Laporan Laba Rugi Jumingan 2009 mendefinisikan laporan laba rugi sebagai daftar laba rugi

36 Sedangkan analisis kuantitatif digunakan dalam menganalisis kelayakan usaha Kampung Budaya Sindangbarang dari sisi finansial. Metode yang digunakan dalam analisis kuantitatif adalah kriteria kelayakan investasi dan analisis sensitivitas dengan metode switching value.

4.5.1. Analisis Kelayakan Aspek Non-Finansial

Analisis kelayakan aspek non-finansial akan mengkaji kelayakan usaha dari berbagai aspek yaitu aspek pasar, teknis, manajemen, hukum dan sosial ekonomi lingkungan. Pada aspek pasar, variabel-variabel yang akan dianalisis meliputi potensi pasar, permintaan dan penawaran, penerapan segmenting, targeting, dan positioning, serta bauran pemasaran. Pada aspek teknis, variabel- variabel yang dianalisis meliputi lokasi usaha, fasilitas, skala usaha, layout usaha, alur kegiatan operasional usaha, serta penggunaan teknologi. Pada aspek manajemen, variabel-variabel yang akan dianalisis adalah struktur organisasi, wewenang dan tanggung jawab, perolehan tenaga kerja, serta sistem penggajian tenaga kerja. Dalam aspek hukum, hal yang akan dianalisis adalah bentuk badan usaha dan izin usaha. Sedangkan untuk analisis aspek sosial ekonomi lingkungan digunakan untuk mengkaji dampak yang ditimbulkan usaha Kampung Budaya Sindangbarang terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan.

4.5.2. Analisis Kelayakan Aspek Finansial

Analisis kelayakan aspek finansial Kampung Budaya Sindangbarang menggunakan analisis laporan laba rugi dan arus kas. Dasar penilaian kriteria kelayakan finansial menggunakan metode kriteria kelayakan investasi yaitu Net Present Value NPV, Internal Rate Return IRR, dan Net Benefit Cost Ratio Net BC dan Payback Period PP. Selain itu analisis sensitivitas dengan metode switching value juga digunakan untuk melihat kondisi kelayakan finansial usaha jika terjadi penurunan jumlah pengunjung dan harga paket wisata.

4.5.2.1. Laporan Laba Rugi Jumingan 2009 mendefinisikan laporan laba rugi sebagai daftar laba rugi

yang diproyeksi berdasarkan seluruh perkiraan pengeluaran dan penerimaan dari suatu usaha. Adanya proyeksi laba rugi akan memudahkan dalam menentukan besarnya aliran kas tahunan. Selain itu laporan laba rugi juga dapat dijadikan 37 dasar untuk penyusunan anggaran kas dari suatu usaha. Dari laporan laba rugi dapat dilihat kondisi keuangan perusahaan apakah terdapat keuntungan atau kerugian di dalam suatu periode usaha. Format laporan laba rugi yang digunakan dalam penelitian ini adalah marginal contribution format. Dalam format ini komponen biaya dipisahkan ke dalam biaya variabel dan biaya tetap Jumingan 2006. Penyusunan laporan laba rugi laba rugi dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Perhitungan Laporan Laba Rugi No. Uraian Keterangan 1 Pendapatan A = B + C Pendapatan Usaha B Pendapatan dari Luar Usaha C 2 Biaya Variabel D 3 Kontribusi Marjinal E = A - D 4 Biaya Tetap F 5 Pendapatan Usaha G = E- F 5 Bunga H 6 Laba Bersih Sebelum Pajak I = G – H 7 Pajak J 8 Laba Bersih K = I – J Keterangan : A = total pendapatan yang didapatkan usaha, berasal dari dalam dan luar usaha B = pendapatan yang berasal dari dalam usaha C = pendapatan yang berasal dari luar usaha D = biaya yang secara totalitas berubah-ubah secara proporsional dengan perubahan volume produksi atau penjualan. E = perbedaan antara total penghasilan dengan biaya variabel. Jumlah laba yang disediakan untuk menutupi biaya tetap, bunga, dan pajak. F = biaya yang secara totalitas tidak berubah meskipun ada perubahan volume produksi atau penjualan. G = perolehan sebelum dikurangi bunga dan pajak. H = beban bunga dari dana yang dipinjam I = perolehan setelah dikurangi dengan bunga J = biaya yang dikeluarkan untuk membayar pajak K = perolehan bersih usaha Sumber : Jumingan 2006

4.5.2.2. Arus Kas Kasmir dan Jakfar 2003 mendefinisikan arus kas sebagai jumlah uang