pengecekan selama entri data untuk menghindari kesalahan dalam memasukkan data ke dalam software. Kemudian, data diproses lebih lanjut di dalam
softwarepengolah data untuk dilakukan analisis data.
3. Transformasi DataRecode
Setelah dilakukan pembersihan data, maka dilakukan transformasi data berupa pengkodean ulangrecode terhadap variabel sesuai dengan kebutuhan
penelitian. Hal ini bertujuan untuk mengklasifikasikan data yang diperoleh sesuai dengan tujuan penelitian.
4. Koreksi
Selanjutnya dilakukan pembersihan data atau pengecekan kembali untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam melakukan entry. Pembersihan data
perlu dilakukan untuk membersihkan data darikesalahan yang mungkin terjadi. Dalam pembersihan data biasanya dilakukan pengecekan ulang dengan melihat
distribusi frekuensi variabel dan menilai kelogisan serta konsistensinya.
F. Analisis data
1. Univariat
Analisis univariat digunakan untuk mendapatkan gambaran distribusi dari masing-masing variabel. Pada analisis ini, tabel distribusi data digunakan untuk
mengetahui sebaran nilai dari hasil pengukuran yang meliputi variabel dependen Kebugaran dan variabel independen status gizi berdasarkan persen lemak
tubuh, asupan zat gizi m seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin B1, zat besi dan mangan, status merokok, kapasitas vital paru danaktivitas fisik.
2. Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk membuktikan hipotesis penelitian, yaitu mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
Analisis data yang digunakan yaitu uji statistik non parametrik Mann Whitney dan chi square. Uji Mann Whitney dilakukan untuk mengetahui derajat atau
keeratan hubungan antara variabel numerik dan kategorik. Adapun variabel yang menggunakan uji non parametrik Mann Whitney adalah variabel kapasitas
vital paru dan aktivitas fisik. Sementara, variabel yang dianalisis dengan menggunakan uji chi
squareyaitu variabel status gizi berdasarkan IMT, status merokok dan asupan zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin B1, zat besi dan mangan
dengan variabel dependen kebugaran. Melalui uji statistik chi-square akan diperoleh nilai p, dimana dalampenelitian ini digunakan tingkat kemaknaan
α = 0,05 yaitu jika diperoleh nilaip
≤0,05, berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel independen dandependen, dan jika diperoleh nilai p0,05, maka
tidak ada hubungan yangsignifikan antara variabel independen dan dependen. Dalam penelitian ini,semua variabel independen terdiri dari dua kategori, maka
nilai p dapat dilihatdari nilai pearson pada uji chi-square.Untuk melihat kekuatan hubungan antara variabel dependen danindependen maka dilihat nilai
Odds Ratio OR. Bila nilai OR = 1 artinya tidakada hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Jika nilaiOR1 artinya variabel
independen sebagai faktor protektif terhadap variabeldependen dan jika OR1 artinya variabel independen sebagai faktor risikoterhadap variabel dependen.