Penggunaan Teknologi Hasil Analisis Aspek Teknis

76 datang, dengan harga Rp 20.000 per kilogram. Kegiatan ini dipandu oleh satu orang tenaga kerja Kampung Budaya Sindangbarang. Kelompok wisatawan kemudian disatukan kembali dan dikumpulkan di alun-alun untuk persiapan kegiatan pengenalan situs sejarah, setelah mengikuti kegiatan belajar menangkap ikan. Wisatawan akan diberi pengarahan terlebih dahulu sebelum melakukan perjalan ke situs sejarah. Kegaiatan pengenalan situs sejarah dipandu oleh 4-5 orang tenaga kerja Kampung Budaya Sindangbarang. Lokasi situs sejarah terdekat adalah sekitar satu jam perjalanan. Di lokasi situs sejarah, tenaga kerja Kampung Budaya Sindangbarang akan menjelaskan sejarah situs sejarah tersebut. Setelah melihat situs sejarah, sebelum kembali ke lokasi Kampung Budaya Sindangbarang wisatawan akan dipandu menuju Sungai Ciapus untuk melakukan kegiatan mandi di kali. Setelah mandi di kali, wisatawan kemudian kembali ke Kampung Budaya Sindangbarang. Wisatawan akan diberi kesempatan untuk mengganti pakaian yang basah setelah melakukan kegiatan mandi di kali. Setelah mengganti pakaian, wisatawan kemudian berkumpul di saung talu untuk belajar kesenian tradisional sunda dan menikmati pertunjukan kesenian Sunda. Pertunjukan kesenian sunda ini dipentaskan oleh 5-6 orang tenaga kerja Kampung Budaya Sindangbarang. Pertunjukan kesenian ini terdiri dari drama cerita tradisional sunda dan tari jaipong. Rangkaian kegiatan kemudian diakhiri dengan pengucapan terima kasih kepada wisatawan yang sudah berkunjung ke Kampung Budaya Sindangbarang. Rangkaian kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan yang dapat dinikmati wisatawan melakukan kunjungan sehari. Untuk wisatawan yang menginap, kegiatan dibagi menjadi dua hari. Hari pertama, wisatawan akan menikmati kegiatan penuturan sejarah dan bangunan Kampung Budaya Sindangbarang, belajar kesenian tradisional Sunda, dan pertunjukan kesenian Sunda. Hari kedua, wisatawan akan menikmati kegiatan belajar menanam padi, menumbuk padi, menangkap ikan, pengenalan alat masak tradisional, pengenalan situs sejarah, dan mandi di sungai.

6.1.2.3. Penggunaan Teknologi

Teknologi yang digunakan di Kampung Budaya Sindangbarang adalah kombinasi teknologi sederhana dan modern. Teknologi yang sederhana dapat 77 dilihat dari bangunan dan kegiatan yang ada di Kampung Budaya Sindangbarang. Semua bangunan bernuansa tradisional sunda. Kegiatan seperti belajar menanam padi, menumbuk padi, menangkap ikan, pengenalan alat masak tradisional dilakukan dengan menggunakan teknologi yang sederhana. Sedangkan kegiatan pengenalan situs sejarah dan mandi di sungai Ciapus tidak menggunakan teknologi karena kegiatan ini merupakan kegiatan pendampingan saja. Kegiatan yang berhubungan dengan kesenian yaitu belajar kesenian dan pertunjukan kesenian sunda menggunakan alat-alat kesenian tradisional yang terdiri dari seperangkat gamelan. Alat tambahan untuk menunjang kegiatan ini adalah satu set sound system yang terdiri dari microphone dan speaker. Sound system ini selain digunakan untuk pertunjukan kesenian Sunda, juga digunakan untuk kegiatan penuturan sejarah dan bangunan Kampung Budaya Sindangbarang. Kampung Budaya Sindangbarang juga menggunakan teknologi modern untuk mendukung kegiatan usahanya. Kampung Budaya Sindangbarang membangun satu unit alat pemancar wi-fi dengan tujuan agar wisatawan dapat mengakses internet secara gratis. Selain itu, Kampung Budaya Sindangbarang memiliki satu unit netbook yang digunakan untuk mendokumentasikan kegiatan operasional dan melakukan controlling terhadap website yang dimiliki. Kampung Budaya Sindangbarang juga memiliki satu unit genset untuk pasokan listrik saat terjadi pemadaman listrik. Hal ini dilakukan agar wisatawan tetap nyaman walaupun terjadi pemadaman listrik oleh PLN.

6.1.2.4. Hasil Analisis Aspek Teknis

Penentuan kelayakan usaha dari aspek teknis dapat dilihat dari indikator kelayakan aspek teknis. Indikator kelayakan aspek teknis adalah lokasi usaha yang mendukung untuk melanjutkan usaha yang sedang dijalankan. Bangunan dan fasilitas Kampung Budaya Sindangbarang dibangun dan ditata sesuai dengan konsep usaha yaitu agrowisata yang memiliki nuansa kebudayaan dan kehidupan masyarakat sunda. Teknologi yang digunakan merupakan teknologi yang tepat guna, yaitu gabungan antara teknologi sederhana dan modern Dalam pengoperasiannya tidak terdapat kesulitan yang berarti sehingga penggunaan teknologi tersebut mampu dimaksimalkan. Dari keseluruhan aspek teknis yang 78 dianalisis, Kampung Budaya Sindangbarang mampu menciptakan produk jasa sesuai dengan target pasar yang diinginkan.

6.1.3. Aspek Manajemen