98 Dalam hasil evaluasi kepentingan atribut media promosi merupakan atribut
yang dinilai sangat penting oleh responden. Pentingnya media promosi bagi responden adalah responden melakukan pembelian merek kecap tertentu karena
mengetahuinya dari media promosi yang dilakukan oleh perusahaan kecap. Dengan begitu responden menilai bahwa penggunaan berbagai media promosi
sangat penting untuk diperhatikan dan dilakukan oleh perusahaan kecap, supaya produk yang dipromosikan dapat diketahui oleh konsumen. Masing-masing
konsumen memperoleh informasi tentang produk kecap tidak hanya dari satu media saja, tetapi lebih dari satu media promosi. Berdasarkan evaluasi
kepentingan atribut media promosi memperoleh nilai kepentingan sebesar 1,84. Berdasarkan penilaian responden kecap Segi Tiga dan Maja Menjangan
melakukan kegiatan promosi melalui radio, dan selebaran. Hal tersebut dinilai biasa oleh responden. Kedua merek produk kecap tersebut memperoleh nilai
negatif, masing-masing memperoleh nilai sebesar -0,63 dan -1,14. Nilai negatif tersebut menunjukkan perlu adanya perbaikan atribut media promosi bagi kedua
merek kecap tersebut. Kecap Bango memperoleh nilai atribut media promosi sebesar 4,82. Kecap Bango dinilai beragam oleh responden dalam melakukan
kegiatan promosi diberbagai media, seperti televisi, tabloid, majalah, koran, dan lainnya. Adanya perbedaan nilai atribut yang diperoleh antara kecap Segi Tiga
dan Maja Menjangan dengan kecap Bango dapat dijadikan untuk perbaikan bagi kecap Segi Tiga dan Maja Menjangan, yaitu dengan menambah media promosi
yang digunakan.
6. 3. 5. 17. Frekuensi Promosi
Responden menilai bahwa atribut frekuensi promosi penting untuk diperhatikan baik oleh konsumen maupun perusahaan produk kecap. Terbukti dari
hasil evaluasi kepentingan atribut yang memperoleh nilai kepentingan sebesar 1,7. Frekuensi penting bagi responden karena responden dapat mengetahui dan ingat
akan suatu merek produk baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Belum tentu responden selalu berada di depan layar atau radio untuk
mendengarkan iklan. Ketersediaan waktu responden berbeda-beda, sehingga tidak selalu dapat mengetahui informasi suatu produk. Maka dari itu pentingnya
frekuensi promosi yang dilakukan lebih dari satu kali.
99 Kecap Segi Tiga memperoleh nilai sikap negatif untuk atribut frekuensi
promosi yaitu sebesar -1,02 dengan penilaian jarang. Kecap Maja Menjangan memperoleh nilai atribut frekuensi promosi sebesar -1,63 dengan penilaian biasa.
Kecap Bango memperoleh nilai atribut frekuensi promosi sebesar 4,39. Nilai yang paling kecil diperoleh oleh kecap Segi Tiga, sedangkan nilai yang paling besar
diperoleh oleh kecap Bango. Penilaian responden terhadap kecap Bango dinilai sangat sering melakukan promosi di media televisi.
6. 4. Strategi Pemasaran Segi Tiga dan Maja Menjangan
Strategi pemasaran yang digunakan adalah strategi bauran pemasaran yang terdiri dari strategi produk, harga, distribusi, dan promosi. Strategi yang
digunakan berdasarkan hasil dari analisis sikap konsumen. Di bawah ini adalah penjelasan selengkapnya untuk masing-masing perusahaan, Segi Tiga dan CV
Maja Menjangan.
Segi Tiga
1. Strategi Produk
Atribut internal seperti rasa khas kecap, rasa manis kecap, warna hitam kecap, kekentalan kecap, dan aroma kecap merupakan atribut yang sangat
diperhatikan oleh konsumen pada produk kecap manis. Maka sangat penting bagi perusahaan untuk memperhatikan atribut internal tersebut. Perusahaan dapat
memproduksi kecap dengan sesuai keingingan konsumen dan meningkatkan kualitas dari kelima atribut internal kecap manis tersebut. Terdapat beberapa
responden yang mengatakan bahwa kecap Segi Tiga memiliki rasa kecap yang terlalu manis. Oleh karena itu, perusahaan dapat mengurangi sedikit gula yang
dipakai dalam pembuatan kecap Segi Tiga manis. Atribut eksternal seperti merek, kemasan, label halal, komposisi bahan, kekentalan, dan tanggal kadaluarsa
meskipun memiliki nilai sikap atribut yang lebih kecil dari kecap Bango, tetapi selisih nilai yang didapat tidak terlalu jauh, sehingga strategi yang dapat dilakukan
adalah mempertahankan atribut tersebut. Begitu pula dengan atribut izin Depkes RI yang memiliki nilai lebih tinggi dari nilai atribut izin Depkes RI kecap Bango.
