3. 5. 17. Frekuensi Promosi 4. Strategi Pemasaran Segi Tiga dan Maja Menjangan

98 Dalam hasil evaluasi kepentingan atribut media promosi merupakan atribut yang dinilai sangat penting oleh responden. Pentingnya media promosi bagi responden adalah responden melakukan pembelian merek kecap tertentu karena mengetahuinya dari media promosi yang dilakukan oleh perusahaan kecap. Dengan begitu responden menilai bahwa penggunaan berbagai media promosi sangat penting untuk diperhatikan dan dilakukan oleh perusahaan kecap, supaya produk yang dipromosikan dapat diketahui oleh konsumen. Masing-masing konsumen memperoleh informasi tentang produk kecap tidak hanya dari satu media saja, tetapi lebih dari satu media promosi. Berdasarkan evaluasi kepentingan atribut media promosi memperoleh nilai kepentingan sebesar 1,84. Berdasarkan penilaian responden kecap Segi Tiga dan Maja Menjangan melakukan kegiatan promosi melalui radio, dan selebaran. Hal tersebut dinilai biasa oleh responden. Kedua merek produk kecap tersebut memperoleh nilai negatif, masing-masing memperoleh nilai sebesar -0,63 dan -1,14. Nilai negatif tersebut menunjukkan perlu adanya perbaikan atribut media promosi bagi kedua merek kecap tersebut. Kecap Bango memperoleh nilai atribut media promosi sebesar 4,82. Kecap Bango dinilai beragam oleh responden dalam melakukan kegiatan promosi diberbagai media, seperti televisi, tabloid, majalah, koran, dan lainnya. Adanya perbedaan nilai atribut yang diperoleh antara kecap Segi Tiga dan Maja Menjangan dengan kecap Bango dapat dijadikan untuk perbaikan bagi kecap Segi Tiga dan Maja Menjangan, yaitu dengan menambah media promosi yang digunakan.

6. 3. 5. 17. Frekuensi Promosi

Responden menilai bahwa atribut frekuensi promosi penting untuk diperhatikan baik oleh konsumen maupun perusahaan produk kecap. Terbukti dari hasil evaluasi kepentingan atribut yang memperoleh nilai kepentingan sebesar 1,7. Frekuensi penting bagi responden karena responden dapat mengetahui dan ingat akan suatu merek produk baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Belum tentu responden selalu berada di depan layar atau radio untuk mendengarkan iklan. Ketersediaan waktu responden berbeda-beda, sehingga tidak selalu dapat mengetahui informasi suatu produk. Maka dari itu pentingnya frekuensi promosi yang dilakukan lebih dari satu kali. 99 Kecap Segi Tiga memperoleh nilai sikap negatif untuk atribut frekuensi promosi yaitu sebesar -1,02 dengan penilaian jarang. Kecap Maja Menjangan memperoleh nilai atribut frekuensi promosi sebesar -1,63 dengan penilaian biasa. Kecap Bango memperoleh nilai atribut frekuensi promosi sebesar 4,39. Nilai yang paling kecil diperoleh oleh kecap Segi Tiga, sedangkan nilai yang paling besar diperoleh oleh kecap Bango. Penilaian responden terhadap kecap Bango dinilai sangat sering melakukan promosi di media televisi.

