Instrumen Penelitian Kalibrasi Instrumen

2. Permodelan Membuat contoh sebagai aplikasi dari penelitian 1,7,17 3. Masyarakat Belajar Membuat kelompok dan memisahkan diri dalam kelompok 2,8,15,20 4. Konstruktivisme Menyusun argumen berdasarkan temuan-temuan pada saat pembelajaran berlangsung 10,11,19,24 5. Inquiry Menemukan kesimpulansolusi dari studi kasus yang diberikan 18,14,16 6. Refleksi Menjelaskan hasil diskusi kelompok 22,12,23 7. Penilaian Sebenarnya Penilaian atas produk yang dihasilkan 21,25, Berdasarkan hasil perhitungan, dari 25 soal yang diberikan terdapat 10 soal yang valid yaitu nomor 1, 6, 8, 9, 11, 17, 18,19, 22, dan 25 yang bertanda pada tabel di atas merupakan soal yang valid.. Sedangkan soal yang tidak valid sebanyak 15 soal yaitu nomor 2, 3, 4, 5, 7, 10,12,13,14, 15, 16, 20, 21, 23 dan 24 . Dari 10 soal yang didapat ini mewakili aspek CTL seperti aspek bertanya, pemodelan, masyarakat belajar, konstruktivisme, inquiry, refleksi, dan penilaian sebenarnya. 2. Reliabilitas Reliabilitas adalah kesetabilan skor yang diperoleh orang yang sama ketika diuji ulang dengan tes yang sama pada situasi yang berbeda atau dari satu pengukuran ke pengukuran lainnya. Reliabilitas instrumen uji coba hasil belajar dihitung dengan KR-20, yaitu : 19 11 1 2 2 Dimana : 9 Suharsimi Arikunto, op.cit, h.101 r 11 = koefisien reliabilitas internal seluruh item. p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = proporsi subjek yang menjawab item salah q =1-p ∑ pq = jumlah hasil perkalian p dan q K = Banyaknya item S = standar deviasi dari tes Untuk mengetahui kebenaran koefisien reliabilitas dilakukan uji-t, dengan rumus: t hitung = 2 1 2 Keterngan : t hitung = nilai hitung koefisien validitas r xy = koefisien korelasi tiap butir soal n = jumlah responden kemudian hasil di atas dibandingkan dengan nilai t-tabel pada taraf signifikasni 5 α = 0,05 dan derajat kebebasan dk = n-2. Jika t hitung t tabel instrumen dikatakan baik dan dapat dipercaya. Jika instrumen reliable, maka dilihat criteria penafsiran indeks reliabilitas pada table 3.4 berikut ini: 20 Tabel 3.4 Kriteria Reliabilitas Instrumen Besarnya “r” Product Moment r xy Interprestasi 20 Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada, 2012,h.193 0,00 – 0,20 Antara Variabel X dan Variabel Y memang terdapat korelasi, akan tetapi korelasi itu sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi itu diabaikan dianggap tidak ada korelasi antara variable X dan Variabel Y 0,20 – 0,40 Antara variable X dan variable Y terdapat korelasi yang lemah atau rendah 0,40 – 0,70 Antara variable X dan variable Y terdapat korelasi yang sedang atau cukup 0,70 – 0,90 Antara variable X dan variable Y terdapat korelasi yang kuat atau tinggi. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh reliabilitas tes sebesar 0,55 sehingga dapat disimpulkan instrument CTL contextual teaching learning adalah reliabel dan termasuk kategori sedang. 3. Taraf Kesukaran Butir Soal Tingkat kesukaran merupakan salah satu analisis kuantitatif konvensional paling sederhana dan mudah. Hasil hitugnya merupakan proporsi atau perbandingan antara siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti tes. 21 Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha untuk memecahkannya. Sebaliknya, soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya. Adapun indeks kesukaran rentangannya dari 0.0-1.0. Semakin besar indeks menunjukkan semakin mudah butir soal, karena dapat dijawab dengan benar oleh sebagian besar atau seluruh siswa. Sebaliknya jika sebagian Ahmad Sofyan dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta dengan UIN Jakarta Press, 2006, h. 103 kecil atau tidak ada sama sekali siswa yang menjawab benar menunjukkan butir soal sukar. 22 Tingkat kesukaran suatu butir soal adalah proporsi dari keseluruhan siswa yang menjawab benar pada butir soal tersebut. Tingkat kesukaran dihitung dengan menggunakan persamaan: 23 = Keterangan : P = Indeks kesukaran B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Tingkat kesukaran yang baik adalah tingkat kesukarang yang memiliki nilai-nilai sebagai berikut: 24 a. P = 0 – 0,25 Sukar b. P = 0,26 – 0,75 Sedang c. P = 0,76 - 1 Mudah 4. Daya pembeda Soal Analisis daya pembeda mengkaji butir-butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kesanggupan dalam membedakan siswa yang tergolong mampu tinggi prestasinnya dengan siswa yang tergolong kurang atau lemah prestasinya. 25 Berikut ini adalah tabel klasifikasi daya pembeda yang dikemukakan oleh Suhartini Arikunto. 26 Tabel 3.5 Klasifikasi Daya Pembeda Nilai Daya Pembeda Kriteria Ibid, h. 103 23 Suharsimi Arikunto, op.cit, h.208 24 Ahmad Sofyan dkk opcit, h. 103. Nana Sudjana, op.cit, h.141 26 Suharsimi Arikunto, op.cit, h.218. 0,00 – 0,20 Jelek 0,20 – 0,40 Cukup 0,40 – 0,70 Baik 0,70 – 1,00 Baik sekali Negatif Soal dibuang