100 2.
Strategi Harga Keputusan dan strategi penetapan harga memegang peranan penting dalam
setap perusahaan. Harga merupakan komponen yang berpengaruh langsung terhadap laba perusahaan. Menetapkan harga yang tepat dapat mensukseskan
kegiatan pemasaran suatu produk. Atribut harga produk kecap manis untuk kecap Segi Tiga memperoleh
nilai sikap atribut positif dari responden. Responden menilai bahwa harga yang diberikan oleh kedua merek kecap tersebut lebih murah dibandingkan dengan
kecap Bango. Dengan begitu strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah strategi penetapan harga produk yang sudah mapan dengan cara
mempertahankan harga. Strategi mempertahankan harga bertujuan untuk mempertahankan posisi dalam pasar misalnya pangsa pasar dan profitabilitas
perusahaan dan untuk meningkatkan citra yang baik di masyarakat. 3.
Strategi Distribusi Kegiatan pendistribusian adalah kegiatan pemasaran yang berusaha
memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan
jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan. Proses distribusi merupakan aktivitas pemasaran yang mampu menciptakan nilai tambah produk, dan
memperlancar arus saluran pemasaran secara fisik dan non-fisik. Responden menilai bahwa produk kecap Segi Tiga mudah didapat, karena banyak tersedia di
warung-warung. Dengan begitu Segi Tiga cukup mempertahankan atribut kemudahan dengan strategi yang telah digunakan.
4. Strategi Promosi
Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Bila konsumen belum pernah mendengar dan tidak yakin bahwa
produk tertentu berguna bagi responden, maka responden tidak akan pernah membelinya. Promosi adalah komunikasi pemasaran yang memiliki arti aktivitas
pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhimembujuk, danatau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar
bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan.
101 Hasil dari analisis sikap konsumen terhadap Segi Tiga menghasilkan
bahwa atribut media promosi dan frekuensi promosi memperoleh nilai sikap atribut negatif. Responden menilai media promosi yang digunakan oleh Segi Tiga
biasa. Artinya perlu adanya keberagaman media promosi yang digunakan untuk memperluas informasi tentang kecap Segi Tiga. Namun, keberagaman media
promosi yang dilakukan belum tentu efektif dan tepat sasaran. Oleh karena itu, strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah strategi pemilihan media
agar tepat sasaran. Dalam penelitian ini berdasarkan proses pengambilan keputusan
pembelian konsumen terhadap kecap manis diperoleh bahwa sebagian besar responden memperoleh informasi tentang produk kecap manis berasal dari media
elektronik, seperti televisi dan radio. Dengan begitu perusahaan Segi Tiga dan Maja Menjangan dapat melakukan promosi melalui media elektronik, seperti
televisi. Namun, perusahaan memiliki kendala pada permodalan, maka strategi yang dapat digunakan adalah kegiatan promosi yang dapat dilakukan melalui alat
promosi penjualan seperti pameran makanan dimana semua pedagang menggunakan kecap Segi Tiga. Selain itu, mengadakan kontes dengan syarat jika
konsumen akan mengikuti kontes tersebut harus membeli produk kecap manis dengan jumlah tertentu.
Atribut frekuensi promosi untuk kecap Segi Tiga mendapatkan penilaian biasa dari responden. Adanya penilaian tersebut perlu bagi perusahaan melakukan
promosi dengan frekuensi lebih dari satu kali pada suatu media promosi yang digunakan. Hal tersebut dilakukan agar terget konsumen terekspos oleh pesan dari
tujuan promosi. Terdapat tiga alasan frekuensi promosi dilakukan lebih dari satu kali. Pertama, audiensi selalu lebih memperhatikan program daripada iklan.
Kedua, frekuensi yang cukup akan meningkatkan peluang suatu pesan untuk lebih dimengerti konsumen, semakin kompleks pesan dari tujuan promosi maka
semakin banyak frekuensi yang dibutuhkan. Ketiga, frekuensi yang tinggi memungkinkan pesan untuk lebih diingat audiensi Morissan 2010.