6. 4. Strategi Pemasaran Segi Tiga dan Maja Menjangan

Strategi pemasaran yang digunakan adalah strategi bauran pemasaran yang terdiri dari strategi produk, harga, distribusi, dan promosi. Strategi yang digunakan berdasarkan hasil dari analisis sikap konsumen. Di bawah ini adalah penjelasan selengkapnya untuk masing-masing perusahaan, Segi Tiga dan CV Maja Menjangan. Segi Tiga 1. Strategi Produk Atribut internal seperti rasa khas kecap, rasa manis kecap, warna hitam kecap, kekentalan kecap, dan aroma kecap merupakan atribut yang sangat diperhatikan oleh konsumen pada produk kecap manis. Maka sangat penting bagi perusahaan untuk memperhatikan atribut internal tersebut. Perusahaan dapat memproduksi kecap dengan sesuai keingingan konsumen dan meningkatkan kualitas dari kelima atribut internal kecap manis tersebut. Terdapat beberapa responden yang mengatakan bahwa kecap Segi Tiga memiliki rasa kecap yang terlalu manis. Oleh karena itu, perusahaan dapat mengurangi sedikit gula yang dipakai dalam pembuatan kecap Segi Tiga manis. Atribut eksternal seperti merek, kemasan, label halal, komposisi bahan, kekentalan, dan tanggal kadaluarsa meskipun memiliki nilai sikap atribut yang lebih kecil dari kecap Bango, tetapi selisih nilai yang didapat tidak terlalu jauh, sehingga strategi yang dapat dilakukan adalah mempertahankan atribut tersebut. Begitu pula dengan atribut izin Depkes RI yang memiliki nilai lebih tinggi dari nilai atribut izin Depkes RI kecap Bango. 100 2. Strategi Harga Keputusan dan strategi penetapan harga memegang peranan penting dalam setap perusahaan. Harga merupakan komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan. Menetapkan harga yang tepat dapat mensukseskan kegiatan pemasaran suatu produk. Atribut harga produk kecap manis untuk kecap Segi Tiga memperoleh nilai sikap atribut positif dari responden. Responden menilai bahwa harga yang diberikan oleh kedua merek kecap tersebut lebih murah dibandingkan dengan kecap Bango. Dengan begitu strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah strategi penetapan harga produk yang sudah mapan dengan cara mempertahankan harga. Strategi mempertahankan harga bertujuan untuk mempertahankan posisi dalam pasar misalnya pangsa pasar dan profitabilitas perusahaan dan untuk meningkatkan citra yang baik di masyarakat. 3. Strategi Distribusi Kegiatan pendistribusian adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan. Proses distribusi merupakan aktivitas pemasaran yang mampu menciptakan nilai tambah produk, dan memperlancar arus saluran pemasaran secara fisik dan non-fisik. Responden menilai bahwa produk kecap Segi Tiga mudah didapat, karena banyak tersedia di warung-warung. Dengan begitu Segi Tiga cukup mempertahankan atribut kemudahan dengan strategi yang telah digunakan. 4. Strategi Promosi Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Bila konsumen belum pernah mendengar dan tidak yakin bahwa produk tertentu berguna bagi responden, maka responden tidak akan pernah membelinya. Promosi adalah komunikasi pemasaran yang memiliki arti aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhimembujuk, danatau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan. 101 Hasil dari analisis sikap konsumen terhadap Segi Tiga menghasilkan bahwa atribut media promosi dan frekuensi promosi memperoleh nilai sikap atribut negatif. Responden menilai media promosi yang digunakan oleh Segi Tiga biasa. Artinya perlu adanya keberagaman media promosi yang digunakan untuk memperluas informasi tentang kecap Segi Tiga. Namun, keberagaman media promosi yang dilakukan belum tentu efektif dan tepat sasaran. Oleh karena itu, strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah strategi pemilihan media agar tepat sasaran. Dalam penelitian ini berdasarkan proses pengambilan keputusan pembelian konsumen terhadap kecap manis diperoleh bahwa sebagian besar responden memperoleh informasi tentang produk kecap manis berasal dari media elektronik, seperti televisi dan radio. Dengan begitu perusahaan Segi Tiga dan Maja Menjangan dapat melakukan promosi melalui media elektronik, seperti televisi. Namun, perusahaan memiliki kendala pada permodalan, maka strategi yang dapat digunakan adalah kegiatan promosi yang dapat dilakukan melalui alat promosi penjualan seperti pameran makanan dimana semua pedagang menggunakan kecap Segi Tiga. Selain itu, mengadakan kontes dengan syarat jika konsumen akan mengikuti kontes tersebut harus membeli produk kecap manis dengan jumlah tertentu. Atribut frekuensi promosi untuk kecap Segi Tiga mendapatkan penilaian biasa dari responden. Adanya penilaian tersebut perlu bagi perusahaan melakukan promosi dengan frekuensi lebih dari satu kali pada suatu media promosi yang digunakan. Hal tersebut dilakukan agar terget konsumen terekspos oleh pesan dari tujuan promosi. Terdapat tiga alasan frekuensi promosi dilakukan lebih dari satu kali. Pertama, audiensi selalu lebih memperhatikan program daripada iklan. Kedua, frekuensi yang cukup akan meningkatkan peluang suatu pesan untuk lebih dimengerti konsumen, semakin kompleks pesan dari tujuan promosi maka semakin banyak frekuensi yang dibutuhkan. Ketiga, frekuensi yang tinggi memungkinkan pesan untuk lebih diingat audiensi Morissan 2010. 