akan berkontraksi yang disertai dengan pemendekkan isotonic Nieman, 2001. Kekuatan otot yang diatur selama beraktivitas adalah kekuatan
maksimal isometric yang dipengaruhi oleh faktor fisiologis tubuh manusia. Faktor yang mempengaruhinya
adalah usia dan jenis kelamin HoegerdanHoeger, 2011a
c. Fleksibilitas
Fleksibilitas merupakan ukuran capaian gerak pada sendi atau kelompok sendi tanpa menyebabkan cedera. Kelenturan adalah standar
maksimal untuk bergerak yang dapat dilakukan oleh persendian. Kelenturan berkaitan dengan persendian, otot, tendon dan ligamen yang berada
disekeliling persendian Nieman, 2007. Beberapa faktor fisiologis yang dapat mempengaruhi fleksibilitas, antara lain: usia, jenis kelamin, komponen sendi
dan latihan atau kebiasaan olahraga HoegerdanHoeger, 2011a.
d. Komposisi Tubuh
Komposisi tubuh adalah jumlah massa tubuh tanpa lemak dan jaringan adiposa massa lemak pada tubuh manusia. Komposisi tubuh terdiri atas 2
komponen utama, yaitu : komposisi lemak tubuh fat mass dan komposisi massa tubuh tanpa lemak fat-free mass. Lemak tubuh pada kasus ini
termasuk semua lipida baik yang berasal dari jaringan lemak maupun jaringan lainnya. Komposisi massa tubuh tanpa lemak terdiri dari seluruh bahan kimia
dan jaringan sisa komposisi lemak tubuh, termasuk didalamnya terdapat air, otot, tulang, jaringan ikat dan organ dalam.Persen lemak tubuh adalah
presentasi total berat badan yang mampu mempresentasikan total lemak dan biasa digunakan sebagai evaluasi komposisi tubuh seseorang Nieman,
2001.Persentase lemak tubuh yang dianjurkan untuk laki-laki sekitar 15 dan 23 untuk perempuan dari total bobot tubuh Wilkins, 2007.
Metode untuk memprediksi total komposisi tubuh, khususnya persen lemak tubuh dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : secara langsung dan
tidak langsung. Metode perhitungan persen lemak tubuh secara langsung memberikan ketepatan yang paling baik dibandingkan dengan metode
perhitungan tidak langsung. Namun, metode langsung tidak dapat diaplikasikan pada subyek yang masih hidup. Beberapa metode perhitungan
persen lemak tubuh secara tidak langsung yang umum digunakan dan memiliki validitas dan reliabilitas tinggi, yaitu metode underwater weighing,
rongenologi, USG, CT scan, BIA Bioelectrical Impedance Analyses dan metode anthropometricdengan teknik skinfold.
Metode yang banyak digunakan untuk mengukur lemak tubuh adalah Skinfold dan underwater weighingyang merupakan bentuk aplikasi dari hukum
Archimedes. Dibandingkan dengan pengukuran berat badan biasa, tes under water weighing mampu memberikan estimasi komposisi tubuh yang lebih
baik. Namun, kelemahan metode under water weighing adalah memerlukan ketrampilan khusus baik cara pemeriksaan nya maupun cara penilaian hasilnya
sehingga tidak semua orang dapat menggunakannya. Selain itu, kelemahan lain yang muncul dari sisi alat adalah tingginya biaya pengadaan alat.
Sementara, metode skinfold memiliki keunggulan dari sisi kemudahan dalam pengadaan alat dan mampu mempresentasikan lemak didalam tubuhNieman,
2001. Namun, sama halnya dengan metode under water weighing, skinfold juga memiliki kelemahan diantaranya: membutuhkan waktu yang lama karena
setiap responden diukur pada beberapa titik yang juga bergantung pada