Arus Kas Kasmir dan Jakfar 2003 mendefinisikan arus kas sebagai jumlah uang Net Present Value NPV

37 dasar untuk penyusunan anggaran kas dari suatu usaha. Dari laporan laba rugi dapat dilihat kondisi keuangan perusahaan apakah terdapat keuntungan atau kerugian di dalam suatu periode usaha. Format laporan laba rugi yang digunakan dalam penelitian ini adalah marginal contribution format. Dalam format ini komponen biaya dipisahkan ke dalam biaya variabel dan biaya tetap Jumingan 2006. Penyusunan laporan laba rugi laba rugi dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Perhitungan Laporan Laba Rugi No. Uraian Keterangan 1 Pendapatan A = B + C Pendapatan Usaha B Pendapatan dari Luar Usaha C 2 Biaya Variabel D 3 Kontribusi Marjinal E = A - D 4 Biaya Tetap F 5 Pendapatan Usaha G = E- F 5 Bunga H 6 Laba Bersih Sebelum Pajak I = G – H 7 Pajak J 8 Laba Bersih K = I – J Keterangan : A = total pendapatan yang didapatkan usaha, berasal dari dalam dan luar usaha B = pendapatan yang berasal dari dalam usaha C = pendapatan yang berasal dari luar usaha D = biaya yang secara totalitas berubah-ubah secara proporsional dengan perubahan volume produksi atau penjualan. E = perbedaan antara total penghasilan dengan biaya variabel. Jumlah laba yang disediakan untuk menutupi biaya tetap, bunga, dan pajak. F = biaya yang secara totalitas tidak berubah meskipun ada perubahan volume produksi atau penjualan. G = perolehan sebelum dikurangi bunga dan pajak. H = beban bunga dari dana yang dipinjam I = perolehan setelah dikurangi dengan bunga J = biaya yang dikeluarkan untuk membayar pajak K = perolehan bersih usaha Sumber : Jumingan 2006

4.5.2.2. Arus Kas Kasmir dan Jakfar 2003 mendefinisikan arus kas sebagai jumlah uang

yang masuk dan keluar dalam suatu usaha mulai dari investasi dilakukan sampai 38 dengan berakhirnya investasi tersebut. Dalam arus kas, semua data pendapatan yang akan diperoleh dan biaya yang akan dikeluarkan baik jenis, maupun jumlahnya diestimasi sedemikian rupa. Hal ini ditujukan agar arus kas dapat menggambarkan kondisi pemasukan dan pengeluaran di masa yang akan datang. Penyusunan arus kas dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Penyusunan Arus Kas No. Uraian Keterangan 1 Arus Kas Masuk : A = B + C + D - Penerimaan Usaha B - Penerimaan Lainnya C - Nilai Sisa D 2 Arus Kas Keluar : E = F + G + H + I + J - Biaya Pra Operasi F - Biaya Investasi G - Biaya Operasional H - Tambahan Biaya I - Pajak J 3 Arus Kas Bersih K = A – E Keterangan : A = arus kas masuk B = penerimaan dari kegiatan usaha C = penerimaan yang bukan dari kegiatan usaha D = nilai sisa dari aset investasi E = arus kas keluar F = biaya yang dikeluarkan selama persiapan usaha G = biaya yang digunakan untuk mendapatkan aset investasi H = biaya yang digunakan untuk kegiatan operasional usaha, terdiri dari biaya tetap dan variabel I = tambahan biaya lainnya di luar biaya pra operasi, investasi, dan operasional J = biaya pajak yang dibayarkan usaha K = hasil pengurangan arus kas masuk dengan arus kas keluar Sumber : Kasmir dan Jakfar 2003

4.5.2.3. Net Present Value NPV

Net Present Value NPV suatu proyek atau usaha adalah selisih antara nilai sekarang present value manfaat dengan arus biaya. NPV juga dapat diartikan sebagai nilai sekarang dari arus kas yang ditimbulkan oleh investasi. Dalam menghitung NPV perlu ditentukan tingkat suku bunga yang relevan Kasmir dan Jakfar 2003. Rumus menghitung NPV adalah sebagai berikut : 39 Keterangan : B t = manfaat yang diperoleh tiap tahun C t = biaya yang dikeluarkan tiap tahun n = jumlah tahun i = tingkat bunga diskonto Kriteria investasi berdasarkan NPV yaitu: 1 NPV = 0, artinya proyek tersebut mampu mengembalikan persis sebesar modal sosial opportunities cost faktor produksi normal. Dengan kata lain, proyek tersebut tidak untung dan tidak rugi. 2 NPV 0, artinya suatu proyek sudah dinyatakan menguntungkan dan dapat dilaksanakan. 3 NPV 0, artinya proyek tersebut tidak menghasilkan nilai biaya yang dipergunakan. Dengan kata lain, proyek tersebut merugikan dan sebaiknya tidak dilaksanakan.

4.5.2.4. Net Benefit Cost Ratio Net BC