1. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
19 secara seragam berkualitas tinggi yang memungkinkan para konsumen merasakan
diri responden sebagai alasan keberhasilan. Berdasarkan Engel 1994 dalam penelitian terdahulu Diah 2009 atribut
produk terdiri dari tiga tipe, yaitu 1 ciri-ciri atau rupa features, dapat berupa ukuran, tampilan, harga, servis atau jasa, komposisi, nilai estetika, warna dan lain-
lain, 2 manfaat benefit, dapat berupa kegunaan atau kesenangan yang berhubungan dengan panca indera, dapat juga manfaat yang tak terwujud seperti
kesehatan dan penghematan waktu, 3 fungsi fungtion, atribut ini jarang digunakan dan lebih sering diperlakukan sebagai ciri-ciri atau manfaat.
Penelitian terdahulu Diah 2009 untuk menganalisis sikap konsumen terhadap minuman susu fermentasi membagi jenis atribut ke dalam dua faktor
atribut, yaitu faktor fisik produk dan faktor bauran pemasaran. Atribut faktor fisik yang digunakan dalam penelitiannya diantaranya rasa, warna, kekentalan
minuman, ukuran sajivolume, komposisi, desain kemasan, efek samping, pilihan rasa, kondisi tubuh pasca konsumsi, kejelasan tanggal kadaluarsa, kejelasan izin
Depkes, dan kebersihan produk. Atribut yang menjadi faktor bauran pemasaran diantaranya harga, merek, ketersediaan, iklan, dan promosi.
3. 1. 3. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Dalam proses pengambilan keputusan pembelian konsumen terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh konsumen ketika konsumen tersebut
akan melakukan pembelian terhadap suatu produk. Semua tahapan akan dilakukan oleh konsumen ketika konsumen menghadapi situasi membeli yang kompleks dan
baru. Terdapat lima tahapan, yaitu mengenali kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Tahapan-
tahapan tersebut disajikan dalam Gambar 2.
Gambar 2 . Alur Proses Keputusan Pembeli
Sumber: Kotler dan Amstrong 2006
Semua tahapan tersebut tidak mutlak harus dilakukan oleh konsumen yang menghadapi situasi kegiatan rutin. Konsumen dalam situasi seperti itu dapat
Pengenalan kebutuhan
Pencarian informasi
Keputusan pembelian
Perilaku Pascapembelian
Evaluasi alternatif
20 melewati beberapa tahapan yang tidak perlu dilakukan. Hal ini tergantung faktor-
faktor yang mempengaruhi perilaku responden, seperti faktor perbedaan individu, pengaruh lingkungan, proses psikologis, dan strategi pemasaran yang dilakukan
oleh suatu perusahaan J Setiadi 2008. Pada pemecahan masalah rutin konsumen telah memiliki pengalaman
terhadap produk yang akan dibelinya. Konsumen juga telah memiliki standar untuk mengevaluasi merek. Konsumen seringkali hanya mereview yang telah
diketahuinya. Konsumen hanya membutuhkan informasi yang sedikit. Pada pemecahan masalah rutin biasanya konsumen hanya melewati dua tahapan, yaitu
pengenalan kebutuhan dan pembelian Sumarwan 2004. 3. 1. 3. 1. Pengenalan Kebutuhan
Tahap pengenalan kebutuhan merupakan tahapan yang tidak mungkin dilewati oleh konsumen, karena pada tahapan ini konsumen mulai menyadari
sesuatu yang dibutuhkan untuk dikonsumsi. Pada tahap ini konsumen menyadari adanya kebutuhan terhadap suatu produk karena terdapat perbedaan antara kondisi
yang sebenarnya dengan kondisi yang diinginkan. Kebutuhan dipicu oleh rangsangan internal dan eksternal. Rangsangan internal merupakan salah satu
kebutuhan normal seseorang haus, lapar yang timbul pada tingkat yang cukup tinggi sehingga menjadi dorongan. Rangsangan eksternal merupakan pengenalan
kebutuhan yang timbul dari luar, seperti seseorang yang melihat roti yang baru selesai dibakar di toko roti dapat merangsang rasa laparnya. Dari adanya
pengenalan masalah ini maka akan timbul dorongan seseorang untuk mencari informasi terhadap sesuatu yang diminatinya.