Kerangka Konsep KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS
gizi, perilaku merokok, aktivitas fisik dan kapasitas vital paru. Namun, tidak semua faktor dijadikan peneliti sebagai variabel independen. Variabel yang tidak diteliti
yaitu: variabel air, umur dan pendidikan. Konsumsi air tidak diikutsertakan dalam variabel yang diteliti karena berkaitan dengan pengukuran status hidrasi seseorang
yang membutuhkan waktu yang cukup lama. Pada penelitian ini, variabel umur dan pendidikan termasuk dalam variabel yang tidak diteliti karena kriteria inklusi
responden yang sudah ditetapkan yaitu mahasiswa berusia 19- 22 tahun dan berstatus mahasiswa aktif S1 di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, sehingga variabel ini dianggap homogen. Kebugaran diperoleh melalui pengukuran volume oksigen maksimal
berdasarkan rumus VO2maks untuk metode 20m shuttle run test yang dipengaruhi oleh nilai indeks massa tubuh, umur dan total lap yang berhasil di tempuh responden
dalam tes. Baik buruknya kebugaran seseorang, secara langsung berhubungan dengan oleh asupan gizi.berupa makronutrien karbohidrat, protein, lemak dan air
maupun mikronutrien vitamin dan mineral. Selain itu, indeks massa tubuh yang diperoleh dari perbandingan berat badan dan tinggi badan serta total persen lemak
tubuh juga memiliki kontribusi dalam menentukan kebugaran seseorang. Dalam penelitian ini, VO
2
maks merupakan standar pengukuran kebugaran seseorang dimana tempo tercepat seseorang dapat menggunakan oksigen selama berolahraga
akan meningkatkan pemakaian oksigen oleh tubuh. Pemakaian oksigen seseorang selama beraktivitas aktivitas fisik diperoleh berdasarkan hasil pengukuran kapasitas
vital paru dan status merokok yang mempengaruhi kebugaran. Kebugaran dalam kaitannya dengan indeks massa tubuh, merupakan sebuah
cerminanan status gizi seseorang yang mengidentifikasikan jaringan adipose berdasarkan berat badan dan tinggi badan. Kelebihan berat badan pada jaringan
adipose tersebut disebabkan oleh penumpukan lemak akibat dari tingginya persen lemak tubuh yang berujung pada masalah status gizi, yaitu obesitas. Status gizi yang
baik dapat diperoleh dengan asupan gizi berupa makronutrien karbohidrat, protein, lemak dan air, maupun mikronutrien vitamin dan mineral yang baik dan seimbang
dalam kehidupannya. Aktivitas fisik juga memiliki peran dalam pengukuran kebugaran seseorang karena pada saat beraktivitas otot rangka yang melakukan
aktivitas secara teratur dan terukur mampu memberikan pengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap fungsi organ tubuh yang lain, serta mampu
meningkatkan kapasitas vital paru. Status merokok berpengaruh dalam penilaian kebugaran seseorang karena zat yang terkandung didalam rokok, seperti tar, nikotin,
karbon monoksida dan banyak lainnya akan menghambat aktivitas hemoglobin dalam mengangkut oksigen ke jaringan. Hal ini disebabkan karena terbentuknya
oksigenasi, sehingga kemampuan hemoglobin menurun dan oksigen lambat sampai ke jaringan sehingga mempengaruhi kebugaran seseorang.
64