Aktivitas Fisik Faktor yang Berhubungan dengan Kebugaran Mahasiswa Program Studi

fisik, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Aktivitas fisik memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kebugaran pada usia muda, usia dewasa dan lansia nantinya Alpay Güvenç dkk., 2011. Sama halnya dengan hasil review yang dilakukan oleh Sandkiv 2013 menunjukkan bahwa aktivitas fisik berhubungan dengan kebugaran seseorang. Semakin sering seseorang melakukan aktivitas fisik, maka kondisi tubuhnya akan semakin bugar. Penelitian lain yang sejalan dengan dua penelitian di atas ditemukan di Indonesia, yakni penelitian yang dilakukan oleh Sari 201 bahwa ditemukan adanya hubungan antara aktivitas fisik dengan kebugaran P 0,0001. Hasil penelitian Sugiarsi 2012 dengan uji chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan p0,05 antara kecukupan gizi besi, frekuensi olah raga terhadap kebugaran. Aktivitas fisik memiliki peran dalam proses pembakaran energi dan lemak tubuh dalam jaringan yang mempengaruhi kebugaran seseorang. Kurangnya aktivitas fisik menyebabkan penimbunan lemak di beberapa atau bahkan seluruh bagian tubuh. Penelitian yang dilakukan Hapsari 2007 pada atlet sebuah sepak bola juga menyatakan adanya hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan kebugaran atlet tersebut. Menurut Sharkley 2013 aktivitas fisik yang dilakukan secara teratur dinilai mampu mengurangi beban kerja jantung yang berat. Sehingga lebih efisien dalam menghasilkan kebugaran terutama pada ketahanan kardiorespiratori. Intervensi yang dapat dilakukan untuk peningkatan kebugaran pada mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidyatullah Jakarta melalui peningkatan aktivitas fisik. Frekuensi yang dianjurkan adalah 1-3 kaliminggu dengan durasi 20-30menit seperti yang dilakukan mahasiswa IPB. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil uji korelasi Spearman menunjukkan bahwa frekuensi olahraga 1-3 kaliminggu aktivitas fisik memiliki hubungan positif dengan daya tahan kardiorespirasi mahasiswa PutradanAmalia, 2014. Hasil ini juga didukung oleh penelitian Kay L Cox 2004 bahwa terjadi peningkatan daya tahan kardiorespirasi pada kelompok laki-laki dewasa yang melakukan olahraga atau aktivitas fisik secara rutin dibandingkan dengan kelompok yang tidak melakukannya Kay L Cox dkk., 2004. 128

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang kebugaran mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Tahun 2015 didapatkan kesimpulan sebagai berikut: 1. Sebagian besar mahasiswa Prodi kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tidak bugar. 2. Berdasarkan IMT, sebagian besar mahasiswa memiliki IMT normal. 3. Berdasarkan persen lemak tubuh,sebagian besar mahasiswa memiliki persen lemak tubuh lebih. 4. Berdasarkan asupan karbohidrat,sebagian besar mahasiswa memiliki asupan karbohidrat yang cukup. 5. Berdasarkan asupan protein,sebagian besar mahasiswa memiliki asupan protein yang cukup. 6. Berdasarkan asupan lemak, sebagian besar mahasiswa memiliki asupan lemak yang cukup. 7. Berdasarkan asupan vitamin B1,sebagian besar mahasiswa memiliki asupan vitamin B1 yang cukup. 8. Berdasarkan asupan zat besi,sebagian besar mahasiswa memiliki asupan zat besi yang cukup. 9. Berdasarkan asupan mangan,sebagian besar mahasiswa memiliki asupan mangan yang cukup. 10. Diketahui sebesar 35 mahasiswa berjenis kelamin laki-laki dan sebesar 65 berjenis kelamin perempuan. 11. Diketahui sebesar 6,7 mahasiswa berstatus perokok dan 93,30 lainnya berstatus bukan perokok. 12. Diketahui nilai tengah dari kapasitas vital paru mahasiswa adalah 3,48 ml. 13. Diketahui nilai tengah dari aktivitas fisik mahasiswa adalah 1400,35 METs. Laki- laki. Berdasarkan hasil uji hubungan diketahui bahwa : 14. Variabel jenis kelamin, status gizi berdasarkan persen lemak tubuh, kapasitas vital paru, aktivitas fisik memiliki hubungan yang bermakna dengan kebugaran pada mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat tahun 2015. 15. Variabelstatus gizi berdasarkan IMT, asupan karbohidrat, asupan protein, lemak, vitamin B1, zat besi dan manganserta status merokok tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan kebugaran pada mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat tahun 2015.

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Makanan Cepat Saji Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012

9 149 181

Korelasi kemampuan akademik mahasiswa terhadap penyelesaian studi di program studi pendidikan fisika

0 6 65

Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Obesitas Sentral pada Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2012-2014

7 35 188

faktor-faktor yang berhubungan dengan pola makanan mahasiswa kesehatan masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu kesehatah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011

1 10 136

Pengetahuan, sikap, dan perilaku mahasiswa program studi pendidikan dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tentang makanan cepat saji ( fast food) tahun 2009

0 21 71

Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Dermatitis Kontak Pada Pekerja Cleaning Service di Kampus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012

13 89 171

Prevalensi Miopia Dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhinya Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2011

0 6 59

Perilaku pencarian informasi dosen jurusuan komunikasi fakultas ilmu dakwah ilmu komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memenuhi kebutuhan berdakwah

0 12 0

Pengaruh self-regulated learning dan dukungan sosial terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa psikologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

0 21 0

Penilaian Tingkat Risiko dan Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Stroke pada Masyarakat Binaan KPKM Buaran FKIK UIN Syarif Hidayatullah Tahun 2015

3 19 85