3. Analisis Sikap Konsumen 3. 2. Komponen Evaluasi ei

75 Tabel 11. Sebaran Responden yang Berniat AkanTidak Akan Mengkonsumsi Kecap Bango Berdasarkan Pendapatan Pendapatan Bango Ya Persentase Tidak Persentase 1.000.000 12 27 1 16 1.000.001 - 2.500.000 15 34 1 17 2.500.001 - 5.000.000 15 34 1 17 5.000.001 - 7.500.000 2 5 3 50 Total 44 100 6 100 Terdapat 6 responden yang berniat tidak akan mengkonsumsi kecap Bango tersebar ke dalam empat kelompok pendapatan Tabel 11, yaitu kurang dari Rp1.000.000, 1.000.001-2.500.000, Rp2.500.001-5.000.000, dan Rp5.00.001- 7.500.000. Pendapatan responden sebesar Rp5.00.001-7.500.000 memperoleh persentase terbesar untuk responden yang beniat tidak akan mengkonsumsi kecap Bango dengan persentase sebesar 50 persen. Pendapatan sebesar Rp1.000.001- 2.500.000 dan Rp2.500.001-5.000.000 memperoleh nilai persentase yang sama yaitu sebesar 17 persen yang merupakan urutan kedua dalam niat responden tidak akan menkonsumsi kecap Bango. Pendapatan sebesar kurang dari Rp1.000.000 memperoleh persentase terkecil sebesar 16 persen. Secara keseluruhan responden yang berniat akan mengkonsumsi kecap Segi Tiga didominasi oleh responden yang memiliki pendapatan keluarga sebesar Rp1.000.001-2.500.000. Responden yang berniat akan mengkonsumsi kecap Maja Menjangan sebagian besar memiliki pendapatan sebesar Rp1.000.001-2.500.000. Responden yang berniat akan mengkonsumsi kecap Bango sebagian besar responden memiliki pendapatan sebesar Rp1.000.001-2.500.000 dan Rp2.500.001-5.000.000.

6. 3. Analisis Sikap Konsumen

Dalam penelitian ini dianalisis sikap konsumen terhadap tiga merek produk kecap, yaitu Segi Tiga, Maja Menjangan, dan Bango yang dilakukan dengan menggunakan alat analisis Model Sikap Multiatribut Fishbein. Responden melakukan penilaian terhadap semua atribut produk tersebut untuk memperoleh 76 nilai evaluasi ei dan nilai kepercayaan bi dari produk kecap. Data yang diperoleh dan dikumpulkan akan menghasilkan nilai evaluasi ei dan nilai kepercayaan bi terhadap atribut produk kecap. Nilai evaluasi dan nilai kepercayaan yang diberi bobot akan memperlihatkan nilai untuk sikap konsumen terhadap masing-masing atribut produk kecap.

6. 3. 2. Komponen Evaluasi ei

Komponen evaluasi ei atau tingkat kepentingan merupakan komponen yang memperlihatkan tingkat kepentingan suatu atribut produk berdasarkan penilaian konsumen. Tabel 12 merupakan tabel tingkat kepentingan atau nilai evaluasi kepentingan dari hasil penilaian responden terhadap produk kecap. Pada Tabel 12 menunjukkan bahwa rata-rata untuk seluruh atribut kecap memperoleh nilai yang positif. Hal tersebut menunjukkan bahwa responden menganggap seluruh atribut produk kecap perlu diperhatikan. Sebagian besar atribut kecap yang dinilai responden memperoleh interpretasi sangat penting dan jika diurutkan berdasarkan perolehan nilai rata-rata tingkat kepentingan dari nilai tertinggi sampai dengan nilai terendah maka akan diperoleh urutan atribut, seperti izin Depkes RI, tanggal kadalaursa, label halal, komposisi bahan, rasa khas, aroma, kemudahan, rasa manis, kekentalan, warna hitam, harga, merek, kemasan, media promosi, dan keberagaman ukuran. Hanya dua atribut yang dinilai penting oleh responden, yaitu atribut frekuensi promosi dan keberagaman kemasan. 77 Tabel 12. Evaluasi Tingkat Kepentingan ei Atribut Produk Kecap n=50 Atribut Rata-rata Interpretasi Rasa khas kecap 2,62 Sangat penting Rasa manis 2,38 Sangat penting Keberagaman kemasan 1,68 Penting Keberagaman ukuran 1,74 Sangat penting Warna hitam 2,04 Sangat penting Harga 2,02 Sangat penting Merek 1,92 Sangat penting Kemasan 1,84 Sangat penting Label halal 2,8 Sangat penting Izin Depkes RI 2,9 Sangat penting Komposisi bahan 2,78 Sangat penting Kemudahan 2,42 Sangat penting Kekentalan 2,36 Sangat penting Tanggal kadaluarsa 2,84 Sangat penting Aroma 2,52 Sangat penting Media promosi 1,84 Sangat penting Frekuensi promosi 1,7 Penting Berdasarkan jenis atributnya, yaitu atribut internal dan eksternal, seluruh atribut internal memperoleh penilaian responden dengan interpretasi sangat penting. Jika diurutkan berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh dari nilai rata- rata tertinggi sampai dengan nilai rata-rata terendah, maka diantaranya rasa khas, aroma, rasa manis, kekentalan, dan warna hitam. Responden beranggapan bahwa semua atribut internal tersebut sangat penting diperhatikan dalam kegiatan pembelian dan pengkonsumsian produk kecap manis. Atribut internal merupakan atribut yang paling penting diperhatikan dalam produk kecap, karena berdasarkan analisis proses pengambilan keputusan pembelian konsumen sebagian besar responden melakukan pembelian dan mengkonsumsi produk kecap merek tertentu karena alasan pertimbangan atribut internal, salah satunya yaitu rasa khas kecap. Tingkat kepentingan untuk jenis atribut eksternal responden memberikan penilaian sangat penting dan penting. Jika diurutkan berdasarkan nilai rata-rata tingkat kepentingan dari nilai tertinggi sampai dengan nilai terendah, maka atribut eksternal produk kecap secara berurutan adalah izin Depkes RI, tanggal 78 kadalaursa, label halal, komposisi bahan, kemudahan, harga, merek, kemasan, media promosi, keberagaman ukuran, frekuensi promosi dan keberagaman kemasan. Atribut yang memperoleh penilaian penting dari responden adalah atribut frekuensi promosi dan keberagaman kemasan

6. 3. 3. Komponen Kepercayaan bi