102 Maja Menjangan 1. Strategi Produk Atribut keberagaman kemasan dan ukuran kecap Maja Menjangan memperoleh penilaian biasa dari responden. Oleh karena itu, perlu bagi CV Maja Menjangan untuk lebih memberagamkan jenis kemasan dan ukuran volume kecap. Namun, dari kedua atribut tersebut atribut jenis kemasanlah yang paling penting diperhatikan. Berdasarkan pernyataan dari pihak Maja Menjangan bahwa kecap Maja Menjangan sering dijadikan oleh-oleh, maka demikian perlu adanya jenis kemasan seperti jenis plastik agar aman ketika dalam perjalanan. Jika dalam bentuk botol kaca, maka akan lebih rentan untuk rusak kemasan pecah. Atribut rasa manis kecap Maja menjangan memperoleh nilai sikap atribut negatif. Penilaian yang diberikan responden tersebut wajar, karena kecap Maja Menjangan memiliki jenis rasa manis sedang. Namun, rasa kecap manis sedang Maja Menjangan dinilai responden memiliki rasa manis yang kurang. Dengan begitu, sebaiknya CV Maja Menjangan menambahkan rasa manis ke dalam kecap, sehingga rasa yang ditawarkan dapat sesuai dengan selera konsumen. 2. Strategi Harga Responden menilai bahwa harga yang diberikan oleh kedua merek kecap tersebut lebih murah dibadingkan dengan kecap Bango. Dengan begitu strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah strategi penetapan harga produk yang sudah mapan dengan cara mempertahankan harga. Strategi mempertahankan harga bertujuan untuk mempertahankan posisi dalam pasar misalnya pangsa pasar dan profitabilitas perusahaan dan untuk meningkatkan citra yang baik di masyarakat. 3. Strategi Distribusi Responden menilai mudah mendapatkan produk kecap Maja Menjangan, karena responden bisa membeli ke tempat produksi langsung. Namun, terdapat beberapa resonden yang mengatakan bahwa kecap Maja Menjangan tidak tersedia di warung-warung yang dekat dengan tempat tinggal responden. Hal tersebut harus menjadi perhatian CV Maja Menjangan demi kemudahan konsumen dalam mendapatkan produk kecap Maja Menjangan. CV Maja Menjangan perlu 103 mendistribusikan produk kecapnya ke warung-warung yang ada di daerah Majalengka. Strategi yang dapat dilakukan oleh CV Maja Menjangan adalah strategi cakupan distribusi dengan jenis strategi distribusi intensif. Distribusi intensif yaitu produsen berusaha menyediakan produknya disemua retail outlet yang mungkin memasarkannya dengan tujuan melayani pasar dengan biaya yang minimal namun bisa menciptakan citra produk yang diinginkan. Namun, strategi tersebut harus diikuti dengan ketersediaan jumlah produk kecap Maja Menjangan yang mencukupi dan mungkin akan menambah biaya. 4. Strategi Promosi Hasil dari analisis sikap konsumen terhadap atribut media promosi dan frekuensi promosi memperoleh nilai sikap atribut negatif. Responden menilai media promosi yang digunakan oleh CV Maja Menjangan biasa. Artinya perlu adanya keberagaman media promosi yang digunakan untuk memperluas informasi tentang kecap Maja Menjangan. Namun, keberagaman media promosi yang dilakukan belum tentu efektif dan tepat sasaran. Oleh karena itu, strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah strategi pemilihan media agar tepat sasaran. Dalam penelitian ini berdasarkan proses pengambilan keputusan pembelian konsumen terhadap kecap manis diperoleh bahwa sebagian besar responden memperoleh informasi tentang produk kecap manis berasal dari media elektronik, seperti televisi dan radio. Dengan begitu perusahaan Maja Menjangan dapat melakukan promosi melalui media elektronik, seperti televisi. Sama halnya dengan Segi Tiga, Maja Menjangan pun memiliki keterbatasan pada permodalan, sehingga yang dapat dilakukan adalah kegiatan promosi melalui alat promosi penjualan adalah pameran makanan dimana semua pedagang menggunakan kecap Maja Menjangan. Selain itu, mengadakan kontes dengan syarat jika konsumen akan mengikuti kontes tersebut harus membeli produk kecap manis dengan jumlah tertentu. Atribut frekuensi promosi untuk Maja Menjangan mendapatkan penilaian biasa dari responden. Adanya penilaian tersebut perlu bagi perusahaan melakukan promosi dengan frekuensi lebih dari satu kali pada suatu media promosi yang 104 digunakan. Hal tersebut dilakukan agar terget konsumen terekspos oleh pesan dari tujuan promosi. 105 VII KESIMPULAN DAN SARAN

7. 1. Kesimpulan