102
Maja Menjangan
1. Strategi Produk
Atribut keberagaman kemasan dan ukuran kecap Maja Menjangan memperoleh penilaian biasa dari responden. Oleh karena itu, perlu bagi CV Maja
Menjangan untuk lebih memberagamkan jenis kemasan dan ukuran volume kecap. Namun, dari kedua atribut tersebut atribut jenis kemasanlah yang paling penting
diperhatikan. Berdasarkan pernyataan dari pihak Maja Menjangan bahwa kecap Maja Menjangan sering dijadikan oleh-oleh, maka demikian perlu adanya jenis
kemasan seperti jenis plastik agar aman ketika dalam perjalanan. Jika dalam bentuk botol kaca, maka akan lebih rentan untuk rusak kemasan pecah. Atribut
rasa manis kecap Maja menjangan memperoleh nilai sikap atribut negatif. Penilaian yang diberikan responden tersebut wajar, karena kecap Maja Menjangan
memiliki jenis rasa manis sedang. Namun, rasa kecap manis sedang Maja Menjangan dinilai responden memiliki rasa manis yang kurang. Dengan begitu,
sebaiknya CV Maja Menjangan menambahkan rasa manis ke dalam kecap, sehingga rasa yang ditawarkan dapat sesuai dengan selera konsumen.
2. Strategi Harga
Responden menilai bahwa harga yang diberikan oleh kedua merek kecap tersebut lebih murah dibadingkan dengan kecap Bango. Dengan begitu strategi
yang dapat dilakukan oleh perusahaan adalah strategi penetapan harga produk yang sudah mapan dengan cara mempertahankan harga. Strategi mempertahankan
harga bertujuan untuk mempertahankan posisi dalam pasar misalnya pangsa pasar dan profitabilitas perusahaan dan untuk meningkatkan citra yang baik di
masyarakat. 3.
Strategi Distribusi Responden menilai mudah mendapatkan produk kecap Maja Menjangan,
karena responden bisa membeli ke tempat produksi langsung. Namun, terdapat beberapa resonden yang mengatakan bahwa kecap Maja Menjangan tidak tersedia
di warung-warung yang dekat dengan tempat tinggal responden. Hal tersebut harus menjadi perhatian CV Maja Menjangan demi kemudahan konsumen dalam
mendapatkan produk kecap Maja Menjangan. CV Maja Menjangan perlu
103 mendistribusikan produk kecapnya ke warung-warung yang ada di daerah
Majalengka. Strategi yang dapat dilakukan oleh CV Maja Menjangan adalah strategi cakupan distribusi dengan jenis strategi distribusi intensif. Distribusi
intensif yaitu produsen berusaha menyediakan produknya disemua retail outlet yang mungkin memasarkannya dengan tujuan melayani pasar dengan biaya yang
minimal namun bisa menciptakan citra produk yang diinginkan. Namun, strategi tersebut harus diikuti dengan ketersediaan jumlah produk kecap Maja
Menjangan yang mencukupi dan mungkin akan menambah biaya. 4.
Strategi Promosi Hasil dari analisis sikap konsumen terhadap atribut media promosi dan
frekuensi promosi memperoleh nilai sikap atribut negatif. Responden menilai media promosi yang digunakan oleh CV Maja Menjangan biasa. Artinya perlu
adanya keberagaman media promosi yang digunakan untuk memperluas informasi tentang kecap Maja Menjangan. Namun, keberagaman media promosi yang
dilakukan belum tentu efektif dan tepat sasaran. Oleh karena itu, strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah strategi pemilihan media agar tepat
sasaran. Dalam penelitian ini berdasarkan proses pengambilan keputusan
pembelian konsumen terhadap kecap manis diperoleh bahwa sebagian besar responden memperoleh informasi tentang produk kecap manis berasal dari media
elektronik, seperti televisi dan radio. Dengan begitu perusahaan Maja Menjangan dapat melakukan promosi melalui media elektronik, seperti televisi. Sama halnya
dengan Segi Tiga, Maja Menjangan pun memiliki keterbatasan pada permodalan, sehingga yang dapat dilakukan adalah kegiatan promosi melalui alat promosi
penjualan adalah pameran makanan dimana semua pedagang menggunakan kecap Maja Menjangan. Selain itu, mengadakan kontes dengan syarat jika konsumen
akan mengikuti kontes tersebut harus membeli produk kecap manis dengan jumlah tertentu.
Atribut frekuensi promosi untuk Maja Menjangan mendapatkan penilaian biasa dari responden. Adanya penilaian tersebut perlu bagi perusahaan melakukan
promosi dengan frekuensi lebih dari satu kali pada suatu media promosi yang
104 digunakan. Hal tersebut dilakukan agar terget konsumen terekspos oleh pesan dari
tujuan promosi.
105
VII KESIMPULAN DAN SARAN
7. 1. Kesimpulan