapatan Konsumsi Wisatawan Kampung Budaya Sindangbarang Tahun Jumlah Wisatawan orang Harga Paket Makanan rupiah Pendapatan Konsumsi Wisatawan rupiah 1 506 20.000,00 10.120.000,00 2 5.481 20.000,00 109.620.000,00 3 5.279 20.000,00 105.580.000,00 4-10 6.066 20.000,00 121.320.000,00 Rata-rata, dengan jumlah yang konstan. Sumber : Data Primer 2010 Komponen arus penerimaan yang ketiga adalah dana sumbangan. Dana sumbangan adalah sejumlah dana yang diperoleh dari pihak luar secara hibah dan tidak ada kewajiban untuk mengembalikannya. Dana sumbangan yang diperoleh Kampung Budaya Sindangbarang berasal dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor pada saat pendirian usaha di tahun pertama. Rincian dana sumbangan Kampung Budaya Sindangbarang dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Dana Sumbangan Usaha Kampung Budaya Sindangbarang No. Komponen Dana Sumbangan Jumlah rupiah 1 Sumbangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat 750.000.000,00 2 Sumbangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor 75.000.000,00 Total 825.000.000,00 Sumber : Data Primer 2010 Komponen arus penerimaan yang terakhir adalah nilai sisa. Nilai sisa adalah penerimaan yang diperoleh dari komponen investasi yang belum habis umur ekonomisnya di tahun berakhirnya suatu usaha. Seluruh penyusutan komponen investasi menggunakan metode garis lurus, kecuali lahan yang diasumsikan nilai pada awal tahun sama dengan nilai di tahun berakhirnya usaha. 89 Nilai sisa investasi dalam usaha Kampung Budaya Sindangbarang dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Nilai Sisa Investasi Usaha Kampung Budaya Sindangbarang No Uraian Nilai Awal Rp Umur Ekonomis tahun Penyusutan per tahun Rp Nilai Sisa Rp 1 Lahan 860.000.000 860.000.000 2 Bangunan 637.000.000 10 42.466,666.67 3 Sawah 300.000 10 20.000 4 Kolam Ikan 300.000 10 20.000 5 Alat Kesenian 15.000.000 10 1.500.000 6 Plang Penunjuk Jalan 1.000.000 5 200.000 7 Pompa Air 2.000.000 5 400.000 8 Peralatan Pertanian 155.000 1 155.000 9 Peralatan Kebersihan 100.000 1 100.000 10 Genset 12.000.000 5 2.400.000 11 Kincir Angin 100.000 1 100.000 12 Mesin Pemotong Rumput 3.000.000 5 600.000 13 Peralatan Tukang 150.000 1 150.000 14 Menara Wireless 15.000.000 10 1.000.000 15 Motor 11.000.000 5 2.200.000 16 Netbook 5.000.000 3 1.666.666,67 3.333.333.33 17 Televisi 4.800.000 3 1.200.000 3.200.000 18 Perabotan Rumah 12.000.000 5 2.400.000 19 Kasur 11.200.000 3 3.733.333,33 7.466.666,67 20 Sound System 9.000.000 3 3.000.000 6.000.000 21 Pagar Kayu 300.000 1 300.000 22 Tape Player 500.000 3 166.666 333.333,33 23 Baju Adat Tenaga Kerja 2.000.000 1 2.000.000 24 Alat Masak dan Permainan Tradisional 425.000 1 425.000 Total Nilai Sisa 880,333,333.33 Sumber : Data Primer 2010

6.2.1.2. Arus Pengeluaran Outflow