F. Teknik Analisis Data

Pengujian hipotesis penelitian ini adalah dengan menggunakan uji-t karena sample acak, data interval, populasi berdistribusi normal dan kesamaan variasi. Dengan demikian sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan uji-t perlu dilakukan uji prasarat terlebih dahulu. Untuk prasyarat data interval telah terpenuhi, sebab hasil belajar merupakan data interval. Uji kecakapan pun tidak perlu dilakukan sebab sample telah diambil secara acak. Oleh karena itu, uji prasyarat yang perlu dilakukan adalah uji normalitas dan uji kesamaan varians uji homogenitas.

G. Uji Normalitas

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah sample yanng diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan uji liliefors. Langkah-langkah untuk mengadakan uji liliefors adalah: 27 a. Urutkan data sample dari yang terkecil hingga terbesar 27 Sujana, Metode Statistika,Bandung:Tarsito,2005 h. 466 b. Tenukan nilai Z, tiap-tiap data berikut = S Dengan : Zi = Skor Baku, Xi = Skor Data S = simpangan Baku = Nilai rata rata c. Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan tabel Zi dan sebut dengan F Zi dengan aturan: Jika Zi 0, maka F Zi = 0,5 + nilai tabel Jika Zi 0, maka F Zi = 1- 0,5 + nilai tabel d. Selanjutnya hitung proporsi Z 1 ,Z 2 ,...............Z n yang lebih kecil atau sama dengan Z i , Jika proporsi dinyatakan oleh S Z i , maka S Zi = 1 2, . . n e. Hitung selisih FZi – S Zi kemudian tentukan harga mutlaknya. f. Ambil nilai terbesar diantara harga-harga mutlak selisih harga tersebut, nilai ini dinamakan L . g. Memberi interpestasi L dengan membandingkannya dengan L tabel . L tabel adalah harga yang diambil dari tabel harga kritis uji Liliefors. h. Mengambil kesimpulan berdasarkan harga L dan L t yang telah didapat. Apabila L L t maka sample berasal dari distribusi normal.

H. Uji homogenitas

Uji homogenitas sebagai uji persyaratan analisis data yang bertujuan untuk mengetahui apakah data homogen sama atau tidak. Uji homogenitas dilakukan setelah data persyaratan normalitas terpenuhi, yakni data dinyatakan berdistribusi normal. Uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji Fisher pada taraf signifikansi 0,05, dengan rumus sebagai berikut: 28 a F = b Dengan kriteria : F hitung ≤ F tabel , maka data homogen. F hitung ≥ F tabel , maka data tidak homogen.

I. Uji Hipotesis

Untuk pengujian hipotesis, data dianalisis dengan menggunakan Uji “t” t-test, dengan rumus: 29 2 1 2 1 1 1 n n S X X t    dimana, 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2       n n s n S n Total S keterangan: t = uji hipotesis X 1 = rerata kelompok eksperimen X 2 = rerata kelompok kontrol S = simpangan baku n = number of cases. kriteria pengujian: Jika t hitung t tabel , maka Ho ditolak, Ha diterima Jika t hitung t tabel , maka Ho diterima, Ha ditolak 28 Sudjana, op.cit., h. 250. 29 Ibid, h. 239.

J. Hipotesis Statistik

Pasangan hipotesis yang akan di uji pada penelitian ini adalah: Ho : µ1 ≤ µ2, maka Ho ditrima dan Ha ditolak Ha : µ1 µ2, maka Ha diterima dan Ho ditolak Keterangan: Ho : Tidak Terdapat Pengaruh Pendekatan CTL Contextual Teaching and Learning Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Koloid Ha : Terdapat Pengaruh Pendekatan CTL Contextual Teaching and Learning Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Koloid µ1 : Rata-rata skor posttest yang menerapkan Pengaruh Pendekatan CTL Contextual Teaching and Learning Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Koloid µ2 : Rata-rata skor posttest yang tidak menerapkan Pengaruh Pendekatan CTL Contextual Teaching and Learning Terhadapat Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Koloid

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar siswa: kuasi ekspereimen di SMP Al-Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

0 11 152

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep bunyi

2 12 149

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP ZAT DAN WUJUDNYA TERINTEGRASI NILAI KEAGAMAAN (Eksperimen di MTs Al-Khairiyah,Citeureup-Bogor)

1 33 61

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Pengaruh Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Koloid

0 7 173

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141