1. melakukan pretest untuk mengukur pengetahuan dasarawal kelompok.
2. Melakukan analisis terhadap hasil pretest kelompok. 3. Melakukan proses pengajaran mengunakan metode ceramah, pada
kelompok kontrol. 4. Melakukan proses pengajaran menggunakan pendekatan
pembelajaran CTL Contextual Teaching and Learning pada kelompok eksperiment.
5. Melakukan posttest untuk mendapatkan nilai hasil belajar kelompok.
6. Menerapkan uji statistik. 7. Melakukan analisa data terhadap hasil posttest.
C. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.
11
Metode yang di gunakan adalah metode test yang terdiri dari pretest dan postest
berupa tes uraian serta non test berupa lembar observasi. 2. Metode test memiliki pengertian serentetan pertanyaan atau latihan
serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh
individu atau kelompok.
12
3. Metode tes yang terdiri dari pretest yaitu tes yang disusun atau dirancang untuk mengukur kemampuan awal siswa sebelum
program pembelajaran, dan postest yaitu tes yang digunakan untuk mengetahui hasil dari proses treatment. Data yang diperoleh pada
penelitian ini disusun secara sistematis dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi mengenai pemahaman konsep yang dinyatakan
11
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, Bandung:Allfabeta,2010. H.69.
12
Suharsini Arikonto, op.cit, h.139.
dalam angka-angka, kemudian dari data tersebut dihitung mean, median, dan modus serta standar deviasi
4. Lembar observasi, observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan
yang dilakukan.
13
D. Instrumen Penelitian
Insrtumen dalam penelitian ini adalah : Tes
digunakan untuk
mengukur penguasaan
konsep kemampuan kognitif siswa dalam memahami materi. Yang akan
dijadikan instrumen pada penelitian ini adalah berupa tes, yaitu berupa tes soal uraian yang berasal dari 25 soal yang telah divalidasi menjadi
10 soal. Instrumen ini mengukur 7 tujuh aspek CTL Contextual Teaching and Learning seperti: asas bertanya, asas permodelan, asas
masyarakat belajar, asas konstruktivisme, asas inquiry, asas refleksi, asas penilaian sebenarnya. Tes uraian mengukur kemampuan kognitif
siswa pada jenjang C1 – C4 sesuai dengan level kognitif revisi Bloom. Sebelum tes ini digunakan sebagai alat pengumpul data, terlebih
dahulu dilakukan uji coba untuk mengetahui apakah soal tersebut memenuhi persyaratan validitas dan realibilitas.
E. Kalibrasi Instrumen
Sebelum instrumen tes digunakan, instrumen terlebih dahulu diuji coba. Uji coba ini dimaksudkan untuk melihat validitas, reliabilitas, daya
pembeda dan tingkat kesukaran instrumen. Rincian uji coba yang akan digunakan pada instrumen, seperti berikut ini:
1. Validitas instrumen Validitas berkenaan dengan ketetapan alat penilaian terhadap
konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang seharusnya
Riduwan, op.cit, h.76
dinilai.
14
Validitas tes merupakan ukuran yang menyatakan keshahihan suatu instrumen sehingga mampu mengukur apa yang hendak diukur.
15
Uji validitas tes yang digunakan adalah uji validitas isi Content Validity dan uji validitas yang dihubungkan dengan criteria Criteria
Related Validity. Untuk mengetahui uji validitas isi tes, dilakukan judgment terhadap butir-butir soal yang dilakukan oleh dosen ahli.
Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variable yang
diteliti secara tepat. Dengan demikian, untuk mengetahui validitas yang dihubungkan dengan criteria digunakan uji statistic, yakni teknik
korelasi Pearson Product Moment:
16
㭎
Keterangan : r
xy
= koefisien korelasi antara variable X dan Y X = skor tiap butir soal
Y = skor total butir soal N = jumlah siswa
Setelah nilai koefisiesn korelasi diperoleh, maka dilakukan uji signifikansi untuk mengukur keberartian korelasi berdasarkan distribusi
kurva normal dengan menggunakan statistik uji-t dengan rumus:
17
t
hitung
=
2
1
2
Keterngan : t
hitung
= nilai hitung koefisien validitas r
xy
= koefisien korelasi tiap butir soal
Nana Sudjana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010 h.12
15
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, h. 65.
16
Ibid, h.72 Sugiyono, op.cit, h.187.
n = jumlah responden
kemudian hasil di atas dibandingkan dengan nilai t-tabel pada taraf signifikasni 5 α = 0,05 dan derajat kebebasan dk = n-2.
Kaidah keputusannya :
Jika t
hitung
t
tabel
berarti valid sebaliknya, Jika t
hitung
t
tabel
berate tidak valid. Jika instrumen itu valid, maka dilihat criteria penafsiran indeks
korelasi r pada table 3.2 sebagai berikut:
18
Tabel 3.2 Instrumen Koefisien Korelasi Nilai r
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.80 – 1.00 Sangat Tinggi
0.61 – 0.80 Tinggi
0.40 – 0.60 Rendah
0.00 – 0.20 Sangat Rendah
Setelah validasi instrumen yang terdiri dari 25 soal uraian maka didapat hasil 10 soal valid dan dapat dilihat pada table 3.3 sebagai
berikut:
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Contextual Teaching LearningCTL
Asas CTL Indikator
No. Soal
1. Bertanya Membuat pertanyaan
penelitian seperti apakah, mengapa
3,4,5,6,9,13
18
Suharsimi Arikunto, op.cit, h.75.
2. Permodelan Membuat contoh sebagai
aplikasi dari penelitian 1,7,17
3. Masyarakat Belajar
Membuat kelompok dan memisahkan diri dalam
kelompok 2,8,15,20
4. Konstruktivisme Menyusun argumen
berdasarkan temuan-temuan pada saat pembelajaran
berlangsung 10,11,19,24
5. Inquiry Menemukan
kesimpulansolusi dari studi kasus yang diberikan
18,14,16
6. Refleksi Menjelaskan hasil diskusi
kelompok 22,12,23
7. Penilaian Sebenarnya
Penilaian atas produk yang dihasilkan
21,25, Berdasarkan hasil perhitungan, dari 25 soal yang diberikan
terdapat 10 soal yang valid yaitu nomor 1, 6, 8, 9, 11, 17, 18,19, 22, dan 25 yang bertanda pada tabel di atas merupakan soal yang valid..
Sedangkan soal yang tidak valid sebanyak 15 soal yaitu nomor 2, 3, 4, 5, 7, 10,12,13,14, 15, 16, 20, 21, 23 dan 24 .
Dari 10 soal yang didapat ini mewakili aspek CTL seperti aspek bertanya, pemodelan, masyarakat belajar, konstruktivisme, inquiry,
refleksi, dan penilaian sebenarnya. 2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah kesetabilan skor yang diperoleh orang yang sama ketika diuji ulang dengan tes yang sama pada situasi yang berbeda atau
dari satu pengukuran ke pengukuran lainnya. Reliabilitas instrumen uji coba hasil belajar dihitung dengan KR-20, yaitu :
19 11
1
2 2
Dimana :
9
Suharsimi Arikunto, op.cit, h.101