Asupan Karbohidrat Asupan Zat Gizi

lebih mempengaruhi nilai VO 2 maks subjek seperti faktor genetika serta konsumsi pangan pada masa lampau yang tidak diukur dalam penelitian Kharisma TamimidanRimbawan, 2015. Hasil sejalan juga diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh Sugiarsi 2012, yaitu terdapat 28.3 ibu PKK yang tidak bugar akibat asupan karbohidrat yang tidak cukup. Hal ini dapat terjadi karena karbohidrat berfungsi pada proses metabolik dari anabolisme dan katabolisme menjaga persediaan karbohidrat tubuh, memastikan persediaan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan energi dan fungsi senyawa penting lainnyaSugiarsi, 2012. Fungsi lain dari karbohidrat diantaranya sebagai penghemat protein selama proses produksi energi, membantu dalam pembakaran lemak, sumber energi, membantu fungsi usus, membantu serta proses absorpsi kalsium Wilkins, 2007. Peneliti melakukan kategorisasi untuk variabel asupan karbohidrat berdasarkan kurang dan cukup dari angka kecukupan gizi. Diperoleh hasil yang berbeda dari uji hubungan sebelumnya, yakni diketahui adanya hubungan antara asupan karbohidrat dengan kebugaran berdasarkan uji Mann Whitney. Sehingga saran untuk peneliti selanjutnya, untuk perhitungan asupan zat gizi speperti karbohidrat dapat dilakukan dengan melakukan kategorisasi pada variabel tersebut yang kemudian dihubungkan dengan variabel independennya. Hal ini dapat terjadi karena data asupan tidak terdistribusi normal yang menyebabkan perbedaan hasil hubungan dari kedua jenis data asupan karbohidrat numerik dan kategorik.Hasil penelitian ini sejalan dengan uji korelasi Pearsonyang dilakukan Ferry dkk 2014 menunjukkan bahwa pola konsumsi karbohidrat berhubungan signifikan dengan kebugaran cardioespiratory atlet sepakbola PERSIBA Bantul degan korelasi positif, yang berarti semakin besar asupan karbohidrat, maka kabugaran kardiorespirasi atlet akan semakin baik, dan sebaliknya. Nilai r = 0,175 menunjukkan bahwa pola konsumsi karbohidrat memberikan kontribusi sebesar 17,5 terhadap kesegaran kardiorespirasi Fery Lusviana Widiany dkk., 2014. Intervensi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kebugaran mahasiswa melalui intervensi asupan diet karbohidrat selama delapan minggu yang diikuti penurunan asupan karbohidrat sesuai dengan kebutuhan harian individu tersebut. Intervensi ini berhasil meningkatkan kebugaran seperti yang dikemukakan dalam hasil penelitian yang dilakukan oleh Anam dkk 2010 pada anak obesitas dan kaitannya dengan kebugaran.

b. Asupan Protein

Protein sebagai salah satu zat gizi yang diperlukan oleh tubuh memegang peranan penting dalam proses pertumbuhan, pengganti sel tubuh yang rusak, dan sebagai katalisator. Fungsi khas protein yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh Almatsier 2002. Protein juga memiliki fungsi secara fisiologis dalam membantu mengoptimalkan performa kebugaran. Sebuah penelitian menyatakan asam amino berfungsi dalam membangun dinding sel, jaringan otot, hormon, enzim dan berbagai molekul lainnya. Darah akan membawa protein untuk pembentukan albumin dalam menahan tenaga, kemudian fibrinogen untuk pengumpulan dan hemoglobin. Latihan kebugaran akan menghasilkan protein enzim untuk latihan aerobik dan protein yang berkontraksi untuk tenaga pada saat latihan Sharkey J. Brian, 2013. Sehingga, dari penjelasan tersebut diketahui bahwa protein memiliki hubungan yang tidak langsung terhadap kebugaran seseorang. Teori tersebut didukung dengan hasil penelitian ini yaitu sebagian besar mahasiswa memiliki asupan protein yang cukup. Dari hasil tersebut juga diketahui bahwa perempuan memiliki rata-rata asupan protein lebih tinggi dibandingkan laki-laki serta tidak ditemukannya hubungan antara asupan protein dengan kebugaran pada mahasiswa. Hal ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa otot tidak menanggapi kelebihan protein dengan hanya menerimanya karena cara untuk membuat sel-sel otot tumbuh adalah untuk membuat otot bekerja Williams, 2002. Otot akan merespon dengan mengambil nutrisi termasuk asam sehingga otot tersebut dapat tumbuh. Sehingga, kelebihan protein justru menurunkan kebugaran seseorang. Seperti halnya hasil uji korelasi penelitian, teori tersebut didukung dengan sebuah penelitian yang dilakukan pada 80 anak dan remaja di Georgia, AS diketahui bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara asupan protein dan kebugaran daya tahan kardiovaskuler dengan pola hubungan negatif, yakni semakin tinggi asupan protein maka kebugaran responden tersebut akan semakin rendah Bernard Gutin dkk., 2002. Penelitian lain yang juga mendukung hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa terdapat 3,3 ibu PKK yang tidak bugar akibat asupan protein yang tidak cukup Sugiarsi, 2012. Uji Mann-Whitney menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat kecukupan protein dengan kebugaran pada pekerja Indocement di Bogor p0,05 Kharisma TamimidanRimbawan, 2015. Penelitian yang juga sejalan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Anam dkk 2010 yang menunjukkan bahwa asupan protein tidak mempengaruhi daya tahan jantung dan paru dengan nilai p= 0,461. Penelitian lain juga mendapatkan hasil yang sama, yakni konsumsi protein

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Makanan Cepat Saji Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012

9 149 181

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

7 35 188

faktor-faktor yang berhubungan dengan pola makanan mahasiswa kesehatan masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu kesehatah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011

1 10 136

Pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa program studi pendidikan dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang makanan cepat saji ( fast food) tahun 2009

0 21 71

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Dermatitis Kontak Pada Pekerja Cleaning Service di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012

13 89 171

Prevalensi Miopia Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2011

0 6 59

Perilaku pencarian informasi dosen jurusuan komunikasi fakultas ilmu dakwah ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memenuhi kebutuhan berdakwah

0 12 0

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0

Penilaian Tingkat Risiko dan Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Stroke pada Masyarakat Binaan KPKM Buaran FKIK UIN Syarif Hidayatullah Tahun 2015

3 19 85