65
Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
Kelas Eksperimen Pertemuan Ke-1
Satuan Pendidikan : MAN JONGGOL
Mata Pelajaran : KimiA
KelasSemester : XIii
Materi Pokok : Sistem Koloid
Model Pembelajaran : Contextual Teaching and Learning Alokasi Waktu
: 1 mgg x 2 jp
A. Kompetensi Inti
KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli gotong royong, kerjasama, toleran, damai, santun,
responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI 3 :Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
66
B. Kompetensi Dasar
3.15 Menganalisis peran koloid dalam kehidupan berdasarkan sifat-sifatnya
4.15 Mengajukan idegagasan untuk memodifikasi pembuatan koloid berdasarkan pengalaman membuat beberapa jenis koloid
C. Indikator
1. Mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid berdasarkan data hasil pengamatan effek Tyndall, homogenheterogen, dan penyaringan
2. Mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengklasifikasikan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid berdasarkan data hasil pengamatan effek Tyndall, homogenheterogen, dan penyaringan
2. Siswa dapat mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi.
E. Materi Pembelajaran
1. Sistem koloid
1. Suspensi
Suspensi merupakan sistem dispersi dimana partikel yang berukuran relative besar tersebar merata di dalam medium pendispersinya. Pada umumnya sistem dispersi merupakan campuran yang heterogen. Sebagai contoh adalah endapan hasil reaksi atau pasir yang
dicampur oleh air. Dalam sistem dispersi tersebut partikel-partikel terdispersi dapat diamati oleh mikroskop dan bahkan dengan mata telanjang.
Suspensi merupakan sistem disperse yang tidak setabil, sehingga bila tidak diaduk terus-menerus akan mengendap akibat gaya gravitasi bumi. Cepat lambat Suspensi mengendap tergantung besar kecilnya ukuran partikel terdispersi. Semakin besar ukuran partikel
tersuspensi, semakin cepat proses pengendapan terjadi.
67
Untuk memisahkan susupensi dapat dilakukan dengan proses penyaringan filtrasi. Oleh karena ukuran partikelnya relative besar, maka zat-zat yang terdispersi akan tertinggal di kertas saring. Endapan hasil reaksi berupa Suspensi yang ukurannya sangat kecil memerlukan
waktu yang lama untuk memisahkan dari larutannya. Untuk memepercepat pemisahan dapat dilakukan dengan menggunakan alat sentrifuge pemusing.
2. Larutan
Larutan merupakan sistem dispersi yang ukuran partikel-partikelnya sangat kecil, sehingga tidak dapat dibedakan diamati antara partikel pendispersi dengan partikel pendispersi walaupun menggunakan mikroskop dengan tingkat pembesaran yang tinggi mikroskop
ultra. Tingkat ukuran partikel larutan adalah molekul atau ion-ion, sehingga larutan merupakan campuran yang homogeny dan sukar
dipisahkan dengan penyaringan dan alat sentrifuge. Oleh karena ukuran partikel zat terdispersi dengan medium pendispersi hamper sama, maka sifat zat pendispersi dalam larutan akan
terpengaruh berubah dengan adanya zat terdispersi. Misalnya, bila kedalm air ditambahkan garam dapur, maka air akan membeku dibawah 0˚ C. semakin banyak garam yang ditambahkan, semakin besar penurunan titik bekunya. Hal itu akan dibahas lebih lanjut pada
pembahasan sifat-sifat larutan.
3. Koloid
Koloid berasal dari kata “ kolia” yang dalam bahasa Yunani berarti “lem” istilah koloid pertama kali diperkenankan oleh Thomas Graham 1861 berdasarkan pengamatannya terhadap gelatin yang merupakan Kristal tetapi sukar mengalami difusi. Oleh karena itu, zat
semacam gelatin ini kemudian disebut koloid. Koloid atau juga disebut dispersi koloid atau sistem koloid sebenarnya merupakan sistem dispersi dengan ukuran partikel yang lebih besar daripada larutan, tetapi lebih kecil daripada suspensi.
68
Pada umumnya koloid mempunyai ukuran partikel 1 nm sampai dengan 100 nm. Berapa koloid tampak jelas secara fisis, misalnya santan, air susu, dan lem, tetapi beberapa koloid sepintas tampak seperti larutan, misalnya larutan kanji encer, agar-agar yang masih cair,
dan air teh. Oleh karena ukuran partikelnya relatife kecil, sistem koloid tidak dapat diamati dengan mata telanjang, tetapi dapat diamati dengan mikroskop dengan tingkat pembesaran yang tinggi mikroskop ultra.
Beberapa koloid dapat berpisah bila didiamkan dalam waktu yang relatife lama meskipun tidak semuanya, misalnya koloid belerang dalam air, dan santan. Beberapa koloid yang lain sukar terpisah misalnya lem, cat, dan tinta.
Perbedaan secara umum antar Suspensi, koloid dan larutan dapat dilihat pada Tabel 9.1 Tabel 9.1 Perbedaan Umum Sistem Dispersi Suspensi, Koloid dan Larutan
Perbedaan Suspensi
Koloid Larutan
Ukuran partikel 100 nm
1-100 nm 100 nm
Penampilan Fisis - Keruh
- Parrtikel terdispersi dapat diamati
langsung dengan
mata telanjang - Keruh – Jernih
- Partikel terdispersi
hanya dapat
diamati dengan
mikroskop ultra - Jernih
- Partikel terdispersi tidak dapat
diamati dengan
mikroskop ultra Kesetabilan bila didiamkan
Mudah terpisah mengendap Sukar terpisah relatife stabil
Tidak terpisah sangat stabil
Cara pemisahan Filtrasi
Tidak dapat disaring Tidak dapat disaring