e. Asupan Zat Besi
Zat besi sangat diperlukan dalam haemopoiesis pembentukan darah yaitu dari sintesa hemoglobin Hb. Hubungan fungsi zat besi dengan
kebugaran yakni dalam penggunaan oksigen dalam tubuh. Zat gizi akan bersatu dengan protein dan hemoglobin yang terdapat di dalam sel darah merah
dan bersama-sama berkontribusi untuk melepaskan energi sebagai bahan bakar untuk kerja sel tubuh selama beraktivitas HoegerdanHoeger, 2011a.
Berdasarkan analisis univariat diketahui bahwa asupan zat besi mahasiswa sudah sesuai dengan kebutuhan hariannya. Dari hasil tersebut juga
diketahui bahwa perempuan memiliki rata-rata asupan zat besilebih tinggi dibandingkan laki-laki. Sementara, hasil uji hubungan menunjukkan bahwa
tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan zat besi dengan kebugaran pada mahasiswa. Tidak ditemukannya hubungan antara asupan zat
besi dengan kebugaran karena konsumsi fe dari makanan yang dikonsumsi mahasiswa sehari-harinya mengandung cukup fe dan pada saat pelaksanaan tes
kebugaran seluruh mahasiswa dalam keadaan sehat dan tidak menunjukkan adanya gejala anemia dan lainnya, sehingga hal tersebut tidak mempengaruhi
kebugarannya. Hasil ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Vaz, dkk 2011 pada anak usia 7-10 tahun di Banglore, India yakni diketahui
adanya hubungan antara asupan besi terhadap kapasitas aerobik dan daya tahan fisik apabila zat besi tersebut dikonsumsi bersamaan dengan mikronutrien
lainnya seperti vitamin C dan B kompleksMario Vaz dkk., 2011. Penelitian lain menyebutkan bahwa, penurunan kebugaran berdasarkan nilai V0
2
maks pada wanita tanpa anemia dengan defisiensi zat besi dapat disebabkan oleh
faktor-faktor yang berhubungan dengan rendahnya simpanan zat besi di dalam tubuh.
Hasil penelitian Sugiarsi 2012 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang antara kecukupan gizi besi, frekuensi olah raga terhadap kebugaran. Yang
berarti terdapat pengaruh antara kecukupan gizi, frekuensi olahraga terhadap kebugaran. Fungsi utama besi adalah mengantarkan oksigen ke dalam jaringan
tubuh dan turut mekanisme oksidasi seluler Sugiarsi, 2012. Bila zat besi tidak cukup tersedia maka secara tidak langsung tenaga akan berkurang.
f. Asupan Mangan
Mangan berkaitan dengan sejumlah enzim dalam beberapa proses metabolisme, termasuk piruvat dan karboksilase asetil-CoA dan dehidrogenase
isositrat dalam siklus Krebs dan mitokondria, bentuk mitokondria, dismutase superoksida yang membantu melindungi membran mitokondria, arginase,
enzim terminal dalam produksi urea, enzim sitosol lain yang terlibat dalam lintasan pentosa-fosfat-shunt, glikolisis glukokinase metabolisme serin
tranferase hidroksimetil Linder, 2006. Hasil analisis univariat diketahui bahwa asupan mangan mahasiswa
sudah sesuai dengan kebutuhan hariannya. Dari hasil tersebut juga diketahui bahwa
laki-laki memiliki rata-rata asupan mangan
lebih tinggi dibandingkanperempuan. Sementara, hasil uji hubungan menunjukkan bahwa
tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan mangan dengan kebugaran pada mahasiswa.